"Ya ampun (nam) kamu kemana aja? Kakak khawatir tau ga sama kamu!" ucap iqbaal seraya memeluk (namakamu) yang baru saja keluar dari mobil rendy.
Saat ini mereka-- iqbaal (namakamu) aldy rendy dan diandra sedang berada didepan komplek perumahan iqbaal.
Tadi nya iqbaal ingin menjemput (namakamu) lansung ditempat ia berada, namun rendy bilang biar rendy dan diandra saja yang mengantarkan (namakamu) pulang walaupun hanya sampai depan komplek perumahannya saja.
(Namakamu) hampir saja terjungkal kala iqbaal yang memeluknya secara tiba². "Yaampun kak pelan pelan napa peluk nya, hampir jatuh nih aku." ketusnya.
Iqbaal melepas pelukan nya. "Ya abis kakak khawatir banget tau ga sama kamu." ucapnya disertai dengan cengiran khas nya.
Sementara rendy dan diandra terkekeh melihat kelakuan kakak adik ini.
"(Nam) kak aldy boleh peluk kamu juga ga?" tanya aldy ragu.
"Yaampun kak boleh dong sini sini!" ucap (namakamu) seraya merentangkan tangan nya.
Aldy terkekeh dan ia langsung memeluk (namakamu). "Jadi gini rasanya pelukan dari seorang adik." batin aldy berkata.
"Yaelah sicurut malah minta dipeluk lagi!" batin iqbaal kesal.
"Yaampun kak aldy udah napa pelukan nya cemburu nih gue." batin rendy.
Diandra menautkan kedua alis nya kala melihat ekspresi iqbaal rendy yang melihat (namakamu) memeluk aldy. "Lah ini dua laki pada ngapa ya?" batin nya berkata.
"Makasih ya kak udah ikut khawatir pas aku ilang! Sebenernya bukan ilang aku tuh tapi aku pergi ga bilang bilang sama kakak songong ini." ucap (namakamu) seraya melepas pelukan nya dan menunjuk iqbaal dengan dagu nya.
Iqbaal membelalakan mata nya. "Lah gue dibilang kakak songong!" ucapnya seraya menunjuk dirinya sendiri.
Mereka terkekeh kecuali iqbaal yang mengerucutkan bibir nya.
"Iya sama sama (nam)! Ini udah jadi kewajiban kakak sebagai kakak kamu." ucap aldy yang membuat iqbaal (namakamu) rendy dan diandra mengernyitkan dahinya.
"K-kakak kamu? Maksudnya kak?" ucap (namakamu) ragu.
"E-euh maksud nya kamu kan udah kakak anggep seperti adek kakak sendiri gitu (nam)." ucap aldy tergagap.
"Aduh kenapa gue keceplosan mulu sih! Gue harus cari bukti dulu ini bener ga (namakamu) itu adek gue yang udah ilang 16 tahun yang lalu atau bukan." batin aldy berkata.
(Namakamu) hanya mengangguk anggukan kepala nya.
"Eh yaudah deh ayo (nam) kita pulang, nih bunda dari tadi nelponin kakak mulu! Lagian ini udah sore banget bunda khawatir pasti nih." ajak iqbaal. Yang mendapat anggukan dari (namakamu).
"Yaudah deh kak aldy rendy diandra makasih ya untuk semua nya, aku pamit dulu ya."
"Iya (nam) sama sama." ucap aldy rendy dan diandra bebarengan.
"Ayo (nam)." ucap iqbaal seraya membukakan pintu mobil untuk sang adik.
"Iya kak ah bentar napa." ucap (namakamu) seraya masuk dalam mobil. Setelah (namakamu) masuk iqbaal menutup pintu mobil nya.
"Duluan ya!" pamit iqbaal pada aldy rendy dan diandra mereka mengangguk sebagai jawaban. Lalu iqbaal mengitari mobil untuk duduk dikursi pengemudi.
(Namakamu) membuka kaca mobil dan pamit pada aldy rendy dan diandra. "Assalamualaikum." pamit nya seraya melambaikan tangan.
"Walaikumsalam." jawab aldy rendy dan diandra bebarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?