Pukul 20:10
Tok... Tok... Tok...
"(Nam) ayo kebawah suruh bunda makan malam dulu!"
Tok... Tok... Tok...
"(Nam)?"
"(Nam)?"
"(Nam)?"
"Ck! Kok ga nyaut nyaut sih nih bocah?!" ucap iqbaal kesal.
Karna tak kunjung ada jawaban akhirnya iqbaal memegang knop pintu kamar (namakamu) dan membukanya perlahan.
"(Nam)?" ucap iqbaal menatap seluruh penjuru kamar (namakamu), dan beralih menatap sang adik yang sedang tertidur pulas diatas kasur kesayangannya tanpa memakai selimut. Iqbaal mendekat kearah sang adik. "Pantesan ga nyaut nyaut orang ini ngebo. Hmm dasar bocah kebiasaan kalo tidur suka gapake selimut, ga kedinginan apa ya, kebal kali tubuh nih bocah!" ucap iqbaal sambil menarik selimut dan meyelimuti tubuh sang adik hingga sampe bahu dan mengelus puncak kepala (namakamu) dan terakhir mengecup keningnya lama. "Selamat tidur adik manis." ucap iqbaal lalu bangkit dan berjalan kearah pintu membuka dan menutupanya kembali.
****
Esok harinya
"Pagi yah,bun,teh,kak." sapa (namakamu) tak lupa mencium kedua orang tua dan kedua kakaknya itu.
"Pagiii!" balas mereka tersenyum manis.
"Mau sarapan apa sayang?" tanya bunda.
"Aku mau roti aja deh bun." jawab (namakamu) sambil meneguk segelas susu yang disiapin sama bundanya.
"Nih sayang!" ucap bunda menyodorkan 2lembar roti diisi dengan selei coklat.
"Makasih bunda." ucap (namakamu).
"Yaudah bun,yah,teh, ale sama (namakamu) berangkat dulu ya! Ayo (nam)." ucap iqbaal meneguk susu yang tinggal setengah lalu bangkit dan menyalami orang tua dan kakaknya. (Namakamu) mengangguk lalu bangkit dan menyalami orangtua dan kakaknya.
"(Namakamu) kan belum beres sarapannya? Atau (namakamu) mau berangkat bareng ayah aja?" ucap ayah.
"Engga usah yah, (namakamu) bisa sarapan dimobil aja lagian cuman sarapan roti doang kok!" (namakamu) menggeleng cepat dan menyalimi ayah bunda dan teteh.
"Yaudah ya kita pamit dulu. Assalamualaikum." ucap iqbaal.
"Assalamualaikum." ucap (namakamu).
"Walaikumsalam. Hati -hati ya." jawab ayah bunda teteh serempak.
"Awas ya le kejadian kemaren terulang lagi." teriak teh ody.
"Iya teh." teriak iqbaal.
"Kejadian apa dy?" tanya ayah.
"Kemaren (namakamu) disuruh pulang sendirian naik taksi online pula cuman gara-gara ale mau pacaran yah." ody menjelaskan agak sedikit kesal. Ayah menggeleng-geleng mendengar kelakuan anak laki-lakinya itu.
****
"Dek?" tanya iqbaal yang menatap lurus.
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?