55••Keputusan

7.1K 228 16
                                    

Cinta dan cita, dua pilihan yang sulit. Dan kau, harus bisa memilih. Antara cinta sejatimu, atau cita-citamu.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

❤Happy Reading❤

Dentingan sendok beradu, ditemani lilin yang mengelilingi meja makan dengan menu makanan yang beraneka rupa. Ada capcay, sayur sup, ayam goreng, dan buah-buahan.

Hari ini, Reynald tidak lembur. Ia berjanji jika malam ini, ia akan dinner bersama putri semata wayangnya.

"Anak papa kok, dari tadi senyum-senyum, aja?" tanya Reynald disela makannya yang tengah lahap.

Gadis itu pun yang terlarut dalam lamunan namun tak berhenti untuk tersenyum, sembari mengaduk-aduk nasi nya, tersentak kaget. "Ah--eh anu--enggak, Pa."

"Kayaknya ngelamunin Rendi, ya?"

"Enggak, Pa. Apa sih." Seketika pipi Amanda mendadak blushing.

"Ah, iya.. Papa, ingat!" Seru Reynald kemudian.

Alis Amanda bertaut, merasa heran. "Inget apa, Pa?"

"Kemarin, kejahatan teman Papa yang pernah korupsi uang perusahaan, tapi nuduh Papa sudah ketahuan sama Pak Adi. Dan, uang tiga miliar milik Rendi yang dibayarkan ke Pak Adi itu sudah ada di Papa. Besok, kamu kasih ke Rendi, ya. Papa antar. Kan biar begitu, itu hak nya Rendi."

Alhamdulillah, ya Allah, Rendi enggak kehilangan rumah sakit warisan Papanya. batin Amanda lega.

"Alhamdulillah, Pa." Amanda pun merasa bersyukur sekaligus senang. "Iya, Pa. Kebetulan, besok hari libur."

***

Ting tong ting tong

"Iya, sebentar," sahut sang empunya rumah dari dalam.

Ceklek

"Eh, Amanda!" seru Vera terkejut, kala ia membuka pintu dan ternyata tamunya adalah Amanda.

"Assalamualaikum, Tante." Amanda pun mencium punggung tangan Vera.

"Iya, waalaikumsalam," balas Vera, kemudian bola mata biru milik Vera teralih ke arah Reynald. "Ini... Papa, kamu?"

"Oh, iya Tante. Ini Papa, aku."

"Reynald," ucap Reynald dengan senyuman tipis seraya mengulurkan tangan.

"Vera," balas uluran tangan Vera sembari tersenyum ramah. "Wah, calon besan. Hehe."

"By the way, Rendi nya ada Tante?" tanya Amanda.

"Eh iya, ayo masuk-masuk. Rendi nya masih ada di kamar. Silahkan, Pak." Vera pun memundurkan tubuhnya selangkah, kemudian membuka lebar pintu ruang tamu. Mempersilahkan Amanda dan Reynald masuk ke dalam rumahnya.

"Mari duduk." Vera mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa. "Bentar, ya, Tante panggilin Rendi nya dulu. Sekalian Tante mau buat minumannya," pamit Vera.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang