I still wonder wonder beautiful story...
..he said.
But, actually Taehyung, you are my beautiful story, you are the best part in my stories.
Jungkook said.
Cerita berikut nggak ada nyambung-nyambungnya sama yang di atas. Sebenernya, pengen gua pisah, tapi yang di atas itu terlalu pendek buat dijadiin chapter, hehe.
📑📑📑
Kim Taehyung bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan development. Di perusahaannya itu, banyak sekali bos mudanya. Seperti Jung Hoseok yang derwamawan dan ramah sekali kepada semua orang, Taehyung sering sekali ditraktir oleh orang satu ini. Kim Namjoon yang cuek tapi bijaksana sekali, dan Park Jimin yang cerewet serta humoris sekali. Tapi dari sekian banyak atasannya, ada satu orang yang paling Taehyung takuti.
Bukan karena dia seram atau apa, tapi orang ini benar-benar membuat Taehyung ketakutan. Ya, Taehyung ini ceritanya takut kalau sampai jatug cinta dengan pria yang satu ini. Namanya Jeon Jungkook. Dia pintar, dia rapi, dia teliti, dan tampan tanpa perlu diragukan lagi. Teman-teman satu kantornya banyak sekali yang suka memuji-muji si Jeon di belakang, saking kesengsemnya.
Beda lagi dengan Taehyung yang hanya bisa diam-diam menyembunyikan debaran di dadanya.
Dan di suatu siang yang cerah, tidak sengaja si Jeon berhenti tepat di sebelah mejanya. Saat itu ada karyawan lain yang sedang meminta tanda tangannya. Entah karena mujur atau kebetulan atau entahlah apa, si Jeon ini tidak membawa bolpoin parker yang biasanya selalu nangkring di saku jas atau kemejanya.
Jadi, seolah sedang diuji oleh Sang Mahakuasa, Jeon Jungkook meminjam bolpoin kepada Kim Taehyung.
“Saya pinjam bolpoinnya ya?” kata Jungkook saat mengambil bolpoin dari gelas pensil yang ada di meja Taehyung.
“Jangan yang itu Pak, yang ini saja.” Taehyung menyerahkan bolpen yang sejak tadi dipegangnya.
Jungkook mengernyit, seolah bertanya, ‘kenapa tidak boleh yang ini?’
“Yang itu nggak nyata Pak.” Taehyung buru-buru menambahkan sebagai penjelasan.
“Nggak apa?” Jungkook menaikkan sebelah alisnya, seolah dia tidak paham dengan yang diucapkan Taehyung.
“Nggak nyata Pak.” Taehyung menjawab.
‘Nggak nyata, kayak perasaan saya ke Bapak yang nggak bakal jadi nyata nih’ monolog Taehyung dalam hati, yang jelas tidak diucapkannya keras-keras.
“Ohhh." Jungkook mengangguk-angguk, sedikit tersenyum sambil mengamati Taehyung.
“Terus?” tanyanya sambil masih terus mengamati Taehyung yang hampir pingsan saking lamanya diamati oleh pria sepanas Jungkook.
Taehyung memiringkan kepalanya, berpikir.
“Terus?” dia mengulang pertanyaan Jungkook.
“Terus ngapain disimpen? Bolpoin itu kayak perasaan, kalau nggak nyata ya nyatain dong, kalau enggak ya buang aja, jangan disimpen. Apa perlu saya yang nyatain duluan, hmmm?”
“Nyatain apa ya Pak?” tanya Taehyung yang mendadak bego.
“Perasaan kamu.” Jungkook menjawab datar.
Mampus. Taehyung mendadak sekaku beha baru.
“Bapak bukannya mau pinjam bolpoin ya Pak?” dalih Taehyung yang mukanya sudah luar biasa merah.
“Saya memang mau pinjam bolpoin, samu kamunya sekalian, terus tanda tangannya di Kantor Agama saja, soalnya saya belum pernah tanda tangan di buku nikah nih, kamu mau cobain nggak?” Jungkook ngomongnya sambil senyum manis gitu.
Kim Taehyung bukannya berakhir di Kantor Agama sambil tanda tangan di buku nikah, dia malah berakhir dibopong ke klinik gara-gara pingsan saking berdebarnya jantungnya akibat digombalin Jungkook. Kurang ajar kamu Jeon!!!
📑📑📑📑
Kira-kira begitulah imajinasi gua, ketika ada salah satu atasan gua di kantor yang pinjem bolpoin ke gua.
Mungkin gua udah pusing gegara banyak kerjaan, makanya imajinasi gua kelewatan banget 😳
"Terus ngapain disimpen? Nggak nyata ya buang aja." He said.
'Iya Pak, bolpoinnya sudah saya buang bersama seluruh harapan saya kok Pak.' balasku suatu hari nanti.
Wkkkkkk
Receh gua :v
Vomment jusseyo readers-nim
Thank chu
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Short StoryThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...