It will be tricky baby....
🍆🍆🍆
Saat ini musim panas dan semester kedua baru saja dimulai. Suara jangkrik yang sedang berkerik di luar sana kedengaran nyaring sekali, seperti memanggilmu untuk melakukan tidur siang dan melupakan apapun yang sekolah coba siksa padamu.
Tahun depan kami kelas dua belas, dan kok bisa-bisanya ada anak baru yang masuk di awal semester kedua begini? Maksudku, bukannya aku tidak suka ada anak baru, tapi kalau aku jadi dia, aku bakalan tambah stres kalau harus beradaptasi di neraka yang lain bernama sekolah ini.
Pelajaran siang ini sama membosankannya dengan pelajaran-pelajaran yang lain, cuaca yang panas saja sudah membuatku cukup mengantuk sampai aku bisa bermimpi dengan mata terbuka, apalagi jika aku harus mendengarkan ceramah berkepanjangan Mr. Joo tentang perubahan kalor dalam bejana-bejana yang tidak aku mengerti bagaimana bentuknya.Yang jelas, aku sedang asyik menggambar buku paketku, mencoret-coret kalau Mr. Joo yang menyebutnya, saat guru itu tiba di samping mejaku dan langsung merebut buku paket antikku.
Ngomong-ngomong, ini sudah sering terjadi, jadi aku tidak begitu terkejut.
Mr. Joo berdeham, “Demi Tuhan, kau sedang menggambar penis lagi di pelajaran fisikaku, Kim Taehyung!” matanya menyalak seperti burung hantu yang tiba-tiba tersorot cahaya matahari.
Demi Tuhan, aku tertangkap lagi olehmu, Mr. Joo! Teriakku sarkas di dalam kepalaku, tapi tentu saja tidak kuucapkan. Aku berjanji akan mengatakannya keras-keras di lain kesempatan.
“Apa kau begitu terobsesi pada penis, eh?” tanyanya sambil berlalu menyita buku paketku.
Dia tidak akan berani mengusirku dari kelas, karena terakhir kali dia melakukannya, aku justru dengan senang hati menerimanya dan tidur di ruang kesehatan yang sejuk sepanjang hari.
Aku kembali duduk dengan tenang setelah dia kembali ke depan kelas dan melanjutkan ocehannya tentang peleburan kalor dan evolusi manusia yang tidak aku tahu di mana hubungannya.
“Penis siapa lagi yang kali ini kau gambar?” Jimin berbisik di telingaku, tapi bisikannya rupanya tidak cukup kecil sampai Hoseok yang duduk di belakang kami mendengus menahan tawa.
“Aku tidak tahu Jimin, aku hanya asal mencoret-coret saja, dan terbentuklah penis agung itu.” jawabku datar, kali ini kubiarkan Hoseok dan juga teman sebangku barunya mendengar ucapanku.
Itu benar, aku tidak pernah tahu aku menggambar penis siapa. Pokoknya penis, itu saja.
Hoseok duduk tepat di belakangku, sedangkan anak baru itu, Jeon Jungkook, duduk tepat di belakang Jimin, diagonal dengan tempat dudukku, sehingga saat menggulirkan bola mataku ke ekor mataku, aku dapat melihat senyum miringnya yang seolah mengataiku lucu, atau konyol?
Terserahlah.
“Tidak bisa. Kau pasti terinspirasi sesuatu. Katakan padaku, semalam kau melihat punya siapa?” Jimin mengejarku dengan pertanyaannya yang konyol.
“Oh yang benar saja!” kataku, “Kenapa aku harus menggambar penis seseorang di buku paket fisikaku? Penis itu universal.” kataku tak kalah konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
"KOI NO YOKAN" [KOOKV]
Short StoryThe fact is, mau seruwet apa jalan ceritanya, Jungkook itu tetap bucinnya Taehyung, that's final, no coma coma club. Ini adalah edisi dibuang sayang. Akan berisi drable, oneshoot, atau two shoot, bergantung mood nanti. Kadang akan sangat pendek, dan...