bagian 54

1.7K 185 19
                                    

Dua hari setelah (namakamu) pulang dari rumah sakit. Hari ini angga yunanda bersikeras meminta izin pada eva untuk menjengkuk (namakamu).

"ayolah ma, 2hari yg lalu (namakamu) udah pulang dari rumah sakit. Aku sebagai belahan hatinya kudu temuin dia dong."

Eva menoyor kepala angga. " belahan hati belahan hati, ga inget nih masuk rumah sakit karna mikirin siapa hah?" goda eva.

Angga mengerucutkan bibirnya seraya tangan memegang kepala. "mama apaan sih ah." kesel angga padahal dalem hati malu-malu.

Eva terkekeh lalu ia mengangguk.

Mata angga berbinar. "maksud mama angga diizinin buat kerumah (namakamu) gitu?"

Eva menggangguk.

Angga melompat kesenengan hingga tak sadar tangan bekas lukanya terkena ujung sofa. "aww... Aww... Ma sakit ma." ringisnya.

Eva membulatkan matanya melihat sang anak kembali kesakitan dibagian tangannya. Dengan sigap ia meraih tangannya yg sedang ditiup² oleh angga. "kamu sih ah kaya anak kecil pake loncat-loncat segala."

"aduh ma sakit-sakit."

"diem dulu, mama ambil p3k." eva bangkit lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak p3k yg selalu ia simpan diatas kulkas.

Eva sedikit berjinjit untuk mengambil kotak p3k itu diatas kulkas.

Huft!

Setelah itu ia kembali berjalan menuju kamar angga yg berada dilantai 2.

"angga nih mam--- astaga angga kok kamu malah pake sepatu sih?" eva sedikit berlari dan duduk disamping angga yg sedang memakai sepatu.

"aku mau kerumah (namakamu) sekarang ma, tadi kata bunda rike (namakamu) lagi santuy dirumah." angga berdiri lalu sedikit merapikan pakaiannya.

"etdah nih bocah, elu yang ga santuy. Tuh tadi tangan kan ngeluarin darah lagi." pekik eva. Ia sudah ampun dengan tingkah anak semata wayangnya ini.

Angga menyengir seraya menggaruk tengkuk nya yg tak gatal.

"angga pergi dulu ya ma." angga mencium pipi eva lalu sedikit berlari keluar kamar.

"tangan kamu gimana?" teriak eva karna angga sudah keluar dari kamarnya.

"tadi aku udah kasih cairan coklat kemerah-merahan itu loh." teriak angga seraya menuruni anak tangga.

"cairan coklat kemerah-merahan--- lah bocah itu betadine. Gitu aja gatau namanya haduhhh anak edan dasar." gumam eva seraya menggeleng²kan kepalanya lalu terkekeh.

Eva menatap bingkai foto yg terletak diatas nakas kamar angga, didalam foto itu ada dirinya, mendiang suaminya dan tentu saja si kecil yg sedang tersenyum itu adalah angga.

"mas, lihat deh anak kita udah tumbuh jadi anak remaja yang edan." eva terkekeh "edannya sama seperti kamu dulu mas, aku tau kamu juga pasti ingin sekali memeluk anakmu yg edan itu." sambungnya. Ah eva jadi merindukan alm. Suaminya itu.

****

Angga sedikit merapikan rambutnya dengan jari²nya dan berkaca dispion depan.

"yaampun makin kesini makin ganteng aja nih gue."

Setelah mengucapkan tingkat kepdan nya angga keluar dari mobil dengan sebuket bunga ditangannya.

Dengan langkah santai angga membuka pagar yg tingginya hanya sebatas perutnya.

Sudah menjadi kebiasaan baginya jika bertamu kerumah mantan kekasihnya itu membuka pagar sendiri.

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang