bagian 57

1.6K 175 17
                                    

"kak ale, kek nya ini cocok deh buat kita bertiga."

Sudah hampir 30 menit (namakamu) dan iqbaal berkeliling mall hanya untuk mencari barang couple untuk dirinya, (namakamu) dan teh ody.

"masa baju lagi (nam)? Kita udah banyak lho baju couple, cari yang lain ya." ucap iqbaal lembut.

Wajah (namakamu) memelas. Ini adalah senjata kelemahan iqbaal. Ia tidak tahan jika melihat wajah (namakamu) jika sudah begini.

"yaudah, kita beli ini ya." putus iqbaal.

Mata (namakamu) berbinar. Ia sedikit melompat-lompat karna kegirangan. Hal itu sontak membuat iqbaal terkekeh geli.

"ayo, kita bayar ini dikasir." ajak iqbaal seraya mengandeng tangan (namakamu).

(namakamu) mengangguk, lalu berjalan beriringan dengan iqbaal.

"sekarang kita mau kemana lagi?" tanya iqbaal saat mereka keluar dari toko yang baru saja ia membeli baju couple yang diinginkan oleh (namakamu).

"hmm...." (namakamu) menyimpan telunjuknya didagu seraya berpikir.

Iqbaal terkekeh samar melihat tingkah menggemaskan (namakamu).

"gimana kalo kita ketimezone aja kak, udah lama jugakan kita gamaen bareng." usul (namakamu) yang langsung mendapat anggukan dari iqbaal.

Lalu lagi iqbaal mengandeng tangan (namakamu) dan mereka berjalan beriringan. Tak jarang ada yang menatap mereka iri.

****

"maaf ya sha, aku malah ngajak kamu kesini jadi nya."

Salsha tersenyum lalu menggeleng. Justru ia senang sekarang, bahkan setelah putus aldy dan salsha tidak pernah menghabiskan waktu seperti ini tanpa ada gangguan.

"ohiya, kenapa tadi gajadi pas istirahat?" tanya salsha heran.

"istirahat tadi ada urusan, jadi aku baru bisa ngomong sama kamu setelah pulang sekolah." jelas aldy.

Salsha mengangguk seraya ber oh ria.

Tak lama setelah itu, seorang pelayan datang dan nyodorkan dua buku menu pada salsha dan aldy.

"roti bakar sama coffe latte." ucap salsha dan aldy bebarengan.

"lho kamu masih suka makan roti bakar sama coffe latte." tanya salsha.

Aldy mengangguk. "iya, itu udah jadi makanan favorite banget."

Mata salsha berbinar. "aku juga tau." bahkan makanan favorite saja mereka masih sama.

"aduh mba sama mas nya, so sweet banget sih. Nyebutin makanan aja bebarengan, mana makanannya sama-sama favoritenya lagi." ucap seorang pelayan.

Aldy dan salsha terkekeh. Lalu mengembalikan buku menu itu pada pelayan.

"baik ditunggu ya mba mas." aldy dan salsha mengangguk.

"semoga mas dan mba nya langgeng sampe pelaminan ya. Amin!"

Mendengar pelayan berucap begitu membuat salsha dan aldy terlihat sedikit canggung.

Lalu hening!

Keduanya enggan untuk membuka suara terlebih dahulu.

Dalam hati salsha mengaminkan ucapan pelayan tadi.

Salsha tak tahan dengan situasi canggung seperti ini. Ia membenarkan posisi duduk nya dan sedikit berdehem.

Aldy mendongkak lalu menatap salsha." kenapa sha?"

"hah? A-aku gapapa kok hehe." kikuk salsha.

Aldy mengangguk seraya ber oh ria.

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang