Reva tidak berhenti berkomat-kamit sepanjang jalannya menuju kantin,ia sangat kesal atas perlakuan Ezra kepadanya,baginya cowok itu begitu menyebalkan namun sialnya Reva tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah dari Ezra. Ada penyesalan di dalam dirinya saat mau-mau saja menerima persyaratan gila dari seorang cowok famous di sekolahnya yang terkenal dengan segudang prestasi di sekolah.
Agh! Sekarang ia begitu menyesal!
Setelah membaca chat dari Ezra yang tidak ia ketahui dari mana cowok itu bisa mendapatkan nomornya Reva langsung saja meninggalkan Aretha yang penasaran dengannya bahkan gadis itu kalang kabut seperti orang kebakaran jenggot sehingga menarik perhatian siswa yang berada di dekatnya.
Ini baru sehari dia menjadi pesuruh Ezra dan itu membuat dirinya sangat merepotkan lalu bagaimana kabar satu bulan kemudian? Yang pastinya cowok itu pasti akan membuatnya begitu merepotkan.
Agh! Ezra sialan!
Mata Reva berpendar kepenjuru kantin di mana semua meja sudah terisi dengan siswa sekolahnya yang sedang makan,lantas membuat bibir cewek yang memiliki paras cantik itu berdecak kesal,dalam hati ia tidak henti-hentinya memaki nama Ezra yang bikin ia kesal setengah mati.
Kali ini Reva harus bertindak,tanpa menunggu waktu Reva menghampiri empat adik kelasnya yang sedang duduk di dekat dinding kantin,ia memandang ke empat adik cewek kelasnya yang sedang mengobrol.
Menyadari Reva tepat di depan meja mereka,tatapan mereka serentak mengarah kepada Reva dengan mimik wajah kebingungan dan takut. "Lo semua udah pada selesai makan kan?" tanya Reva dengan nada datarnya.
"S-Sudah kak," jawab salah satu di antara mereka dengan nada bergetar karena takut berhadapan dengan Reva yang notaben nya cewek pembuat onar di sekolah sekaligus cewek tergalak.
Kepala Reva mengangguk namun ekspresinya masih sama,angkuh dan garang "Bagus,jadi lo semua bisa cepat pergi karena gue butuh duduk di sini"
"T-tapi Kak..."
"Kenapa? Lo gak mau turutin apa kata gue? Ngajak ribut lo sama gue?" sentak Reva dengan mata menyalang kepada adik kelasnya yang terlihat tidak ingin menuruti apa ucapannya,mendengar suara Reva membuat beberapa pasang mata siswa lain menonton dirinya tapi yah namanya juga Reva yang selalu bersikap tidak peduli jika ada yang mengatainya,hidupnya tidak akan bisa bebas jika peduli mendengar kritikan orang.
"Bukan gitu kak,kami baru aja siap makan," bela adik kelasnya yang tadi membuka mulutnya.
Reva mendengus kesal "Kalau siap makan memangnya kenapa? Lo semua pada repot amat sih? Gue butuh meja ini! Sekarang minggir lo semua" hilang sudah kesabaran Reva kepada adik kelasnya yang tidak mau menuruti perkataannya.
Akhirnya mereka pun bangkit dan berjalan pergi keluar kantin dengan kepala menunduk karena takut kepada Reva,tentu merek akan mikir seribu kali untuk berurusan dengan cewek pembuat masalah di sekolah yang terkenal dengan sikap galak nya.
Reva cukup lega saat adik kelasnya sudah berlalu dari hadapannya,ia pun segera mendaratkan bokongnya karena kakinya cukup capek berlari dari kelasnya ke kantin yang jaraknya lumayan jauh,sekarang ia hanya tinggal menunggu cowok menyebalkan itu.
"Reva!!" perhatian Reva teralih kepada Aretha yang baru saja tiba di hadapannya dengan wajah ngos-ngosan.
Ahh Reva lupa dengan Aretha,ia tadi langsung saja pergi begitu membaca pesan dari Ezra tanpa menghiraukan Aretha.
"Sorry Tha,gue tadi langsung tinggalin lo" ucap Reva dengan wajah menyengir membuat Aretha berkacak pinggang.
"Lo tu kenapa sih sebenarnya? Gitu liat hp tadi langsung nyelonong pergi terus," Reva menghembuskan poninya dengan raut wajah kembali kesal,Aretha pasti akan penasaran dengan sikapnya tadi dan sahabatnya ini pasti akan menuntut penjelasan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Of Love
Teen Fiction"Dia itu sebenarnya lemah tapi ia tidak pernah memperlihatkannya" ****** aku benci dia dan akan selamanya ia menjadi rivalku! dia yang selalu membuatku mendadak kesal dengan kehadirannya yang terbilang sangat sempurna yang membuatku semakin benci d...