31••Ujian Move On

7.2K 296 4
                                        

Semakin aku menjauhi mu dan berusaha melupakan tentang mu. Mengapa rasa itu semakin tumbuh?

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_

***

Di kamar, Rendi masih saja mendengus kesal dengan perlakuan teman-temannya, dan juga Fathir yang menistakan dirinya.

Seketika di otak nya terlintas nama Amanda. Tanpa disadari, dirinya bergumam.

"Gue kangen sama sandwich lo, Nda." monolog Rendi pelan, sambil membayangkan Amanda yang setiap hari nya membawa sandwich itu ke kelasnya.

"Ish apa sih, kok jadi gini. Sadar Ren, lo itu gak suka sama dia!" serunya tak terbantahkan. "Tapi, sandwich nya."

Itulah sifat jeleknya laki-laki. Padahal ia mulai menyukai, tapi atas dasar gengsi nya yang terlalu besar, membuat dirinya seolah sok jual mahal.

***

Sedari tadi Amanda sangatlah gusar, beberapa kali dirinya mondar-mandir tak jelas di kamarnya. Sambil memijit-mijit pelipisnya.

"Gue lanjut gak ya wattpad nya?"

"Arghh... nanti gue inget Rendi lagi."

"Ih tapi kan gue mau jadi penulis novel terkenal,"

"Viewers nya udah banyak, Votmen nya juga banyak,"

"Lanjutin, enggak, lanjutin, enggak. Ah ngeselin, ih."

Amanda mengacak rambutnya kasar, sedari tadi hanya wattpad saja yang ia pikirkan. Dikira mah apa!

"Dari pada gue kaya orang gila, mending gue belajar. Dan harus dapetin juara umum di Dirgantara. Biar Rendi tau, kalo gue itu pinter, biar dia suka sama gue. Mungkin dengan cara prestasi, Rendi bisa suka sama gue. Ya, gue yakin iti." Amanda berujar dengan sangat yakin. Setelahnya, ia langsung menyambar buku pelajaran, sesuai jadwal.

Disela-sela ia membaca buku, sejenak ia berfikir lagi.

"Ishhh...gue kan mau move on, ngapain gue mikirin dia. Toh dia gak bakal suka sama gue. Inget Nda, dia perhatian karena kasian sama lo. Gak lebih! Udah gue harus pokus belajar pokoknya!"

Hari ini otak Amanda penuh dengan Rendi, Rendi dan Rendi. Kenapa semakin menjauh, semakin rasa cinta itu tumbuh!

***
Tiga hari sudah Amanda dan Rendi latihan vokal untuk Pensi. Dan hari ini adalah hari dibagikannya kartu peserta ujian.

"Lo Ruang berapa, Cha?" tanya Amanda. Sesaat semua kartu sudah di bagikan.

"Ruang 5 Nda," jawab Icha sambil melihat kartu pesertanya.

"Akhirnya Cha, kita satu ruangan! "seru Amanda sangat antusias.

Dan setelah dibagikan kartu ujian, mereka semua di perbolehkan untuk pulang, untuk prepare belajar. Dan sebelum mereka pulang ada arahan dari kepala sekolah. Lalu, mereka segera berbaris ke lapangan.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh,"

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh"jawab mereka serempak.

"Bagaimana semua? Sehat?" tanya Kepala Sekolah--Jono.

"Sehat pak!" jawab mereka yang terlihat malas-malasan, karena cuacanya sangat panas.

"Sudah dapat kartu ujian?"

"Sudah pak!"

"Baik lah, bapak tidak akan lama-lama. Berhubung hari ini sangat panas. Bapak cuma mau berpesan sama kalian semua. Bahwa hari Senin nanti adalah hari dimana kalian akan menjalankan UAS atau Ujian Akhir Semester satu. Bapak harap, kalian belajar dengan sungguh-sungguh, agar mendapatkan nilai yang memuaskan. Terutama kelas dua belas, kalian ini yang paling senior. Bentar lagi, kalian akan lulus dan meneruskan perguruan tinggi di universitas. Dan tepat bulan Desember nanti, kelas dua belas akan menjalani Try out. Begitu juga yang kelas sepuluh. Tak terasa sebentar lagi kalian akan naik ke kelas sebelas setelah UAS dua, dan yang kelas sebelas juga akan naik ke kelas dua belas. Bapak cuma ingatkan, belajar yang rajin supaya kalian bisa mendapatkan juara umum bagi yang beruntung. Yang artinya murid-murid yang sangat cerdas dan berprestasi. Sekian dari bapak, kurang lebih nya mohon maaf. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh, " Jono kemudian turun dari mimbar. Dan murid-murid segera berhamburan menuju parkiran.

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang