Saat ini (namakamu), angga, diandra, dan rendy sedang berada dikantin. Sekitar 10 menit yang lalu bel istirahat telah berbunyi.
"Dra kata nya kamu mau curhat tentang cowok yang kamu suka itu? Ayo cerita dong."
Reflek diandra menghentikan aksi menyuapkan makanan nya saat mendengar ucapan (namakamu). Ia menatap (namakamu) dengan cengiran khasnya.
Semantara rendy, ia menatap diandra dengan dahi berkerut. "Sejak kapan lo suka sama cowok? Kok lo gacurhat juga sama gue dra?" ucap nya kesal.
"Yamungkin lo orang nya suka lemes, makanya diandra ogah curhat sama lo." ucap angga santai.
Rendy menatap tajam angga. "Apa sih lo ah, mulut lo kali yang suka lemes."
Angga hanya mengangkat kedua bahu nya acuh seraya menyuapkan kembali makanan nya. Sementara rendy ia hanya berdecak kesal.
(Namakamu) hanya menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah dua sahabatnya ini. Ia kembali menatap diandra, ia juga masih penasaran dengan lelaki yang ditaksir nya itu.
"So?" (namakamu) menatap diandra seraya menopang dagu dengan kedua tangan nya dan menaikan sebelah alis nya.
Diandra menghela napasnya panjang. "Jadi gue kan lagi naksir tuh sama cowok, anak sekolah sini jug--"
"Asli? Demi tayo yang kodrat nya jadi bus dra?" potong rendy cepat.
(Namakamu) dan diandra menatap rendy datar, yang ditatap pun hanya menyengir. Sementara angga, ia sangat acuh dengan cerita diandra.
"Trus trus siapa cowok itu? Anak kelas berapa, trus jurusan apa?" tanya (namakamu).
Diam diam diandra melirik rendy. "Orang itu adalah r--"
"Rendy" potong angga cepat yang membuat (namakamu) dan rendy tersedak, sementara diandra membelalakan mata nya mendengar ucapan angga.
"Uhuk... Uhuk..."
"(Nam) pelan pelan dong makan nya." ucap angga seraya menyerahkan minuman milik nya. (Namakamu) pun menerima nya tanpa tau itu minuman milik angga.
"Maksud lo gue dra? Lo suka sama gue?" tanya rendy tak percaya.
"B-bukan ren bukan, apaan sih lo geer banget." ucap diandra tergagap.
"Si angga apaan sih ah, lemes banget mulut nya." batin diandra kesal.
Diandra menyenggol kaki angga dan memberi isyarat untuk menjelaskan atas ucapan nya tadi.
"Jadi bener kamu suka sama rendy dra." tanya (namakamu) yang mulai menenang.
"Em... B-bukan (nam), ini si angga maen potong omongan orang aja sih jelasin lo." ucap diandra.
"Maksud gue tadi nyebut nama rendy tuh cuman mau bilang nanti sore lo ajarin gue maen bola yak, kan lo jago tuh maen bola nya dan lo juga udah masuk timnas kan nah gue pengen belajar sepak bola sama lu." kikuk angga.
"kenapa harus sama gue?" tanya rendy dengan dahi berkerut.
"ya gpp lah biar enak gitu kalo belajar sama sahabat sendiri." alibi angga.
"iya iya nanti gue ajaran lah gampang itu mah, trus cowok yg lo suka si r r itu siapa?" tanya rendya lagi.
Diandra celingak celinguk mencari seseorang yg bisa menyelamatkan nya dari situasi yg menurutnya amat sangat mencengkram.
"dra kamu kenapa sih? Kita masih penasaran nih sama cowok yg kamu taksir, ayo dong kasih tau." titah (namakamu).
Mata diandra berbinar, ia menemukan orang yg mungkin akan menyelamatkan nya dari situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?