"astagfirullah (nam) kamu kenapa?" tanya iqbaal panik seraya menghampiri (namakamu) yang berada digendongan rendy. saat (namakamu) melewati tenda iqbaal dan teman teman nya yang sedang berkumpul.
"(Namakamu) kenapa ren?" tanya aldy yang ikut menghampiri (namakamu).
"Aku gpp kok kak!" ucap (namakamu) seraya membuka mata nya dan tersenyum tipis.
"Yaampun maag kamu pasti kambuh ya?! Kamu kan tadi belum makan siang, sarapan aja kamu cuman makan roti." ucap iqbaal.
"Yaudah ren bawa ke tenda gue aja!" lanjutnya.
"Eh baal jangan dong, udah biarin (namakamu) dibawa ketenda nya aja biar bisa istirahat!" ucap aldy seraya menepuk bahu iqbaal pelan.
"Ini gimana nih kak, (namakamu) pengen cepet cepet istirahat kata nya." ucap rendy.
"Yaudah sini biar gue yang gendong, pasti lo capek kan." ucap iqbaal. Rendypun mengangguk dan menurunkan (namakamu) perlahan.
"Yang kok kamu jadi yang gendong sih? Udah biarin rendy aja, nanggung juga bentar lagi nyampe tenda nya." ketus zidny.
"Zee (namakamu) itu adek aku, adek kandung aku udah seharusnya aku jaga dan lindungin dia! Bunda ayah sama teteh nitipinnya ke aku, aku sebagai kakak ga mau adek aku (namakamu) kenapa napa zee, kamu ngerti dong." pekik iqbaal lalu menggendong (namakamu) ala bridal style nya. Zidny hanya mengerucutkan bibirnya seraya menghentak hentakkan kaki nya.
"Masih sakit perut nya (nam)?" tanya iqbaal.
"Masih! Cuman sekarang rada sedikit berkurang kak!" ucap (namakamu) pelan.
"Yaudah nanti kalo udah ditenda makan dulu minum obat trus abis itu istirahat ya!" ucap iqbaal. (Namakamu) mengangguk mengiyakan, iqbaalpun berjalan dan diikuti rendy dan diandra.
"Harusnya gue yang gendong (nam)! Harusnya gue juga yang jaga dan lindungin (nam)!" batin aldy berkata seraya menatap kepergian iqbaal (namakamu) rendy dan diandra.
"Angga, kenapa bukan kamu sih yang gendong (namakamu) sampe tenda?" bisik zidny.
"Tadi aku juga udah nawarin dia kak, tapi dia nya ga mau! Trus si diandra malah nyuruh rendy buat gendong (namakamu)!" jelas angga seraya berbisik. Zidny hanya mendengus sebal.
Aldy memasuki tenda nya dan mengambil sebuah kotak berisikan makanan.
"Ald mau kemana?" tanya salsha seraya mencekal lengan aldy saat aldy ingin melangkahkan kaki nya menyusul iqbaal.
"Aku mau liat keadaan (nam) sha! Sekalian mau ngasih ini dari mama." ucap aldy seraya menepis pelan lengan salsha dan berlari menyusul iqbaal tanpa menghiraukan teriakan salsha.
"Aldy!"
"Aldy!"
"Argh!!!"
"Lo yang sabar sha, gue yakin aldy gabakalan suka sama (namakamu)!" ucap steffi seraya mengusap² pundak salsha.
"Iya sha bener kata steffi, aldy kan pernah bilang kalo (namakamu) itu udah dia anggap kaya adek dia sendiri, jadi lo tenang aja! Lagian (namakamu) gamungkin nikung lo lah!" ucap namira. Salsha hanya mendengus sebal seraya mengerucutkan bibir nya.
"Yaudah kak aku ke (namakamu) dulu ya!" pamit angga. Zidny mengangguk mengiyakan, lalu angga berjalan menuju tenda (namakamu).
Disisi lain iqbaal baru saja sampai ditenda sang adik lalu ia langsung membaringkan tubuh (namakamu), untuk (namakamu) selalu membawa bantal kecil kesayangan nya jadi iqbaal tak harus susah payah pemcari pinjaman bantal diperkemahan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?