bagian 5

3.6K 279 0
                                    

Skip iqbaal (namakamu).

(Namakamu) dan iqbaal sudah sampai didepan kelas (namakamu).

"Udah kakak kekelas sana, aku gamau ya ada yang tau kalo aku adeknya kakak." ucap (namakamu) melepas rangkulan sangkakak.

"Ga ah kakak mau disini dulu sampe bel." ucap iqbaal berkacak pinggang.

(Namakamu) membelalakan matanya. "Engga engga pokoknya kakak harus kekelas." ucap (namakamu) sembari membalikkan badan iqbaal dan mendorongnya agar pergi. Namun tenaga iqbaal lebih kuat dari (namakamu). Alhasil iqbaal tetep saja ada didepan kelas (namakamu).

Iqbaal membalikan badan nya dan menatap sang adik. Banyak pasang mata yang meliriknya namun tak dihiraukan oleh iqbaal. Tapi membuat (namakamu) risih.

"Kakak apaan sih, kok balik lagi." tanya (namakamu) kesal.

"Liat tuh diliatin sama yang lain, aku risih tau ga." lanjutnya.

"Kakak tetep mau disini." ucap iqbaal melipat tangan didada lalu menyender dipintu kelas (namakamu). Hingga akhirnya diandra datang.

"Loh! Kak iqbaal ada disini?!" tanya diandra.

"Gatau nih." jawab (namakamu) kesal.

"Ah yaudah deh kak, (nam) gue kekelas dulu ya." ucap diandra. Iqbaal mengangguk.

"Kak udah dong, pergi kekelas sana nanti dicariin sama sahabat²nya kakak." ucap (namakamu) berkacak pinggang. Lagi lagi iqbaal menggeleng.

(Namakamu) hanya bisa pasrah sampai akhirnya bel masuk berbunyi. Mendengar itu akhirnya (namakamu) menghela napas lega.

"Nah udah bel, udah sana sana pergi nanti dihukum baru tau rasa kakak." ucap (namakamu).

"Ck, iyaiya nih kakak mau kekelas, tapi nanti pulang sekolah kakak tunggu kamu diparkiran ya." ucap iqbaal.

(Namakamu) mengangguk. "Iyaiya ah udah sana pergi." (namakamu) mendorong bahu iqbaal. Lalu iqbaal pergi. (Namakamu) sudah tidak melihat sang kakak lalu berbalik namun saat berbalik (namakamu) dikejutkan oleh guru.

"Ngapain kamu masih disini? Gadengar bel masuk udah bunyi." tanya guru itu datar.

"Hehehe iya pak ini saya baru mau masuk." jawab (namakamu) kikuk lalu jalan masuk kelas.

****

Tak terasa bel pulang berbunyi.

Semua murid langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang.

"Dra mau bareng?" tanya (namakamu) saat mereka diparkiran.

"Ngga deh (nam), gue dijemput soalnya." jawab diandra. (Namakamu) mengangguk.

"Ah kayanya gue udah dijemput (nam), gue duluan ya.dahh (nam)." lanjutnya lalu pergi sembari melambaikan tangan. (Namakamu) mengangguk tersenyum dan membalas lambaian diandra.

"(NAMAKAMU)!!!"

Merasa namanya dipanggil (namakamu)pun menoleh kebelakang dan mendapati sang kakak yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangannya. (Namakamu) menghela napas beratnya lalu menghampiri sang kakak.

(Namakamu) langsung masuk kedalam mobil tanpa membalas senyum sang kakak. Ia masih kesal pada iqbaal, gara-gara iqbaal ia jadi mendapatkan pelototan dari guru killer. (Namakamu) tak suka itu.

"Lah itu bocah ngapa ya?!" gumam iqbaal lalu masuk mobil.

Selama perjalanan hening tak ada percakapan sama sekali.

Sesampainya dirumah (namakamu) langsung turun dari mobil. Iqbaal yang melihat itu mengernyit.

"Assalamualaikum." salam (namakamu).

"Walaikumsalam." jawab bunda yang sedang duduk diruang keluarga sambil menonton tv.

"Udah pulang nak?" tanya bunda.

"Udah bun." jawab (namakamu) lalu mencium tangan sang bunda.

"Kakak kamu mana?" tanya bunda lagi.

"Masih markirin mobil kayanya, yaudah bun aku kekamar dulu ya." ucap (namakamu) lalu pergi. Bunda mengangguk mengiyakan.

"Assalamualaikum." salam iqbaal.

"Walaikumsalam sayang." jawab bunda.

Lalu iqbaal mencium tangan sang bunda.

"Itu adik kamu kenapa? Kok kaya yang kesel gitu." tanya bunda.

"Ale juga gatau bunda. Tadi juga dimobil diem aja." jawab iqbaal. Bunda mangut-mangut.

"Yaudah bun ale kekamar dulu ya." ucap iqbaal lalu pergi menuju kamar. Bunda mengangguk tersenyum lalu melanjutkan kembali nonton sinetron yang tadi sempet tertunda.

(Namakamu) melempar tasnya kesofa dan merebahkan dirinya dikasur. Hari ini ia sangat lelah.

"Arghhh gara-gara kak ale, aku jadi dipelototin sama guru killer argh sebel sebel.ini kali pertama aku dipelototin sama guru killer. Huaaa bunda aku sebel sebel" pekik (namakamu) sambil memukul kasur. Selama sekolah (namkamu) tidak pernah mendapat pelototan dari guru apalagi guru killer itu tidak pernah sekali. Ini kali pertama ia mendapat pelototan dari guru killer dihari pertamanya masuk sekolah lagi.

Tak sadarkah (namakamu) jika ada seseorang dibalik pintu kamarnya.

"Oh jadi kamu dari tadi diem aja gara-gara dapet pelototan dari guru killer." goda seseorang itu.

(Namakamu) mengubah posisinya menjadi duduk dan menoleh kearah pintu. "Ih kak ale ngapain disitu? Jangan nguping ya, sana kak ale pergi!" teriak (namakamu). Ya seseorang itu adalah iqbaal.

"Kakak ga nguping (nam), kakak mau kekamar tapi kakak ga sengaja ngedenger kamu ngedumel, ya jadi kakak dengerin deh." ucap iqbaal diakhiri kekehan.

(Namakamu) melempar bantal kearah pintu.

Brukk.

Iqbaal terlonjat kaget.

"Itu namanya sama aja. Sama-sama nguping. Udah sana ah pergi, sebelum aku keluar trus aku cakar-cakar muka kakak biar gajadi most wanted lagi disekolah." teriak (namakamu) kesal.

"Aw atutt." goda iqbaal.

Lagi lagi (namakamu) melempar bantalnya.

Brukk.

"Pergiiiiiiii!!!" teriak (namakamu).

"Ck, iyaiya kakak pergi." jawab iqbaal malas.

Setelah itu tak ada lagi suara, hening. (Namakamu)pun kembali merebahkan dirinya lalu memejamkan matanya untuk tidur sejenak tanpa berniat menganti pakaiannya.

Bersambung...

-tbc-

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang