Seseorang yang saat ini kamu abaikan, bisa jadi, dia akan menjadi sosok yang paling kamu cari nantinya.
Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_***
Setelah keliling seantero Dirgantara, sambil melihat daftar nama yang tertempel di setiap jendela. Akhirnya, Amanda menemukan kelas cowok itu. Ternyata kelas nya bersebelahan dengan Amanda. Dan setelah itu,
Amanda pun tergirang bukan main, karena menemukan kelas pria yang sedari tadi ia incar. Sungguh, nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan. Usaha memang tidak pernah menghianati hasil.
"Ayo Cha, anterin gue." pinta Amanda sambil menarik-narik pergelangan Icha dengan tak sabaran.
"Eh Juleha, lo narik yang bener aje, kecetit tangan gue Solimi. Sakit nih tangan gue, lo tarik-tarik mulu." gerutu Icha kesal.
Amanda pun melepaskan genggaman tangan nya dari pergelangan Icha begitu saja tanpa berdosa, hingga meninggalkan jejak merah di sana. Saking kelewat semangat Amanda menggenggamnya.
Lantas, Amanda langsung nyelonong ke kelas Rendi yang bertuliskan 'X-IPA2' di atas pintu. Berbekal tingkat percaya diri diatas rata-rata. Sementara Icha, ia lebih memilih di luar kelas.
Sungguh, Icha malu memiliki sahabat seperti Amanda yang frontal nya melebihi manusia pada umumnya, semasa SMP Amanda memang terkenal bar-bar tapi kayaknya nggak sampe segininya deh. Mungkin karena...
Itu anak, ditinggal pas lagi sayang-sayang nya kok malah kayak orang keabisan obat sih. Heran gue! Kenapa dulu si Rasya bisa bucin sama tuh orang, batin Icha seraya menggelengkan kepalanya.
Sesampainya di dalam, cowok blasteran itu sudah lebih dulu dikerubungi cewek-cewek glowing, shining, shimering, splendid. Yang tak lain dan tak bukan sepertinya mreka kakak kelas dengan satu gang nya.
"Hai," sapa Amanda yang tiba-tiba saja menyerobot gang-an itu. Lantas saja mereka menoleh dan menatap Amanda tak suka. Sementara Rendi masih enggan untuk melirik sebentar menurutnya buku Harry Potter lebih menarik.
Dari jarak deket ganteng banget, aduh, ini mah kayak Manu Rios versi Indonesia, batin Amanda sambil nyengir-nyengir.
"Hellowww, lo siapa ya? Berani-beraninya nyerobot gengan gue." ujar salah satu cewek yang beranggotakan 6 orang itu. Sebut saja Mela namanya.
"Ini anak pasti bocah kelas 10, bukannya MPLS malah genit lo kesini!"
Amanda yang sedaritadi tak perduli, angkat suara. "Genit? Nggak punya kaca, ya? Nih," Amanda mengeluatkan kaca dari saku bajunya. "Coba ngaca baik-baik, ya kak." sindir Amanda tersenyum sinis.
"Heh, kok lo songong sih?! Gue kakak kelas di sini!" balas ketua geng mereka, ber namebadge Aisyah.
"Emang kalo situ kakak kelas, saya takut gitu? Sama-sama makan nasi, Kak." balas Amanda.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh dimohon untuk kelas sebelas dan kelas dua belas silahkan masuk ke kelas masing-masing kecuali OSIS, terimakasih.
"Tuh, kakak-kakak cantik denger gak ada pengumuman? Kata nya kalian kakak kelas, gih sana masuk." Amanda berujar dengan senyuman tak mengindahkan.
"Awas lo ya, bocah ingusan! Urusan kita belom selesai." Mereka lantas pergi dari kelas Rendi dengan wajah menahan amarah, Icha yang melihat mereka keluar segerombolan melirik aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFICILE [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!] HARAP REFRESH HANDPHONE ANDA, ATAU SCROLL LAYAR. KARENA PART AWAL ADA YANG BARU SAYA REVISI, TERIMAKASIH. DAN TERKAIT CERITA YANG MASIH TIDAK JELAS PENULISANNYA, ITU BELUM SAYA REVISI ADA PENJELASANNYA DI PART T...