54••Sahabat Baru, Pasangan Baru

6.9K 245 17
                                    

Ketika lain di mulut, lain juga di hati. Begitulah perempuan, terkadang untuk meminta maaf saja rasanya gengsi.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

Sebelumnya, aku mau ngebacot dulu nih, guys. *wkwk.

Maaf ya, kalo aku udah lama gak update. Mungkin aja kalian udah lupa sama cerita ini, udah ga respect lagi. Ya, itu kesalahanku. Tapi, aku gak update2 bukan santai2 aja. Karena kelas 9 sibuk ujian. You know lah. Yang ujian praktek lah, simulasi lah, USBN, UNBK. Harap maklum. Enggak apa-apa kalo readers ku udah jatuh cinta sama cerita yang lain, intinya sih kalo kalian setia, selama apapun aku update, kalian bakalan sabar untuk ttp nungguin.

Yang udah chat aku lewat WA, makasih banget ya udah nyemangatin❤❤

Oke, aku juga mau panjat nich (wkwk) jangan lupa untuk FOLLOW AKUN WATTPAD KU DULU, DAN DIMOHON JANGAN SIDERS DONG. KALIAN SAKIT HATI GASIH? UDAH NULIS CAPE2, TAPI CUMA DIBACA AJA. VOTE ATAU KOMEN GAPERNAH? TOLONG GAYS, HARGAI. DAN, SATU LAGI FOLLOW AKUN INSTAGRAM YANG AKU TULIS DI ATAS, KALO GAMAU YAUDAH GAPAPA. KALO AKUN WP, PLIS LAH FOLLOW. ANGGAP AJA ITU WUJUD APRESIASI KALIAN SAMA AKU. OH IYA, AKU JUGA ADA CHANNEL YOUTUBE. NAMANYA "Oktaviani Putri" subscribe, ya. Oke😂

Dah, aku udah kelar panjat. Kalo mau ngomongin "ih, author ini amit-amit banget sih, panjat terus kerjaannya." Inget loh, ngomongin orang dosa! Apalagi bentar lagi puasa. Hwhw.

Nah, aku udah selesai ngebacot. Mon maap, kalo kebanyakan.

❤Happy Reading❤

10 hari kemudian...

"Ra," panggil Amanda.

Dara yang sedang sibuk merias diri di depan cermin, kini terhenti. Kemudian, menolehkan kepala ke belakang -- melihat Amanda.

"Ehm..."

"Kenapa, Nda?" tanya Dara. Amanda tak lekas menjawab, membuat Dara menghampiri gadis itu, lantas ia duduk di kasur--tepat samping Amanda sambil memegang bedak tabur untuk merias wajahnya.

"Gue, ehm gue ngerasa enggak enak sama keluarga lo, Ra. Gue udah lama banget numpang di sini," ucap Amanda merasa tak enak pada Dara.

Dara pun menghela napas, "Yaelah, Nda, gue kira apaan. Inget ya, gue itu udah nganggap lo kayak sepupu gue. Meskipun kita baru kenal, gue merasa cocok sama lo. Jadi, lo enggak perlu enggak enakan gitu deh sama gue."

"Tapi, Ra..."

"Lo udah kengen sama keluarga lo?" sela Dara.

Amanda menganggukkan kepalanya lesu.

Kini giliran Dara yang merasa tak enak. Benar juga, Amanda pasti rindu pada keluarganya. "Gimana, kalo lo pinjam ponsel gue? Lo hafal kan, nomor telfon bokap lo?"

Sebenarnya, Amanda sudah lama ingin pulang. Tetapi, ia masih trauma. Ia takut, jika di jalan nanti bertemu Marcel. Malah, ia jadi phobia dengan taxi. Mungkin sekarang, waktu yang tepat dan aman.

"Insha Allah," jawab Amanda.

Dara pun bangkit, meletakkan bedak taburnya di meja. Kemudian, ia meraih ponselnya yang terletak di nakas.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang