AUTHOR POV
Buk!!...
"Gue gak tau apa yang ada di pikiran Hye Sun saat ini! "
Satu pukulan tepat mendarat di pipi Taehyung.
Taehyung tetap gak bergerak atau pun membalas pukulan dari Taeyong.
"Sampai dia mau mengorban kan nyawanya demi orang sebrengsek lo!"
"Taeyong tenang ini di rumah sakit. "Ucap Seulgi nenangin Taeyong.
"Lo bilang tenang Gi? Gue gak bisa tenang kalau dia udah nyakitin sahabat gue! "Ucap Taeyong sambil nunjuk Taehyung.
"Iya iya gue tau. Setidaknya tenangin diri lo dulu. Kita juga belum tau tentang keadaan Hye Sun sekarang. "Ucap Seulgi.
Keadaan kembali menjadi hening.
"Tae, lo gak apa apa? Biar gue obati ya lebam lo? "Tanya Jin.
"Makasih, tapi gak usah hyung. "Jawab Taehyung lalu pergi.
Saat hendak pergi, dia tanpa sengaja berpapasan dengan Chanyeol dan keluarganya. Chanyeol menatap sinis ke arah Taehyung.
"Lo yang nyebab kan adek gue sampai kek gini? "Tanya Chanyeol.
"Dengarin gue baik baik. Gue gak akan pernah memaafkan orang yang pernah nyakitin adek gue. "Dengan segera Chanyeol lansung beralalu pergi. Begitu juga dengan Taehyung.
"Gimana keadaan Hye Sun? "Tanya Appa Hye Sun. "Saat ini kami belum tau keadaan Hye Sun seperti apa Ahjussi. Yang pasti, kami hanya bisa mendoakan yang terbaik buat dia saat ini. "Jawab Seulgi.
Terlihat raut cemas di muka Eomma Hye Sun. "Eomma yang tenang. Aku yakin adek pasti bisa bertahan. Adek orang yang kuat eomma. Percaya sama Chanyeol. "Ucap Chanyeol menenangkan eommanya.
Beberapa saat kemudian dokter keluar dari ruangannya.
"Keadaan pasien saat ini sedang dalam kondisi kritis. Pembenturan di bagian belakang kepalanya sangat keras. Tolong jangan membebani dia dengan pikiran apa pun untuk saat ini. Dan untuk sekarang, pasien sudah bisa untuk di lihat. "Jelas dokter tersebut yang tak lain adalah Baekhyun."Terimakasih ya Bae. "Ucap Chanyeol. "Sama sama. Untung gue kenal sama adek lo di antara banyaknya kerumunan orang tadi. "Ucap Baekhyun lalu pergi.
***
"Aarrrgghhh...!!! "
Taehyung membanting bola basket di tengan tengah lapangan basket dengan hujan deras yang membasahi tubuhnya.
Dia tak tau ingin melampiaskannya kepada siapa. "Gue bodoh, bodoh! "Teriak Taehyung.
Dia kembali melemparkan bola tersebut ke arah ring basket. "Aarrgghh...!! "
Hanya itu yang dapat dia di lampiaskannya saat ini.
"Mau sampai kapan lo berdiri di situ?"
Taehyung mengenali suara ini.
Cewek itu dengan keberanian Yang penuh mencoba mendekati Taehyung.
***
Irene memberika handuk ke Taehyung untuk mengeringkan badannya.
"Keringkan dulu badan Lo. Badan lo basah kuyub. Gue bakal ngebuatkan teh buat Lo. "Ucap Irene.
Taehyung dengan keadaan diam segera pergi menuju ke kamarnya.
Beberapa menit kemudian Taehyung datang tentu saja dengan pakaian Yang kering Dan tidak basah lagi.
"Ini lo minum dulu ya teh nya. "Ucap Irene sambil meletakan teh hangat di meja depan Taehyung.
Irene duduk di samping Taehyung. Taehyung dengan segera meminum teh yang di buat Irene. Dan beberapa detik kemudian Taehyung mulai beranjak dari sofa tapi dengan sigap Irene menahannya.
"Lo mau kemana? "Tanya Irene.
"Gue mau jenguk Hye Sun. Gue pengen temanin dia di Rumah Sakit. "Jawab Taehyung."Tapi di luar masih hujan. "Ucap Irene. "Gue bisa pakai mobil. "Jawab Taehyung.
"T, tapi lo harus habiskan dulu teh yang gue buat, lo basah kuyub tadi. Tubuh lo harus tetap hangat. "Ucap Irene. "Ah, gue juga barusan tadi buat bubur buat lo. Sebentar gue ambilkan dulu. "Ucap Irene.
Tapi dengan sigap kini giliran Taehyung yang menahan Irene. "Kenapa? Apa lo membuat buat alasan agar gue gak pergi? "Tanya Taehyung.
"Tae, gue gak pernah membuat buat alasan. Gue cuman pengen memberikan perhatian buat lo. "Ucap Irene.
"Kalau gitu biarkan gue pergi. Yang perlu perhatian saat ini Hye Sun, bukan gue. Gara gara gue dia jadi seperti ini. "Ucap Taehyung.
"Tae, ini semua bukan salah lo. Gak ada yang perlu di salahkan di dunia ini. "Ucap Irene.
"Semuanya sudah di susun oleh yang maha kuasa dan kita hanya tinggal mengikuti alurnya saja. "Lanjut Irene.
"Jadi ini sama sekali bukan salah lo. Gue mohon sama lo, jangan lo selalu menyalahkan diri lo sendiri. "Lanjut Irene.
"Kek mana nanti kalau gue gak ada? "Tanya Irene. "Lo mau kemana lagi? "Tanya Taehyung.
Irene terlihat sedikit panik. Tanpa sengaja dia keceplosan akan kata kata itu. "A, a... "
"Lo mau keluar negeri lagi? "Tanya Taehyung. "A, i, iya. Gue pastinya bakal ngikut appa lagi buat bisnisnya. "Jawab Irene.
"Ah, bisnis. Orang tua gue juga sibuk dengan bisnisnya. Tapi gue memilih buat menetap di sini, ketimbang harus ikut bersama mereka. "Jawab Taehyung.
"Kenapa lo gak menetap di sini juga? "Tanya Taehyung. "Aa,...a...T,tae.gue ambilin bubur lo dulu ya. Nanti bubur lo keburu dingin. Lo duduk dulu ya. "Ucap Irene lalu pergi ke dapur.
"Aneh. "Batin Taehyung.
***
TBC 💜😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }