Lagu di atas mewakili awal pertama kali Reva dan Ezra jumpa guyssss🖤🖤
Monggo di dengar❤Suara bunyi bel begitu nyaring di SMA Negeri 7 Jakarta pertanda bahwa gerbang akan segera di tutup dan tidak ada lagi alasan bagi siswa yang telat datang, peraturan baru sekolah adalah jika ada siswa yang telat maka siswa tersebut bukan di beri hukuman seperti biasanya, akan tetapi di suruh pulang di sertai surat peringatan yang harus di tanda tangan oleh orang tua.
Dan kali ini lagi-lagi Reva yang merupakan siswi yang sering terlambat harus menatap nanar ke arah pintu gerbang yang sudah tertutup membuatnya menghela nafas kesal di karenakan ia bela-belain berlari begitu kencang untuk mengejar waktu agar tidak telat, namun sepertinya dewi fortuna tidak berpihak dengannya.
"Yaahhh gimana dong? Masa iya gue balik ke rumah lagi?" tanya nya kepada diri sendiri sambil menyembunyikan dirinya agar tidak ketahuan pihak sekolah.
Reva tampak berfikir sejenak hingga ide gila terlintas di benaknya, dengan cepat ia berlari kearah belakang sekolah kemudian tersenyum puas saat melihat dinding sekolah yang tidak terlalu tinggi.
Kalian tahu apa yang ingin di lakukan olehnya? Tentu saja ia memanjat dinding sekolah supaya bisa masuk dengan selamat.
Reva memerhatikan kembali dinding yang akan ia panjat ini, sekali lagi ia merasa gamang antara iya harus manjat atau tidak, sebenarnya ia tidak pernah memanjat tembok sekolah walaupun ia dikenal sebagai siswi biang onar.
"Gimana caranya gue naik kalau gak ada kursi? Ni tembok kan gimanapun tetap tinggi, apalagi gue pakai rok lagi." Reva kembali bergumam di sertai gerutuan dengan bibirnya yang mengigit kuku.
Saat ia melihat kesekeliling matanya menangkap sebuat kursi reot di balik pohon, senyuman langsung saja terbit di wajah Reva saat benda yang dia cari sudah ia dapatkan.
"Ketahuan banget cowok kalau udah telat manjat tembok," ia terkekeh geli saat meletakkan kursi tepat di depan tembok yang akan dia panjat, saat sudah memastikan dirinya siap panjat kaki Reva menaiki kursi tersebut hingga ia dengan jelas bisa melihat keadaan belakang sekolah yang sepi yang akan mempermudahkannya masuk dengan cara seperti ini.
Ia langsung saja mengangkat badannya setengah lalu tangannya sebelah kiri menarik rok seragamnya lebih tinggi agar ia dapat meletakkan kakinya tepat di atas tembok, saat dirinya sudah berhasil tubuhnya otomatis berayun kesamping sedikit menumpu ke arah kiri lalu dengan gerakan cepat ia mengayun kan kakinya satu lagi agar posisinya pas untuk melompat ke bawah.
Reva tersenyum puas saat dirinya berhasil, sedikit lompatan lagi ia akan berhasil masuk ke dalam dan langsung saja sedetik kemudian ia menapaki kakinya di atas lantai sekolah dengan lompatan yang aman menurutnya.
Reva terkekeh pelan seraya membersihkan rok nya yang mendadak kusut lalu ia menghembuskan nafas saat melihat suasana belakang sekolah tampak sepi, tentu saja sepi mengingat bel baru berbunyi lima belas menit yang lalu.
Sebelum ia beranjak dari sana, Reva meronggoh saku seragamnya untuk mengambil benda canggih persegi panjang dan langsung saja ia mengirim pesan kepada sahabatnya Aretha untuk menanyakan keadaan kelas yang dapat memungkinkan dirinya masuk kelas tanpa ketahuan oleh guru.
Semenit kemudian ia melihat balasan pesan dari sahabatnya.
Aretha : Sudah gue duga, lo tu ya gak ada jera* nya telat datang😠 buruan masuk kelas, hari ini lo beruntung karena Pak Gunawan gak masuk! Doa* lo supaya gak ketahuan sama guru bisa habis riwayat lo kalau sampe ketelinga Ayah lo karna lo nekat aja manjat tembok sekolah!😡
![](https://img.wattpad.com/cover/159641022-288-k358567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Of Love
Teen Fiction"Dia itu sebenarnya lemah tapi ia tidak pernah memperlihatkannya" ****** aku benci dia dan akan selamanya ia menjadi rivalku! dia yang selalu membuatku mendadak kesal dengan kehadirannya yang terbilang sangat sempurna yang membuatku semakin benci d...