Gue duduk di sofa bareng dengan Minhyun. Tadi Taehyung sekarang Minhyun, barokah dah rumah gue hari nih di kunjungi banyak cogan.
"Kok barang barang di rumah Lo banyak Yang berkurang Hye? "Tanya Minhyun.
"Hm.. I, iya. Gue bakal balik ke Landon Hyun. "Ucap gue sedih.
"Lo kenapa kok cepat bat baliknya Hye? Terus Lo bakal ninggalin kita? "Tanya Minhyun.
Gue diam sesaat memikir kan jawaban yang tepat.
"Gue gak tau Hyun. Gue juga bingung. Gue bingung harus ngapain. Gue udah janji dengan Taehyung, kalau gue gak bakal ninggalin dia. Tapi kenyataannya berbanding terbalik. "Ucap gue sedih.
" Menurut gue, lebih baik lo pikirkan lagi semua itu. "Ucap Minhyun. "Ini es krim buat lo. Tadinya gue pengen bicara banyak sama lo, tapi keknya gak perlu. "Ucap Minhyun lalu berpamitan pergi.
Gue ambil es krim yang di letakan minhyun di atas meja.
****
Pagi ini kantin rame kek biasanya. "Hey. Makan atuh Hye. "Ucap Seulgi ngagetkan gue.
"Lo kenapa Hye? Sakit? "Tanya Taeyong. Seulgi otomatis memeriksa kening gue. "Kagak panas. "Ucap Seulgi.
"Gue gak sakit. "Jawab gue sambil tersenyum.
Gue ngelihat Taehyung datang bersama dengan Jimin. Gue cuman natap malas.
"Lo ngapa hm? "Tanya Taehyung duduk di sebelah gue.
"Gak kenapa kenapa. "Jawab gue singkat.
"Gaiss, gue permisi bentar ya. Tadi ibu Kim manggil gue. "Ucap gue ingin beranjak pergi tapi di tahan Taehyung.
"Gue ikut. "Ucap Taehyung. "Gak usah. "Jawab gue. "Gue bilang ikut ya ikut. "Ucap Taehyung.
Aiisshh, nih anak kalau apa yang dia bilang pasti harus di turuti terus.
Gue jalan sedikit lambat, Taehyung tepat berada di belakang gue. Gue benar benar gak tau harus kemana saat ini, gue gak benar benar di panggil ibu Kim.
Itu semua cuman akal akalan gue aja buat ngindar dari Taehyung. Gue pengen ngindar dari Taehyung, agar nanti saat kami sudah terpisah itu bisa membuat kami terbiasa.
Tapi ternyata ini lebih sulit dari yang ku bayangkan.
Gue jalan melambat, sesekali ngelihat ke belekang, Taehyung masih setia ngikutin gue perlahan.
Sreettt....
Taehyung tiba tiba narik tangan gue. Etdah nih anak kenapa dah?
Dia narik gue ke atap.
Nih ngapain juga lagi di atap?
Dia tiba tiba aja mojokin gue di dinding.
"Tae... "
"Tatap gue. "
"Tae, lepas. "
"Tatap gue! "
Gue dengan ragu natap dia. "Apa!? "Tanya gue memberanikan diri untuk menatapnya.
Dia natap gue lekat. Gue bisa ngerasakan deru nafasnya yang tidak beraturan.
"Jawab gue sekarang. "
"Lo bakal ninggalin gue? ""Apa? Maksud lo? "
"Jawab jujur Hye! "Bentak Taehyung.
"Gue gak ngerti. "Ucap gue. "Gak usah pura pura bodoh! "Bentak Taehyung.
"Lo berjanji gak akan ninggalin gue! "
"Seharusnya gue gak perlu percaya dengan semua kata kata manis yang lo buat! "Ucap Taehyung lalu pergi ninggalin"Ini mau lo!? Ok, terserah lo Hye! Gue gak peduli lagi sama lo! Dan jangan pernah hubungi gue lagi! "Ucap Taehyung lalu pergi.
Gak tau kenapa, tapi rasanya kaki gue terasa lemas. Gue lansung terduduk lemas sambil menangis.
"Maaf Tae. "Hanya kata kata itu yang dapat gue keluarkan saat ini.
***
Author Pov
Brak...
"Lo jalan pakai mata! "
Tetapi Hye Sun hanya diam. "Lo berani ngediamin gue!? "
"Kyakk... Apa masalah lo!? "Siswi itu semakin marah saat Hye Sun tak ingin menjawab nya.
"Dasar!!! "
"Lebih baik lo gunakan tangan lo untuk yang bermanfaat. "Ucap Minhyun menahan tangan siswi itu saat hendak menampar Hye Sun.
Dengan segera siswi itu pergi meninggalkan mereka.
"Lo gak apa apa Hye? "Tanya Minhyun. Tapi Hye Sun hanya diam dan menggeleng pelan lalu pergi.
Seketika Minhyun menghela nafasnya.
Ini semua salahnya, tak seharusnya dia memberi tau ke Taehyung, dan sekarang dia hanya membuat Hye Sun semakin sedih.
"Maaf Hye. "
****
"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda. "Ucap bibi.
"Aku tak ingin bertemu siapa pun. "Jawab Taehyung.
"Tuan, tapi dia memaksa ingin bertemu dengan Tuan. "Ucap Bibi. Taehyung hanya menghela nafas.
"Bilang padanya aku akan segera turun. "Jawab Taehyung.
Bibi segera pergi dari kamar Taehyung. Selang beberapa menit Taehyung turun dari kamarnya dan menuju ruang tamu.
"Gue udah nunggu lo lama bat."Ucap Minhyun. "Gak usah banyak bacot, lansung ke intinya aja. Mau apa lo? "Tanya Taehyung jutek lalu duduk di sofa.
"Maaf kalau semua itu membuat hubungan kalian rusak lagi."Ucap Minhyun. "Dari dulu juga lo kayak gitu, itu membuat gue terbiasa untuk permainan yang lo buat. "Ucap Taehyung.
Minhyun hanya menghelakan nafasnya dan bersabar.
"Tae, gue mau lo pikirkan untuk yang terakhir kalinya. Lo yakin bakal lost kontak dari dia? "Tanya Minhyun. Taehyung tak menjawab dan hanya diam.
"Dia gak akan balik lagi untuk yang kedua kalinya Tae. Tentunya dia di sana nanti dia akan menemukan orang yang lebih dari lo. Lo mau posisi lo tergantikan? "Tanya Minhyun.
"Kalau itu baik untuk nya kenapa tidak? "Jawab Taehyung. "Masalah hati lo? Lo udah susah dapatin dia. "Ucap Minhyun.
"Gue bisa cari yang lain. Di club juga banyak cewek mode dia. "Jawab Taehyung dingin.
"Lo kira dia wanita murahan!? Tae, lo bener bener ya! Terserah lo! Lo bakal nyesel Tae! Lo camkan kata kata gue!"Ucap Minhyun lalu pergi.
"Dan jangan lupa, kalau dia akan pergi untuk malam ini! "
Taehyung memegangi kepalanya pusing. "AAAAARRGGGGHHH!! "
****
Tbc🍒

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Novela JuvenilHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }