Sekecil apapun perhatianmu, bagiku sudah merasa sangat special.
Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_***
Di kamar, lelaki itu membaringkan tubuhnya dengan helaan napas berat sambil menerawang kosong ke langit-langit kamar. Sungguh, ia sangat lelah menjalani KPHO kemarin.
"Ren, udah balik lo?" tanya Fatir.
Fatir Gibran Arfian. Kakak kandung dari Rendi Graha Arfian si pria ice. Mempunyai paras tampan dan perawakan tinggi berisi, yang baru saja pulang dari Amerika karena memang kakak nya mendapat beasiswa Kedokteran di sana.
"Bang Fatir?" ucap Rendi sedikit terkejut, "lo kapan pulang nya?"
"Kemaren malem gue pulang," jawab Fatir, "lo abis dari mana sih, ko kayaknya lelah banget gue liat?"
"KPHO,"
Fatir mengernyitkan kening, "apaan tuh, KPHO?"
"Kegiatan Pebilaian Hasil Orientasi, kayak kemah gitu buat dapetin bet bantara di seragam Pramuka,"
"Oh," Fatir ber'oh'ria saja.
"Pijitin badan gue bang," suruh Rendi seenak udel, kemudian tangannya menepuk-nepuk punggungnya sendiri.
"Lah jadi tua banget lo nyuruh gue, "omel Fatir, "orang kek, pulang-pulang salim gitu sama abangnya, malah nyuruh mijitin. Udah tau gue baru muncul di cerita." Fatir pun sewot sendiri.
"Sans dong," goda Rendi diiringi kekehan.
"RENDIIII!" teriak Vera dari arah dapur.
"IYA, MAAA!" jawab Rendi tak kalah kencang.
"Kamu mandi sulu, Sayang."
"Iya, Ma, nanti Rendi mandi."
"Lo ya kalo disuruh orang tua mandi bantah mulu," omel Fatir.
"Terserah gue sih, gue mager bang sekalian aja besok pagi berangkat sekolah. "
"Ya udah, terserah lo. Ngomong-ngomong lo udah punya cewek?" tanya Fatir tiba-tiba.
"Cewek? Enggak punya, gue,"
"Ah yang bener, enggak usah boong lo. Udah punya kan lo?" desak Fatir.
"Enggak bang, gue lagi mau fokus belajar buat dapetin beasiswa. Gue enggak mau punya cewek dulu, ribet. Lagi pula, gue enggak suka pacaran-pacaran," tegas Rendi.
"Alah tai lo, tapi ada kan yang lo suka?" tanya Fatir semakin menjadu-jadi.
"Udah ah pergi lo, gue mau tidur. Capek!" usir Rendi.
"Dasar Anak kemaren sore kalo ditanya kakanya bukannya jawab malah ditinggal ti---"
"Berisik lo, ngomul!" sela Rendi cepat seraya menutup telinganya dengan bantal.
"Saran gue nih Ren, kalo lo suka sama cewek enggak apa-apa. Menandakan bahwa lo itu normal, nanti kalo udah punya kenalin ke rumah," goda kakanya lagi yang belum saja keluar dari kamar Rendi.
"Berisikkkkkk, gue mau tidurrr!!!" sentak Rendi.
Tawa Fatir pun pecah, ia paling hobi jika mengganggu adiknya. Ia rindu dengan Rendi, sudah lama ia tak bertemu adiknya selama sekolah Kedokteran delapan tahun. Kemudian, ia pun melenggang keluar kamar, seraya geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFICILE [COMPLETED]
Ficção Adolescente[FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!] HARAP REFRESH HANDPHONE ANDA, ATAU SCROLL LAYAR. KARENA PART AWAL ADA YANG BARU SAYA REVISI, TERIMAKASIH. DAN TERKAIT CERITA YANG MASIH TIDAK JELAS PENULISANNYA, ITU BELUM SAYA REVISI ADA PENJELASANNYA DI PART T...