bagian 42

3.7K 398 85
                                    

Salsha dan steffi menarik lengan zidny yg ingin menghampiri iqbaal.

"ap---aan sih."

"stssss lo gaboleh berisik!" ucap salsha pelan.

Zidny mendengus. "ada apa sih?"

"dengan liat keadaan aldy sama iqbaal yg terpukul kaya tadi, lo masih nanya ada apa!" ucap salsha pelan tapi penuh penekanan.

"lo harus sabar sha, ga boleh emosi!" ucap steffi.

Salsha tak menghiraukan perkataan steffi.

Salsha menunjuk zidny dengan ibu jari nya tepat dihadapan wajah zidny. "gara gara rencana lo, sekarang (nam) jadi masuk rumah sakit. Gue emang ga suka sama (namakamu), tapi bukan berarti gue mau liat (namakamu) masuk rumah sakit kaya gini!"

"karena ulah lo juga, aldy hampir aja mati gara gara nyetir mobil gabener karna cuman khawatir sama keadaan (nam). Dan tadi juga lo liat, iqbaal dihajar sama aldy. Lo ga kasian apa liat aldy sama iqbaal terpukul kaya gini. Blom lagi nanti tante rike bunda nya iqbaal atau tante wulan mama nya aldy pasti lebih terpukul liat keadaan (namakamu) kaya gini. Lo ga mikir sampe situ hah?" lanjut nya yg sudah tersulut emosi.

Zidny terdiam mendengar penuturan salsha. "lo denger dulu, ini bukan salah gue! Yg bikin (namakamu) sampe masuk rumah sakit bukan gara gara orang suruhan gue. Tadi orang suruhan gue bilang mereka ga nemuin (namakamu), itu berarti ini bukan salah gue. Lo jangan seenak jidat lo nyalahin gue kaya gini sha." ucapnya.

"gu---"

"gimana dy udah?" ucapan salsha terpotong oleh fadlan dari kejauhan.

Salsha steffi dan zidny menoleh dan menatap iqbaal aldy dan fadlan.

"daripada kalian adu mulut disini, mendingan kita kesana samperin mereka." lerai steffi seraya menarik lengan salsha dan zidny.

"gimana dy udah?" tanya fadlan seraya beranjak berdiri.

Aldy mengangguk lemah. Bagaimana tidak, baru saja darah nya diambil cukup banyak.

Aldy duduk dikursi bekas fadlan dengan lemas.

"thanks ya ald!"

Aldy menoleh menatap aldy dengan dahi berkerut.

"buat?"

"karna lo udah rela donorin darah buat adek gue!" ucap iqbaal tersenyum.

Aldy tersenyum tipis. "gue juga lakuin ini demi kebaikan adek gue juga baal, andai lo tau kalo sebenernya (namakamu) tuh adalah adek kandung gue!" batin nya berkata.

"aldy kamu gpp?" tanya salsha seraya menyinggirkan fadlan yg akan duduk disamping aldy.

Fadlan berdecak kesal.

Aldy menoleh lalu tersenyum pada salsha.

"baal kamu yg sabar ya!" ucap zidny seraya duduk disamping kanan iqbaal dan mengelus bahu iqbaal.

Iqbaal tak menggubris perkataan zidny, ia terus menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Drt.... Drt....

Fadlan merogoh saku celana nya dan mengambil ponsel nya, lalu melihat siapa yg menghubungi nya.

Rafto calling's.....

'hallo apaan to?'

"lo dimana nyet? Gue ini udah ditempat biasa, katanya mau mabar lu'

Fadlan menepuk jidatnya pelan.

'aduh iya sorry sorry, kayanya sekarang ngga dulu deh, ini gue lagi dirumah sakit'

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang