bagian 35

2.5K 315 15
                                    

1 bulan kemudian.....

"ini masukin freezer dulu ya bunda?"

"iya nak, tunggu sekitar 15 menitan lah biar  dingin jadi enak gitu pas dimakan!"

Zidny mengangguk paham. Jujur ia sangat senang sekali bisa belajar memasak dengan bunda dari kekasih nya ini. walau hanya membuat puding, tapi ia merasa senang berkalikali lipat. Jika merasakan suasana seperti ini ia jadi teringat dengan keluarga nya dulu sebelum zidan kakak nya pergi untuk selama-lama nya. Ia selalu membuat kue, masak masak bersama sang ibu dan juga zidan sang kakak. Tapi setelah zidan pergi semua itu musnah, dan kini hanya akan menjadi kenangan saja bagi zidny.

"zidny!"

Zidny tersadar dari lamunan nya, ia terlonjat kaget lalu tersenyum pada bunda rike.

"kamu kenapa ngelamun gitu?" tanya bunda.

"aku cuman kangen sama masa masa dulu waktu mama selalu ajarin aku masak bun." ucap zidny.

"emang sekarang orang tua kamu gapernah ajarin lagi kamu masak ya?" tanya bunda lagi.

Zidny menggeleng. "ngga bun! Malahan aku udah lama gaketemu mama papa." ucap nya sendu.

"loh emangnya mereka kemana?" tanya bunda lagi.

"mereka sibuk kerja bun, semenjak kak zidan pergi untuk selama-lama nya mama sama papa jadi jarang ada waktu buat aku. Kasih sayang mereka juga ga ada lagi buat aku semenjak kak zidan ga ada!" ucap zidny lirih.

Bunda rike menatap zidny sendu, lalu ia mengusap² pundak zidny. "yg sabar ya zee, mungkin mereka masih merasa kehilangan atas kepergian kakak kamu itu, dan juga mereka kerja untuk kamu juga zee ya cuman cara mereka salah udah dengan jarangnya luangin waktu buat kamu." jelas nya.

"mereka anggap aku pembunuh bun!"

Bunda rike mengernyitkan dahi nya bingung. Pembunuh? Apa maksud nya dari kekasih anak nya ini.

Zidny menatap bunda rike yg tampak bingung. "kakak zidan meninggal karna udah nyelamatin aku dari kecelakaan bun." lanjutnya.

"apa aku emang pembunuh ya bun?" tanya zidny lirih.

Bunda rike menggelang cepat. "ngga sayang! Kamu bukan pembunuh, ini semua udah takdir. Allah lebih sayang sama kakak kamu ketimbang kita semua yg ada dibumi ini, makanya kakak kamu dipanggil lebih dulu sama allah." pungkas bunda.

"tapi mama sama papa selalu nyalahin aku atas kepergian kak zidan bun hiks... hiks..."

"ehh... ehh... Kok malah nangis sihh! Jangan nangis dong, kan kamu masih punya ale. Bunda akan nyuruh ale buat selalu ada buat kamu, biar kamu ga kesepian lagi! Kamu juga boleh anggep bunda kaya mama kamu sendiri." ucap bunda seraya mengusap air mata zidny.

Zidny menatap bunda rike penuh arti lalu ia memeluk bunda. Dengan senang hati bunda rike membalas nya. "makasih bunda, zee seneng bisa kenal sama keluarga bunda." ucap nya.

"iya sayang bunda juga seneng kok kenal sama kamu." ucap bunda seraya melepas pelukan nya.

"beruntung ale punya pacar yg sekuat dan setegar kamu!" lanjut nya seraya mencolek hidung zidny lalu terkekeh. Zidny pun ikut terkekeh lalu ia kembali memeluk bunda rike.

Tak lama setelah itu seseorang datang dan melihat zidny yg memeluk bunda rike.

"assalamualaikum (nam) pul--ang." ya seseorang itu adalah (namakamu), ia terkejut melihat zidny yg menangis dipelukan bunda nya.

Reflek bunda dan zidny lalu kedua nya melepaskan pelukan itu dan setelah itu buru buru zidny menghapus sisa air mata nya.

"ehh anak bunda udah pulang." sahut bunda seraya menghampiri putri bungsu nya.

Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang