Part. 56

1.8K 122 9
                                    

"Gue mau pergi. "Jawab Irene.

"Lo mau pindah lagi? "Tanya gue.

Irene cuman ngangguk. "Tapi cuman gue sendiri aja. "Jawab Irene.

"Lah, kok lo sendiri? Keluarga lo gimana entar? "Tanya gue.

"Mereka bakal tetap di sini. Gue pengen pindah ketempat kakak gue. Gue udah rindu bat dengannya. "Jawan Irene.

"Lo seharusnya beruntung Hye, oppa lo masih dekat bat dengan lo sampai sekarang ini. Dia marah ke lo,itu juga demi kebaikan lo."Sambung Irene.

"Sedangkan gue rindu berat dengan kakak gue sekarang ini. "Ucap Irene dengan nada sedih.

Gue spontan lansung meluk Irene. "Makasih ya udah nasehatin gue. "Ucap gue lembut.

"Lo jangan sedih, kan sebentar lagi lo juga bakal ketemu sama kakak lo. "Ucap gue menyemangati Irene.

"Makasih ya Hye. "Ucap Irene dengan nada sedih.

"Umm... Hye. Gue boleh mintak sesuatu gak dari lo? "Tanya Irene.

"Boleh apa tuh? "Tanya gue.

"Tunggu sebentar. "Ucap Irene.

Gue tunggu. Ada mungkin cuman 1 menit doang.

"Lo simpan ini baik baik. Buka kotak ini setelah gue pindah ke tempat kakak gue nanti. "Ucap Irene sambil memberikan kotak berwarna biru kecil ke gue.

"Lah kok harus gitu? Kenapa gak sekarang aja? "Tanya gue.

"Lo mau janji kagak? Kalau kagak gue ambil balek nih kotaknya. "Tanya Irene.

"Eh iya iya gue mau. "Jawab gue.

"Umm... Ren. Btw kakak lo tinggal di mana? "Tanya gue.

Gue ngelihat Irene cuman diam. "Gue terlalu kepo ya? Maaf ya. "Ucap gue meminta maaf.

Irene cuman ngangguk paham.

***

Gue habis dari toko buku, baru beli novel baru. Lumayan kan, nambah nambah koleksi buku. Eak... Eak...

Gue kalau baca novel mah, ngebuat baperin diri sendiri.

Dari kejauhan gue gak sengaja ngelihat ada orang yang lagi ngegebukin seseorang gitu.

Tapi keknya gue kenal lah siapa yang di gebukin itu.

Tanpa ragu gue lansung lari ke arah mereka.

"Apa yang kalian lakukan!? "Bentak gue.

"Pergi kalian! "Lanjut gue.

"Eh, lo cewek gak usah sok jadi pahlawan. "Ucap orang tersebut.

"Lumayan nih dapat cewek gratis. "Ucap salah seorang temannya.

"Eh eh, kalian mau ngapain!? Jangan mendekat! "Bentak gue.

"Kami gak mendekat, kami hanya berjalan maju. "Ucap salah seorang temannya.

Bugg....

"JANGAN BERANI KALIAN SENTUH DIA! "

Taehyung lansung menumbuk mereka.

Yang di gebukin mereka tadi, itu adalah Taehyung. Gue gak tau apa masalanya.

Taehyung mencoba melawan mereka, padahal dia sendiri sedang dalam keadaan luka.

Bugg...

Gue mencoba memukul penjahat itu dengan salah satu kayu yang ada di dekat situ.

"BERANI LO HA!? "Bentak salah seorang dari mereka.

Gue nutup mata gue. Pasrah ae lah gue.

"Jangan bergerak, anda kami tangkap! "

Gue lansung ngebuka mata gue. Gue ngelihat, udah ada polisi di dekat gue.

Polisi dengan segera menahan penjahat tersebut.

Wait.

Tae mana? Tae...

Gue ngelihat dia berusaha jalan dengan sempoyongan. Gue dengan segera berlari ke arah dia.

"Tae. "Panggil gue. Gue ngelihat mukanya udah penuh dengan luka.

Sehari ae lo kagak kelahi bisa gak sih Tet? Kalau muka ganteng lo entar rusak gimana? ((:

"Hy... E... "

Bugg...

Etdah, ini mah asli berat bat sumpah. Tiba tiba aja Taehyung pingsan pas di bahu gue.

"Tae, bangun. "Ucap gue panik.

Malah nih tempat lumayan sepi lagi.
Di tambah Taehyung tiba tiba aja mimisan.

Duh gue harus gimana?



Appa, huueee....

Eomma tolong adek.

Oppa, adek butuh oppa.

Pengen nagis gue ini mah, sumpah. Gue gak tau harus ngapain. Tas gue yang berisi obat kagak gue bawa pula lagi.

Hueee... Pengen nangis aja rasanya (╥_╥)






"Hye. "






****

TBC 💜

My Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang