BAB 12

178 17 0
                                        

Yang pada nungguin cerita Reva ni udah ane publish malam ini demi kalian semua😊kalian sebelum baca saya mau kudu tekan vote dulu setalah itu baru baca lalu abis baca komen deh😂pemaksaan? Iye ane maksa emang😁tapi pemaksaan ke hal yang baik,saya tau saya ini masih amatir dalam menulis, plot cerita saya gak semuanya seru tapi saya di sini yang merupakan penulis cerita Confession of Love udah usaha banget sampe ekstra berpikir untuk buat cerita ini banyak peminatnya.

Jadi kamu semua para pembaca lorcin,saya harap kalian suka dengan cerita saya. I try be the best to make a good story,so guys vote dan koment nya saya butuh banget😟

Oh ya kalian boleh follow instagram saya @hi_ndiin dan bisa dm saya kalau ingin bahas tentang masalah cerita saya atau mau berbagi ilmu atau pengalaman,fyi aja guys gue adalah pendengar yg baik dan bijaksana (abaikan pujian untuk diri sendiri😠😒)

Udah deh gini aja, next chap ditunggu aja ya💋

HAPPY READING!!🌞

****

Jika saja dunia menyediakan alat yang dapat pergi kemana saja maka Reva akan dengan senang hati menggunakan alat tersebut untuk menghindari cowok yang begitu menyebalkan dalam hidupnya yang sekaligus merangkap menjadi cowok yang bisa memerintahkan dirinya sesuka hati. Reva cukup kesal dengan Ezra yang tiba-tiba saja bisa berada di belakangnya dan Aretha dan mengapa di mana ia berada selalu menemui cowok ini?

Reva menyengir saat ia sudah sepenuhnya menghadap ke depan Ezra sambil melirik keadaan sekitar dengan perasaan gundah,padahal ia niat untuk menghindari Ezra namun ternyata keberuntungan tidak berada di pihaknya.

matanya menangkap eskpresi aretha yang tengah meringis lalu sahabatnya itu mendekat kearahnya. "Lo sih tadi gue panggil gak balik kebelakang!" bisik Aretha sambil menatap Ezra dengan bahasa tubuh yang hati-hati.

"Mana gue tau ni cowok tiba-tiba nongol di belakang kita kayak tuyul aja" Balas Reva dengan wajah cemberut karena aksi menghindar dari Ezra gatot,alias gagal total pemirsah!!

Reva berdehem sebentar lalu mencoba untuk bersikap biasa di depan Ezra yang menatapnya dengan wajah sok kegantengan bagi Reva,tangannya berkacak pinggang dengan wajah cemberut kesal.

"Ng-Ngapain lo di sini? lo pasti ngikutin gue kan?" tuduh Reva menunjuk wajah Ezra dengan jari telunjuknya sambil menatap Ezra dengan mata memicing tajam. Ezra menaikkan alisnya setengah mendengar pertanyaan dari Reva,bibirnya sudah mendengus seraya mencibir Reva,baginya cewek di hadapannya ini memiliki tingkat percaya diri di atas rata-rata.

"Emang nya lo tu siapa sampai gue harus ngikutin lo?"

"Terus ngapain lo di sini kalau memang bukan ngikutin gue? sok ngeles lagi!"

"Gue mau ambil mobil" balas Ezra dengan enteng "Dan mobilnya tepat di samping lo" lanjutnya lagi disertai raut tanpa dosa.

Spontan Reva mengatupkan mulutnya rapat lalu menoleh ke arah kanan di mana ia bisa melihat mobil di sampingnya,matanya membulat lebar saat ia lagi-lagi terkena sial saat mengetahui mobil yang ia kira miliknya ternyata punya cowok menyebalkan yang sedang berdiri di hadapannya ini dengan raut wajah ingin menertawainya,kenapa ia bisa lupa dengan mobilnya yang ternyata parkir tidak jauh dari mobil Ezra?

sekali lagi Reva ingin menceburkan dirinya di kolam renang di mana ia bisa menyembunyikan dirinya dari hadapan Ezra,Agh! tanpa ia sadari ia sudah mempermalukan dirinya di hadapan Ezra.

Confession Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang