Annyeong~
🧨🧨🧨
Kim Taehyung menghampiri Seokjin yang sudah duduk di bangku penonton menunggunya. Wajahnya masih hangat kemerahan dan kemeja dokter Jeon yang dikenakannya begitu kebesaran, sehingga saat Seokjin melihatnya ia jadi gemas dan tidak tahan untuk mencubit pipi saudaranya itu.
“Hei, kenapa kalian lama sekali?” Tanya Seokjin yang tidak ditanggapi oleh Taehyung. Bocah itu justru menghenyakkan bokongnya pada bangku penonton sambil menenggak sebotol air yang direbutnya dari Seokjin.
Sebanyak apapun dia minum, pipinya semakin memerah saat ia mengingat kejadian tadi di ruang ganti, apalagi saat Dokter Jeon itu sedang melepas pakaiannya lalu mengancingkan kemeja di tubuhnya. Ya ampun, Taehyung mau meninggal saja rasanya.
“Hei Tae, kau dengar aku?” Seokjin menyapanya lagi, dan kali ini Taehyung memajukan bibirnya, kesal.
Apalagi saat para pemain mulai memasuki lapangan dan Dokter Jeon adalah salah satunya, jersey yang sedari siang sudah dipakai oleh Taehyung menempel apik di tubuh berototnya, dan Taehyung masih ingat betul visualisasi di balik jersey itu seperti apa. Dokter Jeon itu selain tampan, badannya juga bagus sekali!!! Taehyung tidak bisa melupakannya!
Dia menutup matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha untuk melupakan bayangan itu, tapi begitu membuka mata dan memandang Dokter Jeon di arena sana, Dokter itu justru sedang terang-terangan tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya.
“Hyuuuung~~~” Taehyung malu sendiri karenanya, jadi dia menduselkan kepalanya pada Seokjin di sebelahnya.
“Ya ampun Tae! Badanmu panas sekali, kau sakit? Kau tidak apa-apa?” Tanya Seokjin khawatir, tidak tahu sama sekali bahwa panas badan saudaranya itu adalah karena hal lain.
Taehyung tidak dapat menjawabnya. Taehyung bukannya tidak apa-apa, tapi Dokter Jeon itu memang membawa penyakit.
“Tae, Dokter Jeon tersenyum lebar terus kepadamu dari tadi? Aku takut nanti otot pipinya jadi menegang gara-gara tersenyum begitu terus. Ya Tuhan, baru kali ini aku melihatnya begitu konyol dan bodoh begitu, ada apa dengannya?” Seokjin berbisik-bisik kepada Taehyung, dan Taehyung justru semakin merah saja karenanya.
“Tae, ya ampun, kenapa dia memandangi sini terus dari tadi?! Hei, dia harus menendang bola dan mencetak gol, ya ampun! Apa sih yang dia lakukan?” Seokjin berisik mengomentari tingkah laku Dokter Jeon, dan sumpah mati Taehyung sama sekali tidak punya nyali untuk menegakkan kepala apalagi sampai memandang ke arena pertandingan sana.
Bagaimana kalau Dokter Jeon balas menatapnya? Bagaimana mungkin dia akan baik-baik saja kalau orang setampan Jeon Jungkook balas menatapnya?
Lalu, saat beberapa kali peluit berbunyi dan Jungkook sudah mulai fokus kembali pada pertandingannya, Seokjin seolah baru sadar dengan apa yang Taehyung kenakan saat ini, jadi dia menanyakannya.
“Tae, kenapa kau memakai kemeja Dokter Jeon?”
Taehyung yang kini sudah melepaskan diri dari Seokjin, akhirnya menceritakan semuanya pada hyungnya itu. Mulai dari kecelakaan di pinggir jalan itu, awal mulanya ia bertemu dengan Dokter Jeon dan memakai jerseynya, penolakan seniornya, serta kenapa dia memakai kemeja Dokter Jeon sekarang. Taehyung bercerita semuanya, kecuali fakta bahwa badan Dokter Jeon sangat sempurna dan dia tidak bisa mengenyahkannya dari pikirannya, dan bahwa dia ingin melihatnya lagi, dan dia ingin menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Short StoryThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...