Pagi ini iqbaal bersiap siap untuk pergi kesekolahnya. Setelah 2 minggu tidak masuk itu membuat kupingnya merasa panas akan omelan yg dilontarkan oleh teman temannya.
Iqbaal keluar dari kamarnya. Saat baru dua langkah, ia terhenti.
Ia menengok kesamping kirinya.
Ia merindukan (namakamu).
Merindukan bawelannya dipagi hari.
Perlahan iqbaal memegang knop pintu kamar (namakamu) lalu ia membukanya.
Ia menatap setiap sudut kamar (namakamu). Aroma khas dari kamar itu semakin membuat iqbaal kalut dalam kerinduan.
Iqbaal tersadar, ia menutup kembali pintu kamar (namakamu). Ia menghela napasnya panjang, lalu kemudian berjalan kembali menuju lantai bawah.
"pagi yah, teh?" sapa iqbaal saat sudah dimeja makan.
"pagi le." jawab mereka berdua.
Iqbaal menghela napasnya panjang.
Bunda nya tidak ada. Selama (namakamu) dirumah sakit bunda tidak pernah absen untuk selalu menjaga (namakamu).
Bunda bilang takut sewaktu-waktu (namakamu) terbangun dan tidak menemukan nya.
Iqbaal jadi semakin rindu pada (namakamu), biasanya setiap sarapan ia akan selalu mengoda nya dan berakhir mendapat omelan dari sang kakak.
"teteh mau kerumah sakit, jagain (namakamu) biar bunda bisa istirahat dirumah!" sahut teh ody.
"assalamualaikum!" pamitnya seraya menyalami ayah, iqbaal mengulurkan tangan untuk menyalami teh ody.
"waalaikumsalam!" jawab keduanya.
"rumah jadi sepi ya kalo ga ada (namakamu)!" sahut ayah herry.
Iqbaal mendongkak ia menatap sang ayah, benar katanya.
Iqbaal mengangguk pelan.
"gimana kalo (namakamu) gapulang lagi kerumah ini ya?" sahutnya lagi.
Iqbaal mendongkak dan menatap sang ayah.
Bagaimana bisa herry mengatakan itu.
Bagi iqbaal itu adalah pertanyaan yg sensitif.
Iqbaal tidak suka itu.
Iqbaal hanya ingin (namakamu) berada dibumi dan selalu bersamanya.
"iqbaal udah kenyang!"
Iqbaal bangkit dan menyalami punggung tangan herry.
"iqbaal pergi dulu, assalamualaikum!"
"waalaikumsalam." ayah herry menghela napas panjang.
"bagaimana jika perkataan ayah barusan benar baal!" gumam herry seraya menatap punggung iqbaal yg menghilang dibalik pintu.
****
"(nam) kapan kamu mau bangun nak?"
"bunda kangen banget sama kamu sayang!" bunda rike terisak, tanpa sadar air matanya menetes pada pipi (namakamu).
Keajaiban allah memang selalu ada pada orang yg sabar. Jari² tangan (namakamu) bergerak.
Bunda rike yg sadar akan hal itu langsung mengusap sisa air matanya.
"(nam) kamu denger bunda nak?"
"(namakamu), yaallah terimakasih yaallah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?