53••Anxious

6.1K 210 31
                                    

Gue rela kalo harus kenapa-kenapa, asal lo baik-baik aja.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

Selamat membaca DIFFICILE❤

Tujuh hari, Amanda menghilang tanpa kabar. Pihak kepolisian sudah mengerahkan tim-nya untuk mencari, tetap tidak membuahkan hasil. Tak ada tanda-tanda jika gadis itu, berhasil ditemukan.

Mungkin saja, letak Markas--tempat Amanda disandera, terlalu sukar untuk dilacak. Pasalnya, dalam kejadian itu tidak ada saksi mata.

Reynald, Icha, Rasya, Bi Inem, Mang Diman, Kevin, Andre, Hardi, serta Rendi. Mereka semua cemas dan khawatir. Mereka juga sudah berusaha semampu mereka mencari Amanda kesana kemari, alhasil tetap nihil.

"Siapa orang yang terakhir bersama Amanda?" tanya Reynald. Saat ini, mereka--teman-teman Amanda--sedang berada di rumah Reynald. Sengaja, Reynald mengambil cuti dengan tujuan untuk mencari anak semata wayangnya itu.

Mereka pun menoleh, saling tatap satu sama lain. Mencari jawaban. Hingga akhirnya, Icha angkat bicara.

"Terakhir, Amanda sama saya, Om." kata Icha. "Waktu itu...."

"Sebentar dulu, ya, Nda. Gue angkat telfon dulu. Kalau lo mau duluan masuk, ya udah." kata Icha.

Amanda yang hendak membuka knop pintu pun ia urungkan, "enggak ah, Cha. Gue nunggu lo aja."

Icha pun menjauh, sementara Amanda duduk di kursi yang disediakan di sana.

Lima menit kemudian.

"Nda, maaf ya, gue kayak nya harus pulang sekarang. Hardi tadi telfon gue, dia udah nunggu di bawah." ucap Icha merasa tak enak.

"Emang Kak Hardi, tau darimana Alamatnya?"

"Dari Kevin atau Andre, mungkin."

"Ya udah, Cha. Hati-hati." pesan Amanda.

"Lo serius nih, enggak apa-apa?" tanya Icha lagi.

Amanda mengangguk yakin, "iya, enggak apa-apa. Udah sana, nanti Kak Hardi nungguin lama."

"Gue pamit, Nda." setelah itu, Icha langsung lari menuju lantai bawah.

"Iya, waktu itu gue yang kasih tau Alamat nya ke Kak Hardi." kata Kevin, lalu menoleh ke Hardi, "Ya kan, Kak, lo chat gue?" Hardi hanya menganggukkan kepala.

Terdengar hembusan napas frustrasi dari Reynald. Pusing, Reynald sungguh pusing memikirkan hal ini. Sebagai ayah, ia telah gagal menjaga anak gadisnya. 

"Nda, lo jangan pulang. Please, temenin gue di sini." kata Rendi sembari menyeka air mata gadis itu.

"Untuk apa, gue temenin lo? Toh, udah ada Alena, kan?"

"Gue enggak mau sama dia. Gue mau nya, sama lo. Please, Nda. Lo jangan pulang, gue kangen sama lo!" mohon Rendi dengan tatapan berharapnya.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang