Saat ini (namakamu) dibuat bingung dengan kehadiran wulan, angga-- orangtua aldy, aldy dan salsha.
Lebih bingung lagi. Saat ini mimik muka kedua orang tuanya dan sang kakak sangat berbeda.
"ini ada apa?" akhirnya sekian lama bungkam, iqbaal melontarkan kalimat seperti itu. Ia duduk didekat sang ayah, sementara (namakamu) duduk diantara bunda dan juga teh ody.
"(nam) seb--" angga nyentuh pundak sang istri, ia mengintrupsikan agar diam saja dan biarkan mereka yang akan menjelaskan pada (namakamu).
"iya kenapa ma?"
Wulan menggeleng. "ngga sayang, biarin kedua orang tua kamu aja yang jelasinya."
(namakamu) menatap ody, bunda dan ayah dengan alis yang terangkat sebelah.
"ada yang gaberes ini." batin iqbaal berbisik.
Ody yang berada disamping (namakamu) langsung memeluknya dari samping seraya terisak. (namakamu) semakin tidak mengerti.
"sebenernya ini ada apa sih? Ayah? Bunda? Jelasin sama (namakamu). Kenapa teteh nangis?" kini tangan (namakamu) beralih untuk memegang pundak teh ody yang bergetar.
"maafin bunda sama ayah (nam)."
"bunda tau ini salah, tapi---" rike tak sanggup melanjutkan ucapannya. Iqbaal bangkit dari duduknya dan menghampiri bunda.
"jadi sebenernya ada apasih? Aldy lo bisa jelasin semua ini sama gue?" ucap iqbaal.
Aldy menggeleng. "gue ga berhak buat jelasin semuanya baal, cuman orang tua lo yang bisa jelasin ini semua."
Iqbaal menggeleng samar. "ayah jelasin ini semua dong? Kenapa pada diem."
Herry menghela napasnya panjang. "maafin ayah bunda (nam). Sebenernya kamu itu bukan anak kandung kami."
Tangan (namakamu) yang awalnya berada dipundak ody, mendadak ia menjauhkan tubuh ody darinya. Dengan tatapan terkejut ia menatap sang ayah seraya menggeleng.
"maksud ayah apa?" tanya iqbaal memastikan.
"maafin ayah iqbaal."
"a-ayah serius?" tanya (namakamu) dengan suara bergetar. Ia berusaha tidak mempercayai ucapan sang ayahnya itu.
(namakamu) berdoa, semoga ini hanyalah mimpi. Kalo iya ini hanya sekedar mimpi, ia ingin segera terbangun dari tidurnya itu. Ini sungguh mimpi yang sangat buruk.
Herry mengangguk.
(namakamu) menganga. Ia masih belum bisa menerima kenyataan ini. Kenapa ia harus dibesarkan oleh orang lain. Sementara orang tua kandungnya kemana? Kenapa ia sampai harus dibesarkan oleh orang lain.
"l-lalu dimana orangtua ku ayah?" (namakamu) tak bisa lagi menahan tangisnya. Ini bukan saatnya untuk ia menjadi sok kuat dihadapan banyak orang.
"kami disini sayang."
(namakamu) dan iqbaal menatap wulan. Jadi ternyata selama ini orang yang selalu ia panggil dengan sebutan mama papa itu adalah orang tua kandungnya.
"jangan pernah tante sama om bawa (namakamu) pergi dari sini. Karna sampai (namakamu) adalah adik kandung saya." sungut iqbaal.
"baal lo yang tenang." ucap aldy.
"diem lo ald." bentak iqbaal.
"udah ald, kamu mending diem aja." bisik salsha. Aldy mengangguk, ya lebih baik ia bungkam saja.
"maafin mama (nam), ini kesalahan mama." ucap wulan dengan suara bergetar.
"ya sayang, papa juga minta maaf." tambah angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Mengapa Aku Berbeda (IDR X NK)
Non-FictionBeberapa part diprivate, kalo mau baca follow author dulu! Bagaimana reaksi (namakamu) jika mengetahui keluarga yg sebenarnya? Dan bagaimana reaksi iqbaal jika mengetahui perempuan yg selama ini hidup dengannya ternyata bukan saudara kandungnya?