Gue nelan air ludah gue kasar. Tenggorokan gue rasanya kering bat, muka? Udah merah pastinya. ≧﹏≦
Jujur gue udah bisa nerima Taehyung saat ini, tapi kenapa tiba tiba Taeyong jadi malah menggungkapkan perasaannya ke gue?
Tapi bukan itu alasan gue yang sebenarnya.
"T, Taeyong. L, lo serius dengan kata kata lo barusan? "Gue mencoba memberanikan diri untuk berbicara.
"Gue serius Hye. Gue pengen lo jadi pacar gue."Ucap Taeyong. Muka tahan bentar napa, muka gue rasanya saat ini gak bisa di bawa untuk kerja sama. Gue ngerasakan kalau muka gue tuh udah memanas. ≧﹏≦
"Gue butuh jawaban Hye. "Lamunan gue lansung buyar saat Taeyong kembali manggil gue.
"Gue yakin lo belum nerima Taehyung di hati lo kan? "Tanya Taeyong. "T, Taeyong ,sebenarnya gue udah bisa nerima Taehyung saat ini. "Gue bisa lihat muka Taeyong seketika berubah.
"Tapi, bukan itu alasan gue untuk semua ini. "Ucap gue. "Gue gak mau pacaran sama sahabat gue sendiri."Ucap gue.
"Gue bakal kehilangan dua orang yang berharga di kehidupan gue dalam waktu yang bersamaan di saat gue putus nanti. Sahabat dan pacar. Dan gue gak mau itu terjadi. Di dalam persahabatan juga tidak ada kata kata untuk putus. "Lanjut gue.
"Tapi, bukan berarti gue gak suka sama lo. Gue suka sama lo sebagai saudara, gue udah anggap lo sebagai saudara gue sendiri. "Ucap gue sambil sedikit tersenyum.
"Taeyong, M, maaf. Gue gak berm... "
Ucapakan gue terpotong oleh Taeyongm"gak apa apa, gue bisa nerimanya. "Jawab Taeyong sambil tersenyum. Gue yakin kalau itu bukan senyuman yang tulus.
"Tapi kalau lo nantinya di sakiti Taehyung atau siapa pun, lo jangan segan segan buat cerita sama gue. Gue siap ngelawan nya "Lanjut Taeyong. Gue ikut tersenyum ngedengarnya.
"Taeyong, maaf. "Ucap gue sambil nundukan kepala gue. Gue dengar dia cuman terkekeh sambil ngacak ngacak poni gue.
"Hikss... "Tiba tiba aja gue nangis. "Ngapain nangis? "Tanya Taeyong. "M, maaf. "Ucap gue lirih. "Ululu, udah ah nangisnya. Sini sini peluk dulu. "Taeyong lansung narik gue ke pelukannya.
Gue ngerasakan Taeyong ngusap rambut gue lembut.
HYE SUN POV END
TAEHYUNG POV
Gue memberhentikan mobil gue di depan rumah Irene. Gue tau alamat Irene dari Namjoon hyung yang dia berikan kemarin malam sama gue.
Gue lansung aja nekan bel rumahnya. Dapat gue dengar suara Irene dari dalam rumahnya.
"Mencari... Ah. "
Gue ngelihat Irene lagi berdiri depan gue saat ini. Cantik.
"Hai. "Sapa gue. "Ahh... oh, hai. "Gue ngelihat dia canggung.
"M, masuk dulu. "Tawar dia. "Gak usah, gue pengen ajak lo jalan hari ini. "Ajak gue. "Ah, sebentar ya. Gue ambil jaket dulu kalau gitu. "Ucap Irene sambil masuk lagi ke dalam rumah.
Untuk kali ini gue terpaksa harus ngebohongin Hye Sun tadi di sekolah. Tapi harus gue lakukan, karna gue rindu sama Irene.
"Udah nih. Lama ya? "Kata Irene keluar. "Ah, gak kok. Udah kuy. "Ajak gue.
Gue ngajak Irene ke Lotte World. "Udah lama gue gak ke sini. "Ucap Irene tiba tiba. "Iya, udah lama juga gue gak ke sini barengan sama lo. "Ucap gue sambil tersenyum. Gue lihat Irene tersenyum ngedengarnya.
Gue sama Irene mencoba naik beberapa wahana yang ada di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/151461256-288-k342101.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Novela JuvenilHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }