Tepat hari ini, dua minggu sudah (namakamu) menjadi pelajar diSMA GIS.
Sekarang (namakamu) sudah berada dikelasnya. Sedari tadi ia cemas, pasalnya 3 menit lagi bel akan berbunyi. Namun sahabatnya ini belum juga datang.
"Aduh ini diandra kemana sih, ini bentar lagi bel. Telat gamungkin? orang dia gapernah telat. Trus sekarang dia kemana? Ditelpon ga diangkat, diline diWA disms gabales, boro-boro dibales, dibaca juga ngga." gumam (namakamu) kesal. Hingga akhirnya bel berbunyi. Namun diandra belum juga datang.
"Aduh bel lagi, ini sidiandra mana sih ah. Masa aku duduk sendirian!" gumamnya lagi.
"Ada bu vivi ada bu vivi!" ucap salah satu teman sekelas (namakamu). Ya bu vivi adalah walikelas MIA 5.
Seketika semua murid langsung duduk dikursinya masing-masing.
"Bu vivi? Lah ini bukan jadwal bu vivi kan?" gumam (namakamu) mengernyitkan dahinya.
Bu vivi masuk kekelas MIA 5 dan diikuti seorang murid dibelakangnya. (Namakamu) pikir itu diandra namun ternyata... Bukan
"Selamat pagi anak-anak." sapa bu vivi.
"Pagi bu." jawab seisi kelas serempak.
"Ya ibu tau kalian pasti bingung kenapa ibu masuk karna ini bukan jadwal ibu mengajar. Ibu hanya ingin memperkenalkan murid baru dikelas ini. Ayo nak silahkan masuk!" jelas bu vivi.
Murid baru itu masuk dan berdiri didepan.
"Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu!" perinta bu vivi lembut. Murid baru itu mengangguk tersenyum.
"Haii..." sapa murid baru.
"Hallo.." semua membalas dan terdengar beberapa siswi berteriak keras.
"Nama saya Rendy Juliansyah. Dipanggil rendy aja. Saya pindahan dari bandung. Saya harap kalian bisa berteman baik dengan saya." ujar murid baru itu sopan.
"Nggak cuman temen, lebih pun pasti lebih baik."
"Lebih dari temen juga mau."
"Jadi pacar aku aja."
"Jadi temen hidup juga mau."
(Namakamu) menatap ngeri pada sisiwi yang centil pada anak baru itu.
"Hustttt sudah-sudah. ada yang ingin bertanya?" tanya bu vivi.
"Rumahnya dimana?"
"Boleh kali tukeran no hp"
"Udah punya pacar belom."
"Huuuuuuuu!!!" surak semua murid laki-laki.
Bu vivi hanya menggeleng-geleng kala mendengar pertanyaan² itu. Hah dasar kids zaman now pikirnya.
"Ada yang ingin bertanya lagi?" tanya bu vivi lagi. Semua murid menggeleng.
"Yasudah kalo begitu rendy kamu boleh duduk dengan (namakamu)." ucap bu vivi.
Sontak (namakamu) langsung mengangkat tangannya. Semua murid menoleh kearah (namakamu). "Tapi bu, ini kan tempatnya diandra."
"Diandrakan tidak ada (nam), nanti juga kalo diandra masuk, diandra bisa nyari meja lain." ucap bu vivi.
"Tapi kan bu." elak (namakamu). Pasalnya ia tidak pernah semeja dengan laki-laki.
"Sudah sudah. Ayo Rendy kamu duduk dengan (namakamu)." ujar bu vivi. Rendypun mengangguk dan berjalan kearah meja (namakamu). Semua murid perempuan menatap (namakamu) iri. (Namakamu) yang ditatap pun membuatnya risih dan menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?