10••Belajar melupakan

12.5K 462 6
                                    

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

Jika aku menjauhi mu, adalah cara yang paling kau sukai. Baik lah, aku akan melakukannya, agar kau bahagia dan tidak merasa terusik dengan kehadiranku.

***

Sejak insiden kemarin, Amanda memantapkan diri menuruti saran Icha. Yaitu, menjauhi dan belajar melupakan Rendi hingga hatinya tenang seperti sedia kala sebelum bertemu cowok itu. Berat memang, tapi mau gimana lagi, mungkin itu cara yang paling ampuh, dan menguntungkan bagi keduanya. Amanda nya tidak lagi sakit hati karena lelaki, dan juga Rendi bisa fokus mengerjar cita-cita nya.

Rendi meskipun baru kelas sepuluh, semangat belajar nya wajib diapresiasi, ia rela menghabiskan waktu hanya untuk mempelajari dan memahami materi kelas sepuluh semester dua, kelas sebelas, dan dua belas di waktu kelas sepuluh semester satu saat ini. Cita-cita nya menjadi seorang Dokter sangat lah tinggi.

Balik lagi ke soal Amanda, hal yang paling berat ia lakukan adalah, Amanda harus mencari pengganti Rendi. Bukan berarti dirinya fuckgirl, itu adalah alasan paling jitu untuk melupakan Rendi. Jika saja, Rasya ada di sini, Amanda sudah pasti memilih cowok itu. Dan bisa saja balikan menjalin kasih. Amanda juga belum move on sepenuhnya.

"Tes, tes, hallo, hallo.. Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, panggilan untuk siswa siswi kelas sepuluh dan sebelas yang terpilih olimpiade silahkan kumpul di depan ruang laboratorium," suara Guru Piket terdengar menggema, hingga ke penjuru kelas karena setiap kelas masing-masing dipasangin speaker. 

"Nda, lo kan wakilin olimpiade Matematika. Kumpul gih, sana." suruh Icha.

"Iya, ini gue lagi beresin buku." jawab Amanda yang tengah membereskan bukunya.

"Inget ya, nanti kalo ketemu Rendi, lo harus jaga sikap, ikutin saran gue." peringat Icha.

"Iya Cha, tenang sama gue. Insya Allah dan gue yakin gue bisa, " balas Amanda mantap.

"Gue tinggal dulu ya Cha," pamit Amanda kemudian, ia segera lari menuju ruang laboratorium.

***

Setibanya depan Lab, Amanda datang dan ia sempat sekelibat melihat sosok Rendi disana, namun ia teringat dengan saran Icha kemarin. Bahwa ia harus menjauhi dan melupakan Rendi, tidak boleh menghampiri atau sekadar ngobrol sedikitpun dengan cowok itu kecuali hal penting. Meskipun berat, namun Amanda harus bisa melakukannya. Tetapi, tanpa saran Icha pun, Amanda juga tidak akan berani mengganggu nya. Mengingat insiden kemarin, ia sangat malu, bahkan untuk menatap Rendi saja tak sanggup.

"Eh Ra, ini suruh ngapain sih?" tanya Amanda pada Rara--siswi yang mewakili olimpiade IPS--.

"Enggak tau nih, gue juga bingung, dari tadi enggak jelas. Baru suruh kumpul doang," jelas Rara.

Disebrang sana Rendi diam-diam memperhatikan Amanda, ia bingung dengan gadis ini. Dia melihat Rendi namun biasa aja tidak seperti biasanya.

Apa karena dia malu sama gue, gara-gara nyium gue kemarin?  pikir Rendi dalam hatinya. Ah bodoamat, nggak urusan.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh," sapa Anita, selaku pembimbing olimpiade. Rendi pun tersadar ke dunia nyata dan matanya kini teralih ke Anita.

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh. " jawab semua peserta serempak.

"Baik, kalian sudah tau kan maksud untuk kalian datang kesini? kalian adalah siswa dan siswi SMA Dirgantara yang terpilih untuk mewakili olimpiade. Mulai dari IPA, IPS, Matematika, Sastra, Inggris dan Jepang." kata Anita.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang