"Dek, lo bangun napa? Gak cape apa lo harus tidur mulu? "Tanya Chanyeol.
"Apa lo gak mau ngelihat ketampanan gue lagi? Lo gak sayang sama gue, appa dan eomma dek? "Tanya Chanyeol lagi.
"Hyung... Apa hyung tidak berkuliah? Ini sudah jadwalnya untuk berkuliah bukan? "Tanya Taeyong.
"Lo benar. Tapi Hye Sun nanti sama siapa? "Tanya Chanyeol. "Biar sama gue aja. Kebetulan juga hari ini sekolah kami di liburkan, karena ada acara penting di sekolah. "Jawab Taeyong.
"Ya udah, gue tinggal ya? "Tanya Chanyeol dan di balas amggukan oleh Taeyong."Dek, gue gak mau tau. Pokoknya pas gue balik nanti lo udah harus bangun. "Ucap Chanyeol.
Chanyeol segera pergi dari ruangan tersebut.
Taeyong menatap Hye Sun sendu. Terdapat beberapa bekas luka di tangan dan di kepala.
"Kyakkk... Dasar konyol. Kenapa lo gak bangun bangun ha? Apa lo pengen ngelihat semua orang selalu sedih karna lo?"Tanya Taeyong.
"Kenapa lo gak lansung ngebuka mata lo? "Tanya Taeyong lagi. "Kenapa lo selalu berbuat konyol? Gue benar benar gak tau apa yang ada di pikiran lo saat itu. "
"Lo benar benar gak berubah. Lo masih mau berbuat baik walau orang itu udah sering nyakitin lo. "Lanjut Taeyong.
"Lo emang pintar menutupi semua kesedihan lo dengan topeng. "Lanjut Taeyong.
"Gue mohon ,lo sadar Hye. "Ucap Taeyong.
"Mau sampai seberapa keras lo bilang itu kedia? "Tanya dokter Baekhyun.
Dr. Baekhyun tiba tiba masuk ke dalam ruangan Hye Sun.
"Gue tau kalau dia gak bakal dengar apa kata kata gue. "Ucap Taeyong. "Lantas? Kenapa lo tetap aja berbicara? "Tanya Baekhyun.
"Karena dengan seperti itu gue dapat melampiaskan semuanya, dan berharap dia mendengar kata kata gue, walau itu hanya satu huruf. "Jawab Taeyong.
Baekhyun tersenyum lalu dia dengan segera memeriksa Hye Sun. "Keadaannya mulai membaik. Mungkin dia akan segera sadar. Bersabarlah. "Ucap Baekhyun.
"Dia perempuan yang kuat. "Ucap Taeyong. "Gue tau itu. Perempuan yang kuat dan tangguh tak akan membiarkan hatinya memilih yang salah. "Jawab Baekhyun lalu pergi dari ruangan Hye Sun.
Selang beberapa menit, tiba tiba ada yang membuka pintu nya kembali.
"Apa aku boleh masuk? "Tanya Irene. Taeyong menjawabnya dengan anggukan dan kembali menatap Hye Sun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue baru mendapatkan kabar kemarin. "Ucap Irene. "Bagaimana keadaannya? "
"Kabarnya mulai membaik. "Jawab Taeyong. "Ah, gue atas nama Taehyung meminta maaf atas segalanya. "Ucap Irene.
"Kenapa harus melalui lo, kenapa bukan dia saja yang datang dan meminta maaf atas segalanya? "Tanya Taeyong.
"Apa dia seorang pengecut? "Tanya Taeyong. Irene hanya diam. "Dia bukan seorang pengecut. Dia adalah seorang yang mengakui semua kesalahannya jika dia benar benar salah. "Jawab Irene.
"Bagus kalau begitu. "Jawab Taeyong.
***
Hari ini adalah hari ke 3 Hye Sun di rumah sakit.
"Ah, gue rindu dengan Hye Sun. "Ucap Seulgi. "Gue juga. Gue khawatir dengan keadaannya sekarang. "Ucap Taeyong.
Sedangkan Taehyung yang sedari tadi berjalan di belakang mereka dengan segera menuju ke parkiran dan segera pergi ke rumah sakit.
Sesampai di ruangan Hye Sun, dia tetap melihat Hye Sun seperti hari pertama. Belum sadarkan diri.
"Hye. Gue datang buat lo. " "Gue tau gue salah. Gue emang brengsek. Gue emang gak pantas buat cewek sebaik lo Hye. " "Lo cewek yang baik, sedangkan gue? Gue cuman bisa nyakitin lo. " "Hye, gue punya satu alasan kenapa gue gak bisa ngelepaskan lo dari dulu. "