"Hye, nih alkoholnya letakan di mana? "Tanya J-hope oppa.
"Di atas meja itu aja oppa. "Jawab gue.
Gue lagi di markas anak Bangtan sekarang. Tempat geng Taehyung.
Kalau gue gak ketemu sama Jin oppa tadi, gak tau deh gue harus kek apa.
"Makasih ya oppa. "Ucap gue.
J-hope cuman tersenyum lalu pergi.
Tiba tiba gue ngelihat Jungkook datang.
"Kenapa lo masih mau ngobatin dia? Sedangkan dia udah nyakitin lo? "Tanya Jungkook.
"Kenapa lo masih mau ngelihat dunia? Padahal dunia itu kejam Kook. "Tanya gue balik.
Jungkook diam sesaat.
"Itu karena gak selamanya dunia itu kejam. Sekejam kejamnya dunia pada kita, pasti ada sisi kebaikan di dunia ini. "Jawab gue.
Jungkook diam untuk sesaat. "Lo gak harus memusuhi dia untuk selamanya Kook. Hanya karena masalah sepele yang kalian buat, itu bisa membuat kalian menjadi musuh yang panjang. "
"Gue mohon, maaf kan dia Kook. "Ucap gue sambil memegang tangan Jungkook.
"Bakal gue pikirkan itu. "Ucap Jungkook lalu pergi.
Gue menghelakan nafas panjang.
"Aagghh... "
Gue ngelihat Taehyung udah sadar dari tidurnya.
"Tae, lo jan... "
"Aaarrgghh... Diam lo! "
Tiba tiba aja Taehyung ngebentak gue.
"Mau ngapain lo kesini? Mending lo pergi! "Bentak Taehyung sekali lagi.
Gue mencoba buat ngontrol emosi gue saat ini. Gue tau suasana saat ini seperti apa.
"Tae, izinkan gue buat ngobatin luka lo. "Ucap gue.
Tiba tiba Taehyung nunjukan smirk nya. "Buat apa Hye? Luka yang dulu aja belum sembuh. Lo mau ngobatin luka ini? Buat apa Hye!? "Bentak Taehyung.
"Mending sekarang lo pergi, atau gue yang akan pergi! "Bentak Taehyung.
"Gue gak bakal pergi! "Jawab gue tak kalah keras.
"Ok kalau itu mau lo. Jangan harap lo bisa nyari gue lagi Hye! "Bentak Taehyung.
Apa yang bakal dia lakukan?
Taehyung menghempaskan pintu kamar markas dan segera menuju ke pintu depan.
Semua mata seketika tertuju ke arah gue. "Hye, lo gak apa apa? Lo kenapa sama Taehyung? "Tanya Jimin.
"Gak kok Jim, gue yang salah. "Jawab gue.
Test...
Sialan. Air mata gue harus pakai jatuh segala pula lagi.