4••Mengetahui

11.7K 503 6
                                    

Dia, satu-satunya cowok yang berhasil ngebuka pintu hati gue yang udah lama gue tutup.

Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_

***

"Gue pulang sekolah ke rumah lo ya Cha." ucap Amanda, sebelum mereka benar-benar beranjak dari sana.

"Iya Nda, perasaan tadi kan lo udah bilang sama gue. Ampe bosen gue dengernya," sindirnya.

"Hehe iya."

***

Kedua sahabat karib itu pun sampai di depan rumah Icha, dan Amanda tak berniat untuk masuk. Ia memilih untuk di depan gerbang rumah Icha, siapa tahu saja kan, ada Rendi lewat. Dan sebelum itu, Amanda memarkirkan motornya.

Ya, untuk hari ini Amanda berniat membawa motor. Karena, supir pribadi nya yang biasa menjemput Amanda masih liburan di kampung.

Fyi, bisa dibilang perumahan yang Icha tempati ini adalah kawasan perumahan elite. Karena pembangunan nya di design dengan sangat mewah. Dan pastinya yang menempati komplek ini, rata-rata orang kaya.

Seketika Amanda baru kepikiran dan menanyakan rumah Rendi kepada Icha.

"Cha, rumah nya Rendi yang mana?" tanya Amanda penasaran.

"Itu," tunjuk Icha kearah rumah tingkat ber-cat warna gold, dengan design yang dibilang sangat wah.

"Waw, bagus juga ya rumahnya. Gue jadi pengin main kesana," takjub Amanda melihat rumah Rendi.

"Mimpi aja lo!" ejek Icha.

"Dukung temen kek, biar gue kenal sama Rendi terus deket sama dia terus jadian terus nikah terus punya anak." cerocos Amanda ngaco.

"Pikiran lo ya, masih sekolah juga."

"Hehehe, kan dia masa depan gue Cha,"

"Amin ya Allah amin." sahut Icha sambil tangannya menengadah seperti orang mengamini.

"Eh Cha, itu Rendi kan ya?" tanya Amanda, sambil menyipitkan matanya ke arah pria itu, "alhamdulillah, rezeki Amanda yang banyak pahala," sambungnya girang. Mungkin, dewi fortuna sedang berpihak pada nya.

"Mana sih Nda?" Icha menoleh.

Tak ada jawaban dari Amanda, karena Amanda lari dengan kecepatan seribu kilometer per jam, dan berhenti tepat dihadapan Rendi. Membuat pria itu sedikit terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Tapi, tetap saja. Seterkejut apapun, Rendi ya Rendi, ekspresi nya sangat datar hampir mirip seperti tembok.

"Rendi, hm... gue boleh minta nomor HP lo enggak? Kalau enggak boleh, terserah deh, sosmed lo yang lain juga enggak apa-apa kok." pinta Amanda.

Sontak membuat pria itu heran, kenapa gadis ini selalu saja muncul dihadapanya? Dan menanyakan hal serupa berulang kali.

"Lo bisa enggak, enggak usah muncul ter___"

"Enggak bisa, gue kan bilang, gue suka sama lo dari pertama lihat lo. Makanya itu, gue selalu muncul terus dihadapan lo. Dan untuk saat ini, gue enggak sengaja loh ketemu sama lo. Apa jangan-jangan kita jodoh? Aduh, gue bakal seneng banget kalau punya suami kayak lo." potong Amanda cepat sambil mengedipkan sebelah matanya, genit.

Rendi pun hanya diam dengan wajah datarnya, tak berniat menjawab. Dia sama sekali tak mengerti maksud gadis dihadapannya ini. Mungkin saja, kejiwaannya sudah terganggu!

DIFFICILE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang