Gue lagi di kantin bareng dengan Seulgi dan Taeyong.
Gue ngeceritain semua hal yang terjadi 3 hari Yang lalu.
"Gue yakin dia gak bakal pergi kemana mana. Dia pasti hanya di rumah. "Ucap Taeyong.
"Yong, Lo kayak kagak kenal Taehyung aja. Dari penglihatan gue nih ya, tuu anak nekat bener keknya untuk ngelakuin sesuatu hal. "Jawab Seulgi.
"Tenang aja Hye. Gue sama Taeyong pasti bakal bantuin lo. Pokoknya lo jangan berfikir Yang negatif dulu. Ok? "Tanya Seulgi.
Gue cuman ngangguk. "Ululu... Jangan cemberut, senyum. "Ucap Taeyong.
Gue cuman nurutin perkataan Taeyong. Ya udah gue senyum aja.
"Eh, gimana kalau entar kita jalan jalan dulu? "
Tanya Seulgi.
"Ha? Mau kemana elah? "Tanya gue.
"Shopping. "Jawab Seulgi senang.
"Gue mau belik baju baru, make up,tas baru, sepatu baru. Uhuyyy... " Ucap
"Ha? Gak gak. Lo tuh ya kalau belanja bisa sampai 5 jam lebih, tapi yang di beli cuman satu. "Tolak Taeyong.
"Ihhh... Mumpung tanggal muda ini Yong. Kuy. "Ucap Seulgi senang.
"Umm... Boleh, kuy. "Jawab gue. "Dan lo juga harus ikut Yong. "Lanjut gue.
"Tap... "
"Ihhh... Please. Ya ya, ikut ya? "Tanya gue sambil mengoyang goyangkan tubuh Taeyong.
"Gak. "
Gak ada pilihan lain guyss.
Mau gak mau gue harus ngelakuinnya.
Gue nunjukan aegyo andalan gue.
Gue terus terusan natap Taeyong."Ikut ya? "Tanya gue lagi sambil nunjukan aegyo gue.
"Aiisshh... Iya iya. "Jawab Taeyong.
Nah kan, mempan juga akhirnya. Mana bisa dia nolak aegyo gue."Hahaha.Oh, jadi itu kelemahan Taeyong. "Ucap Seulgi.
"aegyo lo gak bakal mempan sama gue Gi. "Ucap Taeyong.
"Aiisshhh... "Kesal Seulgi.
***
Gue sama Seulgi senang senang milih milih barang. Terus bayar.
Taeyong?
Dia Yang megangin barang belanjaan kami.
Kasihan sih sebenarnya) :
Tapi kan, kami gak kuat buat bawa barang sebanyak itu.Sesekali mungkin gak apa lah ye kan? Hihi.
"Woi... Udahan elah. Nih gue yang pegal. "Ucap Taeyong.
"Dikit lagi kok Yong. "Jawab gue.
"Iya mbak. Dikit katanya, sekali kasih ke gue segunung banyaknya. "Ucap Taeyong.
"Udah elah, entar kami traktir lo nya. "Ucap Seulgi.
"Janji nih ye? "Tanya Taeyong.
"Janji. "Jawab kami serentak.
***
Gue baru balik dari shopping. Hehe. Gak malem malem bener kok. Jam 8 gue udah pulang. Ya kali aja gue pulang malam malam.
Yang ada kenak kurung di luar gue mah.
Kalau kata oppa gue nih ye kan
'Lo kalau kenak kurung di luar, terus cuacanya mendukung aman mah lo dek. Ini kalau cuacanya gak bersahabat dan berangin angin terus nanti kalau lo nya di tiup angin gimana entar? '
((:
Mentang mentang tubuh gue keci, gak mesti di tiup angin juga kali ((:
Punya oppa laknat bat."ADEK... INI ADA TELEPON UNTUK LO! "
Telinga ku sudah terbiasa dengan semua ini.
"Bentar eomma, ni adek otw turun dari kamar. "Jawab gue.
Dengan seger gue turun dari kamar. Menuju ke ruang tamu.
"Lah, sejak kapan hp adek ada sama eomma? "Tanya gue heran. "Kamu yang ngeletak sendiri di atas meja, kamu sendiri Yang lupa. "Ucap eomma gue.
"Faktor usia itu. "Ucap oppa gue yang lagi duduk di sofa. Gue cuman cemberut.
"Ssttt... Kamu itu ya gak nyadar umur. Kamu tuh juga udah berusia. "Ucap appa gue.
"Tapi Chanyeol masih ganteng appa. Masih banyak yang ngatri. Eak... Eak... "Bangga oppa gue.
"Ssttt... Au ah bising. Diam bentar ye. Inces mau jawab telepon dari fans dulu. "Ucap gue.
"Hallo? "
"....."
"...."
"Kenapa dek? "Tiba tiba aja appa gue nanya.
"Appa, eomma, oppa. Adek permisi bentar pergi. "Ucap gue.
"Lah, kemana elah dek? "
"Oppa, ini penting! "
Gue gak tau kenapa, tapi ini benar benar terjadi dengan sendirinya.
****
TBC😘
I 💜 YOU
Hehehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Fiksi RemajaHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }