Gue ngelihat kebelakang. Taehyung sudah dengan keadaan duduk di kasurnya. "Apa gue membangunkan lo? "Tanya gue.
"Gak, gue terbangun karena gue haus. "Ucap Taehyung. "Tunggu sebentar, gue bakal ngambil air buat lo. "Ucap gue segera keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum.
Selang 2 menit akhirnya gue selesai ambilin air nya. "Ini, minum lah. "Ucap gue.
"Lo pengen ngelihat isi bukunya? "Tanya Taehyung. Gue ngelihat buku kecil yang ada di meja samping kasur nya. "Ah, gak usah. "Jawab gue sambil tersenyum.
"Gak apa apa. Buka lah dengan ini. "Ucap Taehyung memberikan kalungnya yang berbentuk kunci. Lansung aja gue ambil kalungnya dan bukunya.
Gue membukanya perlahan. Membolak balik lembaran kertas. Di buku itu tertulis diary Irene. Lengkap dengan jam, hari, bulan, dan tahunnya.
Di akhir halaman gue ngelihat foto foto kedekatan Irene dengan Taehyung dulu saat masih pacaran. Sangat dekat.
Di sudut bawah sebelah kanan tertera tulisan ' Thank You My Possessive Bad Boy. '
Gue meletakan buku itu kembali ke meja, dan mengembalikan kalung tersebut ke Taehyung.
"Tae~. "
"Maaf kalau mungkin gue gak bisa menjadi seperti Irene. Tapi gue akan berusaha semampu mungkin untuk menjadi seperti Irene. "Ucap gue menundukan kepala.Gue ngerasa Taehyung meluk gue. "Lo gak perlu bersusah payah untuk menjadi diri orang lain. Menjadi diri lo sendiri aja itu udah lebih dari cukup. "Ucap Taehyung. Gue lihat dia tersenyum ke arah gue.
Manis bat dah.
Gue memukul dia pelan. "Jangan menatap gue kek gitu. "Ucap gue.
***
Ini udah hari ke 2 gue di rumah Taehyung. Udah saatnya bagi gue untuk pergi.
Saat ini gue dan Taehyung lagi duduk di sofa sambil menonton tv."Dari mana Lo dapetin kalung ini Hye? "Tanya Taehyung ngelihat kalung gue.
"I, ini dari Irene. Dia Yang memberikan nya sama gue. "Jawab gue.
"Lo memang pantas menggunakannya. "Ucap Taehyung.
Hening.
"Tae, gue mau pulang. "Ucap gue ke Taehyung. "Iya nanti gue antar. "Jawab Taehyung.
"Kapan? "Tanya gue. "Nanti. "Jawab Taehyung. "Nanti nya tuh kapan? "Tanya gue. "Lo mau cepat cepat pergi dari gue? "Tanya Taehyung. "Kagak. "Jawab gue diam. "Ya udah diem. "
Tiba tiba Taehyung beranjak dari sofa. "Mau kemana? "Tanya gue. "Pergi. "Jawab Taehyung. "Kok pergi? "Tanya gue. "Lo gak mau gue anter? "Tanya Taehyung. Dengan semangat gue lansung ikut beranjak dari sofa.
***
"Thanks Tae. "Ucap gue saat Taehyung udah nganter gue. "Mau mampir dulu? Mumpung itu ada eomma sama appa. "
"Boleh juga. " Ucap Taehyung lalu masuk ke dalam rumah.
"Aku pulang. "Ucap ku memasuki rumah.
"Eh, dah pulang lo dek? Eh bawa calon adek Ipar juga dah nih anak. "Ucap Chanyeol oppa menghampiri gue.
"Halo hyung. "Ucap Taehyung tersenyum. Adem sudah hati gue ngelihatnya. "Gimana Tae? Udah baikan? "Tanya Chanyeol oppa. "Udah mendingan. "Jawab Taehyung.
Gue ke dapur buatin minuman untuk Taehyung. "Eomma. "Ucap gue dengan eomma Yang kebetulan ada di dapur juga.
"Kamu bawa siapa ke sini? "Tanya eomma. "Bawa Taehyung. "Jawab gue. Eomma gue lansung sedikit ngintip ke ruang tamu.
"Dia sangat tampan. Apa dia calon menantu eomma? "Tanya eomma gue senang.
"Kalau eomma mau, mungkin akan terkabulkan. "Jawab gue sambil sedikit tertawa.
Tiba tiba appa gue datang. "Dek, siapa tuh? "Tanya appa gue.
"Itu.. "
"Itu calon menantu kita. "Ucap eomma gue senang bat dah. "Benar itu dek? Yah, appa bakal terasa tersaingi. "Ucap appa gue cemberut.
"Appa tetap bakal jadi cowok terganteng Dan terbaik no 1 di hati Hye Sun. "Ucap gue sambil tersenyum.
Gue membawa minuman Dan sedikit cemilan. "Buat gue mana dek? "Tanya Chanyeol oppa. "Buat sendiri. "Ucap gue.
"Adek biadab Lo emang. Ngapain Lo harus pakai pulang? "Tanya Chanyeol oppa kesal.
"Oh, jadi Hye Sun nya kagak usah di pulangin aja ya? Ya udah Hye, ikut gue kita pergi. "Ucap Taehyung bercanda.
"Etdah nih kalian sama sama adek biadab emang. "Ucap Chanyeol oppa kesal.
"Yang tua bakal selalu ternistai. "Ucap gue Dan Taehyung.
***
"Adek beresin barang barang nya. "Teriak eomma gue.
"Udah eomma. "Jawab gue.
Ting... Tong...
"Biar adek Yang buka. "Ucap gue berlari menuju pintu depan.
"Eh, Hyun? "
****
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }