Di minggu siang yang cerah dengan angin sepoi-sepoi, seperti biasa, Abi tiduran di sofa kamar Jeno. Kali ini dia sedang menonton tv sambil ngemil snack. Si empunya kamar sendiri masih tertidur dengan wajah tertutup selimut.
"Aku siap, aku siap, Aku siap. Selamat pagi, Tuan krab. Selamat pagi, Squidward. Selamat pagi, Krabby patty. Selamat pagi, Penggorengan."
"Eummh ..."
Suara lenguhan mengalihkan pandangan Abi.
Jeno sedikit membuka mata. Menggeliat seraya menguap lebar. Sekilas dia melirik Abi yang sedang terbaring santai di sofa, makan cemilan sambil nonton kartun. Tidak berniat bangun, Jeno kembali menutup mata, menelusupkan wajah ke dalam bantal.
"Jangan tidur lagi lah, Je. Hari minggu, nih. Maen napa maen," kata Abi sedikit memberengut.
"Maen ke mana?" Tanpa bergerak sedikit pun. Jeno bertanya dengan suara serak.
"Meikarta, yok," seru Abi mengajak penuh semangat.
"Ogah! Jauh, anjir. Ngapain."
Senyum Abi meredup. "Yaelah, deket kali gak sampe berjam-jam. Temenin guelah, yok, Jeee ... ketemu cewek yang di instagram itu lho, di danaunya Meikarta."
Abi memasang wajah merajuk. Membuat Jeno yang baru membuka mata, langsung menutupnya kembali, berbalik memunggungi sobatnya itu. Double Ogah! Nganter Abi ketemu cewek instagram yang akhir-akhir ini dia agung-agungkan itu. Males gila.
"Pliss banget lah, Je. Temenin gue. Biar gue gak jomblo terus. Jenoooo ...."
Abi terus memelas, bahkan kini, dia berpindah ke kasur Jeno, memeluk dari belakang membuat Jeno menggeliat risih. Tapi Abi tak berhenti, malah semakin jijik, memeluk erat Jeno sambil mengeluarkan suara aneh sok menggemaskan.
"Diem, Bi! Najis!"
"Jeeee, ayoookkk, Jeeee ...."
"Iya, gue anter, IYA!"
Akhirnya Jeno pun berteriak kesal, mengiyakan dengan penuh keterpaksaan. Abi di belakangnya tersenyum lebar.
"Lo emang sahabat gue. Sayang dah gue sama lo. Jenoooo, love youuuuu!!!!"
"ENYAH LO SANA, ANJIR!"
Bukannya pergi, Abi malah makin tersenyum lebar semakin mengeratkan pelukan dengan najisnya, di atas ranjang.
--
Pukul 14.00. Setelah memarkirkan motor. Abi mulai menyusuri sekitaran danau buatan itu dengan Jeno yang jalan ogah-ogahan di sampingnya. Lumayan jauh sebenarnya kosan mereka dengan tempat ini, beda kota malah.
Tapi kata Abi. "ke mana pun akan dia sebrangi, demi sang calon ibu dari anak-anaknya." Ew. Membuat Jeno mendelik saat itu juga. Sebrangi sih sebrangi, tapi nyebrang sendiri aja napa, gak usah ajak-ajak orang.
Banyak pemuda-pemudi yang lagi berduaan di sana, membuat Jeno mendecih. "Ngapain si pacaran di sini? Gak modal banget, anjir!" katanya sewot.
"Yeuu, sirik lo jomblo!" Abi menyahut sembari terus celingukan mencari Siska, si cewek cantik yang dia kenal dari instagram.
Jeno mendecih ikut melirik kanan-kiri.
"Mana sih yang mau lo temuin? Tenggelem di danau, apa gimana? Kagak ketemu dari tadi."
"Tar gue chat dulu." Abi merogoh handphone.
Beberapa menit berlalu, si cewek belum nampak juga. Abi berjalan sambil terus menunduk, membalas chat yang sepertinya tak habis-habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Jeanno (Selesai)
Fiksi Umum**Jangan plagiat nyerempet copy paste** "JE-JE, JEN, JENO, ANJIR, JANGAN KENCENGAN!!" Teriakan dan suara tawa menggema di parkiran supermarket yang sepi. Hanya ada seorang pria berjas abu-abu yang hendak menyalakan mesin mobil, tapi urung saat mend...