bagian 28

3.1K 320 25
                                    

Seperti yang dibicarakan oleh kepala sekolah kemaren, hari ini siswa/i kelas 10 dan 11 SMA GIS akan mengadakan perkemahan didaerah puncak bogor.

"Kelas 10 semua sudah berkumpul."

"Sudah bu."

"Kelas 11 semua sudah berkumpul."

"Sudah pak."

"Ya baik untuk kelas 10 dan 11, ibu dan pak agung akan membagikan bus bus yang akan kalian tumpangi untuk kepuncak bogor." ucap bu vivi.

"Untuk menjalin keakraban diantara kalian, bapak dan bu vivi setuju untuk mempersatukan bus kelas 10 dan 11, dan bu vivi akan menyebutkan kelas 10 dengan kelas 11 mana yang akan menaikin bus pertama. Silahkan bu vivi." ucap pak agung. Bu bibi mengangguk mengiyakan.

"Ya baik kelas 10 IPS 1 dengan kelas 11 IPS 4 naik kebus pertama, kelas 10 IPS 2 dengan kelas 11 IPS 5 naik kebus kedua, kelas 10 IPS 3 dengan kelas 11 IPS 2  naik kebus ketiga, kelas 10 IPS 4 dengan kelas 11 IPS 3 naik kebus keempat, kelas 10 IPS 5 dengan kelas 11 IPS 2 naik kebus kelima, kelas 10 MIA 1 dengan kelas 11 IPS 1 naik kebus keenam, kelas 10 MIA 2 dengan kelas 11 IPA 4 naik kebus ketujuh, kelas 10 MIA 3 dengan kelas 11 IPA 3 naik kebus kedepan, kelas 10 MIA 4  dengan kelas IPA 1 naik kebus kesembilan, dan yang terakhir kelas 10 MIA 5 dengan kelas 11 IPA 2 naik kebus kesepuluh. Ada yang belum mengerti, bisa angkat tangan." jelas bu vivi.

"Bu kenapa kelas saya sama kelas 10 MIA 5 sih." ucap salsha kesal seraya mengangkat tangan nya.

"Tidak ada penolakan salsha, ini sudah disepakati oleh guru guru pembimbing. Dan disetiap bus sudah 2 guru yang akan membimbing kalian selama perjalanan. Mengerti semua!" ucap bu vivi.

"Mengerti."

"Yasudah ayo semuanya masuk kedalam bus nya masing masing." titah bu vivi.

Semua siswa/i langsung berbondong bondong memasuki bus yang tadi sudah diumumkan oleh bu vivi.

"(Nam) kamu duduk sama aku ya!" titah rendy seraya masuk kedalam bus. (Namakamu) mengangguk mengiyakan.

"Gue disini!"

"Gue yang disini!"

"Gue."

"Apaan sih lo gue."

"Gue woy."

"Aduh kak jangan berebut dong pusing ini aku jadi nya." ucap diandra. Ya yang barusan beradu mulut adalah bastian dan fadlan yang memrebutkan tempat duduk disamping diandra.

"Aku pengen duduk disini dra disamping kamu." ucap bastian.

"Eh ngga ada ngga ada! Gue juga pengen duduk disamping lo dra." ucap fadlan.

"Berisik lo." ucap ojan seraya duduk disamping diandra. Bastian dan fadlan menganga serta membelalakan mata nya.

"Sialan lo." ketus bastian dan fadlan seraya menoyor jidat ojan.

Ojan mendengus seraya mengelus² jidat nya.

"Yang kita duduk disitu yuk." ajak zidny seraya menunjuk kursi bagian kanan jajaran kursi ke2. Iqbaal hanya mengangguk malas. Ia masih mencari keberadan sang adik yang belum ia lihat. Mungkin masih dibawah pikirnya. Lalu ia duduk dikursi yang ditunjuk zidny.

"Ald kita duduk dibelakang iqbaal sama zidny yuk!" ajak salsha aldy pun mengangguk sedari tadi mata tak henti mencari (namakamu) yang belum kelihatan sama sekali didalam bus, mungkin masih dibawah. Pikir nya, lalu ia duduk yang ditunjuk salsha tadi.

"Kak pas tadi naik liat (namakamu) sama rendy ga? Soalnya aku naik duluan tadi hehe." ucap dianda dengan cengiran khas nya.

"Kaya nya sih tadi masih di--- nah itu dia mereka." ucap ojan seraya menunjuk (namakamu) dan rendy yang sedang celingak celinguk mencari tempat duduk dibelakang.

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang