HYE SUN POV
Dari hari ke hari gue lihat tuh keknya Irene sama Taehyung makin dekat aja. Gue takut apa yang di katakan mereka selama ini ada benarnya.
Tapi gue tetap berusaha positif think aja.
"Hye. Ngelamun aja. Kesambet nanti baru tau. "Ucap Taeyong. "Au tuh. Tuh makanan di makan ngapa? Di aduk aduk mulu. "Ucap Seulgi. "Iya iya mak. "Jawab gue. "Sejak kapan gue ngelahirin lo nyet? "Tanya Seulgi.
"Etdah, garang amat. "Ucap gue. Gue ngelihat Taeyong lansung ketawa ngedengarnya. "Bodo. "Jawab Seulgi.
"Hye. "Panggil Taeyong. "Hm? "Tanya gue. "Entar sore habis pulang sekolah ada acara? Boleh Temanin gue nanti sore."Ajak Taeyong. "Boleh. "Jawab gue.
"Hai,lo Park Hye Sun kan?"Ucap tiga orang siswa mampir ke meja gue, Seulgi, dan Taeyong. "Oh, hai. Iya."Jawab gue sambil tersenyum.
"Oh iya, perkenalkan gue Jisung, ini teman teman gue Renjun dan Jaemin. " Gue ngangguk paham.
"Lo, ada acara nanti sore selepas pulang sekolah? "Tanya Jisung."Ah maaf, tapi gue nanti sore selepas pulang sekolah harus pergi bersama dengan Taeyong. Jadi sorry. "Jawab gue.
"Yah, padahal kami ingin ngajak lo ke suatu komunitas. "Lanjut Renjun.
"Komunitas seperti apa? "Tanya gue. ""Kami seperti ngebentuk komunitas yang ngebantu anak anak panti asuhan. Setiap bulan kami akan mengirimkan sumbangan ke panti asuhan itu. Sudah banyak yang mengikutinya,jadi kami pikir lo juga ingin mengikutinya."Jelas Jaemin.
"Wah, sangat mulia. Gue ingin mengikutinya, tapi sayangnya gue ada janji nanti sore dengan Taeyong. "Ucap gue."Ah, tidak apa apa kami akan cari saja yang lain nanti. "Jawab Jisung. "Terimakasih atas jawabannya. "Ucap Renjun. Gue ngangguk mengiyakan.
"Inces. "Gue ngerasa kalau rambut gue di elus. Lansung aja gue lihat siapa yang ngelus, dan ternyata itu Taehyung. "Hm? "Tanya gue.
"Oohh iya, entar pas pulang sekolah gue gak bisa anter lo pulang. "Ucap Taehyung. Gue cuman senyum dengarnya. "Emang lo mau kemana? "Tanya gue.
"Gue ada urusan nanti dengan Jin hyung. "Jawab Taehyung. Gue lansung natap dia. "Lo gak bohong kan? "Tanya gue. "Ngapain gue bohong sama lo? "Tanya Taehyung.
"Lo sakiti dia, lo berurusan sama gue Tae. "Ucap Taeyong. "Diam lo! Gak usak sok deh jadi orang. "Ucap
Taehyung. "Itu fakta. "Jawab Taeyong."Itu fakta, karena lo itu cowok br*n*sek. "Ucap Taeyong tiba tiba. Gue sama Seulgi cuman natap Taeyong dan Taehyung diam.
Brak...
"Lo tau apa tentang gue ha!? Lo tuh gak tau apa apa tentang gue. Jadi lo tuh diam! "Jawab Taehyung sambil berdiri dari bangku kantin.
"Tae udah, malu di liatin sama yang lain. "Ucap gue nenangin Taehyung. "Oohh jadi lo ngebalin dia ketimbang gue? "Tanya Taehyung.
"B, bukan gitu Tae. "Ucap gue. Lansung aja Taehyung narik tangan gue.
"Tae lepasin sakit ihh. "Ucap gue. Dia ngebawa gue ke atap sekolah. "Udah berapa kali gue bilang sama lo ha!?jangan dekati cowok lain selain gue. Lo budeg ha!? "Tanya Taehyung sambil ngebental gue.
"Tae, gue tadi cuman makan di kantin sama Taeyong dan Seulgi. Lagi pula gue gak cuman berdua sama Taeyong. "Jawab gue.
"Lo kata gue kagak ngelihat? Lo di dekati tiga cowok tadi kan selain Taeyong. Udah nahan amarah gue sedari tadi. Tapi dengan dia berkata kek gitu, gue jadi makin marah! "Ucap Taehyung.
"Tae, mereka cum... "
"Apa? Cuman pacar baru lo ha?! Iya?!"Bentak Taehyung.
"Lo gak usah ngebentak gue bisa ga?!" Bentak gue gak mau kalah. Gue yakin mata gue udah berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Подростковая литератураHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }