1 bulan kemudian.....
1 bulan sudah berlalu, hubungan angga dan (namakamu) juga baik namun ada sedikit juga pertengaran pertengkaran kecil. Sementara hubungan persahabatan (namakamu) rendy dan diandra yang kurang membaik untuk saat ini.
Ya semenjak (namakamu) kembali menjadi pacar nya angga, ia jadi jarang sekali menghabiskan waktu nya bersama diandra dan rendy.
Sebulan berlalu rendy juga sudah mulai mengikhlaskan atas keputusan (namakamu), namun ia masih bingung atas perkataan diandra sebulan yang laku "dia punya amanah buat ga nerima cowok lain selain angga!" itu yang masih terngiang ngiang dipikiran rendy saat ini.
"Maksud diandra itu apa sih? Udah sebulan gue nanyain itu kediandra tapi kenapa dia ga mau ngasih tau jawaban nya sih? Bingung gue!" ucap rendy seraya menatap foto (namakamu) yang ia simpan dimeja belajar nya. Ya saat ini rendy sedang berada dikamar nya.
"Masa iya gue tanyain langsung sama (namakamu)! (Nam) apa alesan kamu ga nerima aku? Masa iya gitu? Malu lah gue, nanti dikira pengemis cinta lagi gue! Ogah gue." pungkas rendy.
"Tapi penasaran juga sih gue! Tapi gimana dong?" lanjut nya seraya menempelkan jari nya kedagu.
"Ah gatau gue pusing juga, sebulan mikirin gituan." rendy mengacak acak rambutnya frustasi lalu ia berjalan kearah tempat tidur nya dan membaringkan tubuhnya lalu menuju pintu alam mimpi. Tak lupa ia baca doa dulu sebelum tidur, biar mimpi indah kata nya.
****
"Assalamualaikum bunda?" sapa angga saat bunda rike menghampiri angga diruang tamu. Ia berdiri dan mencium punggung tangan bunda rike.
"Walaikumsalam nak!" jawab bunda rike seraya mengelus pelan bahu angga.
"Dari kapan disini nak?" tanya bunda rike sembari duduk disofa ruang tamu diikuti oleh angga yang duduk disamping bunda rike.
"Belum lama kok bun, baru 5 menitan lah." ucap angga diakhiri dengan kekehan.
"(Nam) nya belum kesini juga ya? Kebiasaan deh tuh anak suka lama lama dikamar--- nah itu dia orangnya." bunda menoleh dan mendapatin sang putri yang tengah menatap nya dan angga seraya berjalan menghampiri sang bunda dan angga.
"Bunda sama angga lagi ngomongin aku ya?" (namakamu) menunjuk bunda dan angga secara bergiliran sembari menyipitkan kedua matanya.
Angga dan bunda saling menatap hingga akhirnya mereka berdua tertawa pelan membuat (namakamu) berkacak pinggang dan mengerucutkan bibir nya.
Tak lama setelah itu iqbaal datang sembari mengernyitkan dahinya. "Pada kenapa ini pagi pagi udah ketawa tiwi aja? (Namakamu) kenapa lagi tangan dipinggang gini?" tanya iqbaal seraya menggoyang-goyangkan lengan (namakamu).
"Nih bedua nih angga sama bunda ngomongin aku!" ketus (namakamu).
Iqbaal melirik bunda dan angga secara bergantian. "Ya gpp dong mereka ngomongin kamu, toh ngomongin yang baik juga pasti!" ucap iqbaal seraya menaikkan sebelah alis nya.
(Namakamu) membelalakan mata dan membuka mulut nya tak percaya. "Kok kak iqbaal gitu sih malah ngebelain bunda sama angga?" ucapnya kesal.
"Yaudah aku berangkat sama ren--" (namakamu) terdiam setelah mengucapkan kata 'ren'. Ya siapa lagi kalo bukan rendy yang beberapa minggu ini sudah jarang ia temui.
"Ren? Maksud kamu rendy?" tanya iqbaal.
"Kok rendy sih yang?" ucap angga kesal.
(Namakamu) masih terdiam, ia masih enggan untuk membuka mulut. Bunda yang melihat raut wajah sang anak termenung langsung angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?