Part. 63

1.8K 107 0
                                    

Hye Sun Pov

Gue lagi taman belakang sekolah, sambil baca novel. Kan lumayan tuh, merileks kan tubuh dari pelajaran yang membuat gue stress. ((:

Menikmati angin sepoi sepoi...

"Hye. "

"Eh. "

"Ngapa natap gue gitu? "

"Kagak. "

Nih anak kek mana bisa tau kalau gue di sini?

"Hye, mau es krim kagak? "Tanya Minhyun. "Mau. "Jawab gue, kalau Yang namanya es krim mah gue kagak bakal nolak.

"Nih, rasa vanilla buat lo. "Ucap Minhyun. "Yey... Tau aja kesukaan gue. "Ucap gue senang.

"Makasih ya. "Ucap gue. Angin yang sepoi sepoi ngebuat gue susah untuk makan es krimnya, karena nih rambut gue berantakan di buatnya.

Huhh... Ingin rasanya gue motong nih rambut, tapi sayang...

Tiba tiba aja gue ngerasa Minhyun ngikat rambut gue.

"Eh? "

"Biar rambut lo kagak berterbangan kemana mana. Biar Lo lebih nyaman juga makan es krimnya. "Ucap Minhyun.

Gue cuman senyum malu malu.

"Kalau mau senyum, ya senyum aja Hye. Kagak usah malu malu. "Ucap Minhyun.

"Apaan sih Lo. "Ucap gue.

Tiba Tiba aja Irene datang sambil memakai shall di lehernya. "Irene. Lo kenapa? Sakit? "Tanya gue, soalnya tuh mukanya rada pucet.

"Kagak kok Hye. Gue cuman kecapean aja. Istirahat di rumah entar juga sehat lagi. "Jawab Irene.

Irene duduk di sebelah gue. Dia ngelihat ke arah novel gue.

"What is love?" Ucap Irene membaca judul novel gue. Gue natap dia dengan tanda tanya.

"Menurut gue pribadi. Cinta itu adalah suatu getaran yang muncul di dalam diri seseorang. Getaran Yang terasa aneh, tanpa kita minta dia akan datang. "Ucap Irene.

"Semua orang pantas untuk mencintai satu sama lain. Dengan cinta hidup akan terasa lebih berwarna. Tapi cinta bisa saja memudar secara tiba tiba."Lanjut Irene.

"Suatu ikatan yang pasti akan mengembalikan cinta itu lagi. Banyak orang yang beranggapan bahwa cinta yang baru mereka temui itu adalah yang terbaik. Cinta terbaik mungkin akan kalah dengan modal fisik atau pun yang lainnya. Tetapi hanya cinta yang terbaik lah yang akan terus bersama dengan mu. "Lanjut Irene.

Gue cuman terdiam mendengarkan ucapan Irene. "Maaf kalau gue banyak bicara. "Ucap Irene ke gue. "Gak kok. Gak apa apa. "Jawab gue.

Hening...

Gue dan Minhyun berusaha menghabiskan es krim gue, sedangkan Irene sedang melihat lihat buku novel gue.

"Umm... Aku berniat ingin merayakan musim dingin ini bersama dengan kalian. "Ucap Irene tiba tiba.

"Apa? "Tanya Minhyun. "Bagaimana kalau kita menginap di suatu villa yang lumayan dekat dari kota Seoul? Tempatnya juga sangat bagus. "Tawar Irene.

"Kita? "Tanya gue lagi. "Iya. Gue, Lo, Minhyun, Taehyung, Seulgi, dan Taeyong. Bagaimana? "Tanya Irene.

Gue lumayan ragu akan semua rencana ini. "Gue akan pergi, kalau gue gak sibuk. "Ucap Minhyun tiba tiba.

"Hyun, ayo pergi. Pasti sangat menyenangkan. "Ucap gue. Gue lihat Minhyun terlihat malas. "Umm... Nanti gue bakal konfir ke lo ya Ren, gue yakin mereka pasti mau ikut. "Ucap gue meyakinkan Irene.

"Iya Hye, thanks. Tapi kalau mereka gak mau, juga gak apa apa. "Ucap Irene tersenyum lalu pergi.

"Hyun, lo apa apaan sih? "Tanya gue lumayan kesal. "Gue tau lo punya masa masa kelam dengan Irene. Tapi itu bukan berarti lo harus membenci dia untuk selamanya. "Ucap gue.

"Gue gak benci. Gue cuman kurang suka. "Jawab Minhyun. "Hyun, mau sampai kapan lo harus terus berada di masa kelam lo? Kapan lo bangkitnya? "Tanya gue.

"Udah ya Hye. Gue pamit dulu. Bye. "Ucap Minhyun lalu pergi.

***

Taehyung Pov

Gue lagi menikmati musik di markas gue. Markas hari ini kosong, hanya ada gue. Mereka semua sepertinya sedang sibuk mengurus kuliah.

Entah apa yang gue rasakan, tapi gue merasakan ada yang mengganjak di hati dan pikiran gue, tapi gue gak tau itu apa.

Klingg.... (Suara pintu terbuka.)

Gue ngelihat Jungkook. Kenapa harus ada dia? Gue lansung buat muka dari dia.

Dia berjalan mendekati gue. Duduk di sofa.

"Pertemanan kita sudah Lama terjalin. Gue gak mau semuanya rusak hanya karena masalah sepele. "Ucap Jungkook.

"Gue sadar akan itu semua. Manusia memang unik, mereka mempunyai berbagai sifat. "Lanjut Jungkook.

"Dan gue tau gue Salah saat itu. Tapi percaya, itu Demi kebaikan Lo juga, Demi mempertahankan Hye Sun. "Lanjut Jungkook lagi.

"Terus Lo mau apa? "

***

Maaf kalau banyak Typo...
Cerita kagak nyambung? Tau kok... Gue berusaha semaksimal mungkin untuk buat ceritanya menjadi enak (╥_╥)

Vote ye... Hehehe..

Komentar? Saran? Kritik? Terima terima aja asal bahasanya masih sopan buat di baca. ^^

Thanks....😘

TBC 💜


My Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang