32••Maksudnya?

8.4K 322 18
                                    

Tu tambien me gustas.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

***

Kini bel masuk sudah berdering, dan mata pelajaran selanjutnya adalah kimia. Pelajaran yang tingkat kesulitannya, melebihi  Matematika.

Di ruang lima, pengawas belum juga datang. Dan anak-anak pun tengah sibuk membaca buku catatan Kimia.

"Matematika aja susah nya udah kayak dapetin hati doi, gimana kimia. Meledak ini, pala gue lama-lama." oceh Icha sambil membaca-baca buku catatan kimia.

Amanda yang mendengar nya tersenyum kecil, lantas ia berkata. "Kimia itu susah nya udah kaya mau move on sama gebetan, eh tiba-tiba luluh lagi karena satu bangku." celetuk Amanda, Rendi pun hanya diam saja sambil menghafal rumus kimianya. Ia tahu itu untuknya, namun Rendi memilih untuk berpura-pura tidak mendengar nya.

Icha terkekeh pelan, "A en je a ye!  Kerad juga, quotes lo. Boleh lah, boleh." sahut Icha terkekeh.

***
Pengawas pun akhirnya datang sambil membawa amplop coklat, yang di dalam nya berisikan soal Kimia dan lembar jawaban.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh." ucapnya tegas.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh," balas mereka serempak.

"ini saya akan bagikan soal, tolong dikerjakan dengan teliti. Jangan ada yang mencontek, jika di antara kalian ketawan mencontek, kertas ujian serta lembar jawaban akan saya robek. Mengerti?" tegas pengawas dengan tatapan menyeringai seperti psikopat!

Semuanya merespon dengan anggukan, dan membatin. Betapa seram nya pengawas nya yang kedua ini. Tatapan nya begitu menakutkan. Lebih-lebih dari pengawas Matematika.

Akhirnya soal dan lembar jawaban dibagikan, setelah mereka semua sudah dapat. Dengan gercep mereka mengisi kolom nama peserta, serta nomor ujian yang tertera di atas jawaban.

Mereka semua hanya fokus pada soal-soal yang dikerjakan. Tanpa ada niatan untuk mencontek teman sebelah.

Icha menggarukkan kepalanya yang tak gatal, baru nomor satu ia sudah dibuat pusing oleh soal kimia.

Namun beda hal nya dengan Rendi, satu ruangan hanya dirinya yang stay calm. Tak ada raut muka yang menunjukan ia sedang kesulitan. Karena pelajaran ini, memang sudah menjadi makanan sehari-harinya.

Sementara Amanda, ia menganggap soal kimia ini agak sulit. Karena ia, tak terlalu pandai namun hanya sedikit bisa.

***

Dimenit ke dua puluh lima, Rendi bangkit dari kursi nya. Berniat untuk mengumpulkan soal nya ke depan. Sehingga menghasilkan suara decitan kursi.

Amanda mendongak, "Anjir, suami gue jago banget!" gumamnya.

Semua peserta menatap Rendi tertegun, dan agak takjub dengan kemampuan Rendi. Otaknya sangat jenius, menghadapi soal yang diluar nalar ini.

"Pak, saya sudah selesai." ucap nya datar sambil menyodorkan kertas ulangan dan lembar jawaban.

Kini, kedua pemgawas itu menatap Rendi tak menyangka, pakai jurus apa dia hanya dua puluh lima menit mengerjakan soal kimia sesulit ini.

"I-iya, taruh aja." suruh pengawas.

"Kamu sudah ngoreksi ulang?" tanya pengawas satu nya.

"Sudah pak, saya sudah cek semua nya."

Disela perbincangan mereka. Amanda juga beranjak dari kursi nya, ia berniat mengumpulkan ulangannya.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang