Penyesalan memang datang nya terlambat. Jika di awal, itu namanya pendaftaran.
Follow Instagram:
@oktvnptrprtwi_
@amandaputrishalsa_
@rendigrahaarf_
@andrealvrrmdhn_
@kevinreynandadmtr_***
Toktoktok
Ketukan pintu itu terdengar menggema, menyebabkan bunyi di penjuru kamar rawat inap Amanda.
"Masuk," kata Viona dari dalam.
Di ruang ranap Amanda terdapat Reynald dan Viona. Semalam, Reynald sehabis pulang kerja langsung mampir ke rumah sakit. Untuk hari ini, Reynald memilih cuti, menemani putrinya.
"Assalamualaikum Tante, Om. " kata Icha seraya mencium punggung tangan keduanya disusul yang lain.
"Wa'alaikumsalam." jawab Viona dan Reynald dengan senyuman ramah.
"Bagaimana Tante, keadaan Amanda? Apa Amanda udah ada perubahan?" tanya Icha, lalu meraih tangan sahabatnya itu yang tengah terbaring koma dengan alat-alat rumah sakit sebagai penunjang tubuhnya.
"Dari kemarin Amanda belum juga sadar, tapi kemarin pas kalian pulang, malem nya mengigau dan selalu menyebut nama Rendi." ungkap Viona kemudian menunduk dengan ekspresi sedih.
Icha pun akhirnya membungkukan badannya dan mendekatkan mulutnya ke arah telinga Amanda untuk membisiki gadis itu.
"Manda." lirihnya, tak terasa air mata itu pun mengalir lagi, "lo bangun, Nda. Ini gue dateng sama Rendi buat jengukin lo. Ini gue bawa makanan nasi goreng kesukaan lo, please Nda kita semua sedih kalo lo kayak gini. Gue kesepian Nda, enggak ada lo di sekolahan. Ayo kita sekolah, kita curhat bareng, baca wattpad bareng. Gue yakin Nda, lo kuat dan bisa lewatin semua ini." bisik Icha.
Amanda sama sekali tak merespon bisikan Icha, ia masih terbaring lemah dengan alat-alat rumah sakit dan oksigen yang membantunya untuk bernafas.
Setelah itu Rendi menepuk bahu Icha, dan mengedikan dagunya mengkode lo munduran!. Dan Icha mengerti ia langsung memundurkan langkahnya dan Rendi menggantikan tempat Icha tadi.
"Nda," panggil Rendi pelan dan lembut, "ayo dong bangun. Gue dateng kesini buat lo, ini gue bawain makanan kesukaan lo, Nda. Maafin gue yang kemarin-kemarin udah kasar sama lo." bisik Rendi. Sebenarnya untuk bicara banyak seperti bukanlah diri Rendi. Namun, ia melakukan itu supaya Amanda sadar.
Setelah Rendi membisiki nya sama saja tak ada reaksi apa pun.
"Ya Allah, jangan cabut nyawa putri hamba ya Allah. Beri lah dia kekuatan, dia putri hamba satu-satu nya. Hamba mohon ya Allah," ujar Viona sembari tangannya menengadah ke hamparan langit.
"Rendi...Ren...Rendi," igaunya dengan suara melirih.
Semua mata pun teralih ke Amanda.
"Nda, lo bangun Nda. Disini ada Rendi," kata Icha.
"Rendi..." igaunya lagi.
Rendi pun kembali mendekat ke Amanda, "gue di sini."
Setelah mendengar suara Rendi, mata Amanda mengeluarkan air mata dan terlihat ia menggerakkan jarinya.
"Panggil Dokter pah, buruan pah! " suruh Viona, Reynald pun langsung bergegas keluar memanggil Dokter.
Tiga menit kemudian, Reynald kembali bersama Dokter.
"Dok, Amanda tadi menggerakkan jarinya dan terus mengigau, Dok." cerita Viona menggebu-gebu.
Dokter pun mempriksa Amanda, "kalian ajak bicara terus pasien. Kemungkinan hari ini ia bisa sadar, sungguh di luar dugaan. Putri ibu sadar dalam waktu yang sangat cepat." balas Dokter tak percaya, "baik, kalau begitu saya tinggal untuk memeriksa pasien lain." kemudian pria paruh baya itu ke luar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFICILE [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW PENULISNYA TERLEBIH DAHULU!] HARAP REFRESH HANDPHONE ANDA, ATAU SCROLL LAYAR. KARENA PART AWAL ADA YANG BARU SAYA REVISI, TERIMAKASIH. DAN TERKAIT CERITA YANG MASIH TIDAK JELAS PENULISANNYA, ITU BELUM SAYA REVISI ADA PENJELASANNYA DI PART T...