HYE SUN POV
Gue jalan jalan bentar gak apa apa kali yak? Sumbek gue di kamar mulu.
Gue ngelihat banyak bat orang sakit. Ya iyalah, ini kan di rumah sakit.
Eh tiba tiba aja tuh ya gue gak sengaja berpapasan dengan perawat yang sering ngantarkan sarapan ke kamar gue.
"Anda Hye Sun bukan? Pasien di kamar 107? "Tanya perawat tersebut.
"Iya, ada apa? "Tanya gue. "Anda aturannya tidak boleh keluar dulu. Anda harus memperbanyak istirahat. "Jawab perawat tersebut."Aku sudah bosan istirahat. Aku ingin ingin berjalan jalan sebentar. "Ucap Hye Sun. "Ayo kembali ke kamar anda. "Ucap perawat tersebut.
"Lo aja yang balik ke kamarnya. Gue gak mau. Gue mau jalan jalan dulu, bye. "Ucap Hye sun ingin berlalu pergi, tapi di halangi oleh perawat tersebut.
"Ayo kembali, atau saya akan membilangnya ke keluarga anda. "Ucap perawat tersebut.
"Bilang aja. Kagak takut gue. Kan gue juga gak bakal lari dari rumah sakit ini. "Ucap gue.
Tiba tiba aja tuh ya gue ngerasin ada yang narik telinga gue. "A.. Aw.. Aww... S.. Sakit. "Ucap gue nahan sakitnya.
"Makasih ya udah nemukan dia. "Gue kenal suara ini.itu Dr. Baekhyun. Wait, ini Dr. Baekhyun?
"Saya permisi pak. "Ucap Suster tersebut lalu pergi.
"Hebat ya, main kabur kabur aja lo tuh dek. "Elah, ini mah familiar bat dah suaranya di telinga gue.
Lah, ini Chanyeol oppa atau Dr. Baekhyun sih?
Gue mencoba buat balik ngelihat siapa yang ngejewer gue. Dan ternyata itu Chanyeol oppa, dan gue juga ngelihat Dr. Baekhyun berdiri di sampingnya.
Gue cuman bisa nyengir kuda. "Aw, sakit oppa. Lepasin. "Ucap gue sambil bermohon agar dia gak ngejewer gue lagi.
Akhirnya Chanyeol oppa ngelepasin jeweran di telinga gue.
Dengan terpaksa gue harus balik lagi ke kamar gue. "Hye, kamu udah boleh pulang besok, jika keadaan kamu makin stabil. Untuk saat ini keadaan kami sudah membaik. "Ucap Dr. Baekhyun ke gue.
"Yes... Akhirnya gue bakal keluar dari kamar yang sumpek ini. "Ucap gue spontan.
"Makanya, jangan buat luka lo tu lagi. Tinggal di sini lagi baru tau rasa lo dek. "Ucap Chanyeol oppa.
"Hehe... Gue rindu sama Ika. "Ucap gue. Gue rindu bat sm Ika. Kucing gue.
Tok... Tok...
Seketika semua mata lansung tertuju ke arah suara ketukan pintu. "Masuk. "Ucap Chanyeol oppa.
Ternyata itu Taehyung.
"Ah. Ternyata lo udah ketemu Hye. "Ucap Taehyung. Gue cuman ngangguk."Keknya ada pasien yang harus gue priksa lagi. Gue pamit dulu ya? "Ucap Dr. Baekhyun lalu pergi.
"Gue juga masih ada tugas kuliah. Gue tinggal dulu ya? Dek lo jangan hilang lagi. "Ucap Chanyeol oppa.
"Yoi. "Ucap gue.
Hening.
Gue bosan. Nih anak ngapain sih natap gue? Kan risih gue jadinya.
"Lo ngapa natap gue sampai kek begitunya? "Tanya gue. "Gue punya mata. Jadi gue berhak buat natap lo. "Jawab Taehyung.
Gue cuman menghelakan nafas. "Hye. "Panggil Taehyung. Gue cuman natap dia dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Gue mau kita ngulang hubungan kita lagi dari awal. "Ucap dia spontan.
"A... A.. Hhmm.... "
"Lo mau kan? Gue yakin lo gak asli suka sama Minhyun. Lo tau sendiri kan kek mana gue itu musuhan dengan Minhyun? "Tanya Taehyung.
"Tae, Minhyun gak seburuk yang lo kira. Dia baik. "Ucap gue.
"Gue mohon sama lo, hentikan sikap lo yang kek bocah itu. "Ucap gue.
"Lo bilang gue kek bocah? "Tanya Taehyung.
"Gue benarkan? Lo emang kek bocah. Lo terlalu possesive ke gue. Hingga lo membatasi pertemanan gue dengan Taeyong. "Ucap gue.
"Taeyong teman gue dari kecil. Lo gak tau apa apa tentang dia. Hubungan kita udah selesai Tae, jadi lo gak berhak ngehalangin gue lagi. "Lanjut gue.
"Sekarang lo punya Irene. Gue bukan tipe cewek yang pantas buat jadi pacar lo. Gue gak ada apa apanya ketimbang Irene. "Lanjut gue.
"Gue memang punya diri lo, tapi gak dengan hati lo. "Ucap gue lagi.
"Hati gue buat lo. "Ucap Taehyung. "Buat gue? Kenapa lo cuman bilang kek gitu? Lo gak bilang 'hanya buat lo' Itu berarti hanya 10% hati lo buat gue, 90% nya buat Irene. "
"Gue tau awalnya lo emang cuman jadikan gue sebagai pelampiasan lo lagi bukan? Mana ada orang yang mau dengan cewek lasak kek gue. Kalau di bilang, masih banyak cewek yang cantik dari pada gue. "Ucap gue lagi.
"Ada saat nya kita untuk kembali ke dunia kita masing masing. Lo dan gue, mempunyai jalur yang berbeda. Kita gak mempunyai kehidupan yang sama. "Ucap gue lagi.
"Jadi ini balasan lo selama ini? Yang udah kita laluin bersama? "Tanya Taehyung.
"Tae, kita gak melaluinya bersama. Kita hanya mencoba menjalaninya bersama. Kita gak selalu menjalaninya dengan kebersamaan. "Ucap gue.
"Terserah lo Hye. Kalau emang itu mau lo. Tadinya gue pengen ngajak lo buat balikan dengan cara yang baik baik. Sebelum gue dengan Irene benar benar bakal di jodohkan dan bertunangan. Karena itu permintaan orang tua gue dan juga orang tua dia."Ucap Taehyung.
"Tapi keknya itu gak bakal terjadi, Hye. Gue saat ini memang tulus buat mencintai lo. Gue memang suka sama Irene, tapi rasa suka gue ke Irene gak kek dulu lagi. Dan gue udah renungkan semuanya. Kalau gue benar benar harus memilih hati gue buat siapa. Dan hati gue memilih lo. Sekarang hanya lo yang gue suka. "Lanjut Taehyung.
"Lo benar, kita berada di jalur yang sama, tapi tujuan kita berbeda. Gue harap lo bisa datang ke acara pertunangan gue dengan Irene. Thanks. "Ucap Taehyung lalu pergi dari kamar gue.
Perjodohan? Pertunangan? Kenapa? Kenapa rasanya cepat sekali waktu berlalu?
Tanpa sadar air mata gue jatuh.
Rasa
Sedih...
Senang...
Ragu...
Semuanya bercampur menjadi satu.
***
TBC GUYYSS..
MAAF BAT YA KALAU BAYAK TYPO. HEHEHE.
MAU COMEN ATAU YANG LAIN LAINNYA, SIHLAHKAN. 💜❤😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }