49••Salah Faham

6.3K 208 8
                                    

Bermula dari kesalah fahaman, berakhir dengan renggang nya suatu hubungan.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

***

Pukul 10.00 pagi, jenazah Viona sudah siap untuk di semayam kan di liang lahat. Para kerabat, rekan kerja, saudara, serta keluarga, sudah hadir untuk acara pemakaman Viona.

Beberapa menit kemudian, setelah Pak Ustadz membacakan doa untuk Almarhumah Viona, orang-orang yang hadir pun berpamitan pulang dan mengucapkan turut berduka cita atas meninggal nya Viona, hingga akhirnya dipemakaman itu hanya menyisakan, Amanda, Rendi, Reynald, Icha, Hardi, Kevin, Andre, Mang Diman, Bi Inem, Rasya, dan Ratna.

Ratna dan Rasya pun tahu kabar duka tersebut dari Amanda, yang sebelum nya Rasya mengirimkan sebuah chat ucapan selamat ulang tahun hingga larut sampai ke topik yang menyatakan bahwa hari ini Almarhumah Viona di makamkan.

Amanda pun terduduk lemas, sambil mengusapi papan Nisan yang bertuliskan nama Viona disana.

"Mama, mama kenapa tega tinggalin aku? Katanya Mama sayang sama aku, kenapa Mama ninggalin? Aku kangen sama Mama, aku ingin curhat banyak sama Mama, andai waktu itu Mama gak beliin aku kado, pasti Mama masih ada sekarang."ucap Amanda, yang berhasil membuat mereka yang mendengar nya pun ikut terpukul, terlebih Icha, ia memang dekat sekali dengan Viona.

"Sayang, yuk pulang,"ajak Reynald lembut sembari membungkukan badannya, dan memegangi pundak anak gadisnya.

"Enggak Pa, aku mau disini, aku mau temenin Mama."

"Amanda, lo Jangan nangis terus-terusan, nanti Tante Viona bakalan sedih Nda."tegur Icha dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya.

"Iya Non, ayo kita pulang, nanti Bibi masakin makanan kesukaan Non,"sambar Bi Inem.

"Kalian semua gak akan ngerti perasaan aku, lebih baik kalian pulang, aku masih mau di sini, aku masih mau temenin Mama,"jawab Amanda yang tetap bersikukuh tidak ingin pulang.

"Coba aja Ren lo bujuk, siapa tahu aja Amanda mau pulang,"bisik Kevin ke telinga Rendi.

Rendi pun mengangguk kemudian ia maju satu langkah, dan ikut berjongkok di samping Amanda, "Nda, kita pulang yuk. Atau gak jalan-jalan sama gue, kemana pun lo mau,"ucap Rendi lembut.

"Gak Ren, gue gak mau. Gue cuma ingin di sini nemenin Mama,"

Semua nya pun semakin menatap Amanda iba, karena gadis itu masih tak bisa merelakan kepergian Viona.

"Amanda Putri Shalsabilla, kamu tuli? Cepat, kita pulang! Kamu Jangan kayak anak kecil dong, Mama sudah gak ada, besok kan bisa kesini lagi!"tegas Reynald yang nampak sudah tak bisa lagi sabar.

"Om, jangan kasar-kasar om."tegur Icha.

"Biar aja, biar dia mau pulang."jawab Reynald.

Icha pun akhirnya ikut berjongkok dan menasehati sahabatnya itu,"Amanda, lo pernah baca kan di buku agama? Kalau orang meninggal itu jangan ditangisin sampai berlarut-larut Nda, lebih baik kita doa-in supaya Tante Viona diterima disisi-Nya, kalau lo sedih, Tante Viona bakalan sedih Nda, Tante Viona ingin anak gadisnya tersenyum, dengan begitu Tante Viona juga ikut senyum karena lo udah ikhlas dan tabah nerima semua ini. Ayo lah Nda, kita pulang, kasihan Om Reynald, gue janji besok akan nemenin lo ke sini."

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang