"Kak kita mau cari (namakamu) kemana?" tanya diandra.
Saat ini iqbaal rendy dan diandra sedang berada diparkiran, setelah meminta izin pada guru piket. Ingin pulang lebih awal dengan alasan ingin mencari (namakamu) karna tak ada disekolah. Tadi nya guru piket tak mengizinkan iqbaal rendy dan diandra tak mengizinkannya namun karna iqbaal memohon mohon karna sang adik pergi entah kemana, dan akhirnya guru piket pun mengizinkan nya dengan syarat bila (namakamu) sudah diketemukan mereka harus memberitahu pihak sekolah. Iqbaal pun mengangguk mengiyakan.
"Kakak juga bingung dra, soalnya (namakamu) gapernah cerita tempat kesukaan dia itu dimana. Ada sih sebenernya tempat favorit dia kalo lagi sedih tapi itu dibandung, masa iya (namakamu) kebandung sih?! Kan gamungkin?!" ucap iqbaal dengan raut wajah khawatir.
Diandra melirik rendy yang sedari tadi hanya diam. "Ren lo kok aja diem sih? Bantu mikir napa! Bingung nih kita." ketusnya seraya menyenggol lengan nya.
"Ini juga gue lagi bantu mikir kali cum--" ucapan rendy terpotong kala ada seseorang yang memanggil iqbaal.
"IQBAAL!!!"
Merasa namanya dipanggil iqbaal langsung menoleh kearah yang memanggilnya itu diikuti oleh rendy dan diandra.
Ternyata seseorang itu adalah aldy yang tengah melambaikan tangan nya seraya berlari menghampiri iqbaal rendy dan diandra.
"Ngapain lo kesini ald?" tanya iqbaal seraya mengernyitkan dahinya.
"Tadi gue ga sengaja denger lo minta izin pulang duluan sama guru piket karna mau nyari (namakamu) kan? Yaudah gue ikut izin juga sama guru piket dengan alasan gue sakit, tapi padaha--"
"Tapi padahal lo ga sakit iya gitu?" potong iqbaal. Aldy mengangguk mengiyakan.
"Gue makasih banget sama lo karna udah bela²in bohong sama guru piket demi bantu gue nyari (namakamu), tapi menurut gue gausah ald gue juga udah dibantu sama rendy sama diandra kok." ucap iqbaal seraya melirik rendy dan diandra yang tengah mengangguk tersenyum pada aldy.
"Baal gue juga khawatir sama adek gue." ucap aldy.
Iqbaal mengernyitkan dahinya. "Adek gue? Maksudnya?"
Rendy dan diandra saling menatap hingga akhirnya mereka mengangkat kedua bahunya tak tahu.
"I-iya maksud gue adek lo adek gue juga, (namakamu) udah gue anggep seperti adek gue sendiri baal makanya pas gue denger (namakamu) ilang gue juga ikut khawatir! Ayolah gue mau ikut bantu nyari (namakamu) baal." jelas aldy seraya memohon pada iqbaal.
"Yaudah kak gpp kak aldy ikut nyari (namakamu), lebih banyak yang bantu lebih cepat (namakamu) diketemui nya." ucap rendy. Diandra mengangguk menyetujui perkataan rendy.
Iqbaal tampak berpikir sejenak, lalu ia mengangguk.
"Yaudah ayo ald lo dimobil gue aja, mobil lo biarin nanti dibawa sama bastian atau kiki aja lo titipan kunci nya dipak satpam." ucap iqbaal. Aldy mengangguk mengiyakan.
"Berarti gue sama lo dong yakan ren?!" tanya diandra polos.
"Ya iyalah lo sama gue, emang lo mau sama kak iqbaal sama kak aldy gitu?!" rendy menjitak jidat diandra.
Diandra mendengus sebal kala rendy menjitak jidat nya.
"Udah ayo kita jalan sekarang!" ucap iqbaal. Saat mereka ingin memasuki mobil tiba tiba saja seseorang ada yang memanggil aldy.
"ALDI!!!"
Sontak iqbaal aldy rendy dan diandra menghentikan pergerakannya.
"Salsha ngapain kamu kesini." tanya aldy saat salsha berada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?