Ruangan terasa sepi. Hening.
"Gue mau masalah ini selesai. Dan kita dapat menjalani pertemanan kita dgn aman. "Jawab Jungkook.
Gue menghelakan nafas panjang. Gue berjalan menuju ke arah Jungkook.
"Gue juga udah ngelupain masalah itu. Udah lah gak usah di ingat. "Ucap gue sambil menepuk bahu Jungkook.
"Jadi...?"
"Yap. Kita bakal berteman seperti biasa lagi. "Ucap gue.
Gue mencoba buat ngoreksi diri gue sendiri. Memang selama ini gue terlihat egois... Gue mencoba untuk tidak egois.
"Udah kuy. Gue bosen. Gue mau jalan jalan. "Ajak gue.
****
Hye Sun Pov
Gue lagi ngumpul bareng duo sedeng gue.
"Jadi di mau ngajak kita buat liburan bareng? "Tanya Taeyong.
"Iya. "
"Gue mau mau aja sih. Cuman tuh ya di liburan musim dingin itu gue mau pergi liburan bareng keluarga gue. "Ucap Seulgi.
"Gue juga keknya. Gue harus ngejagain eomma gue. Gak mungkin gue ninggalin eomma sendiri di rumah. "Ucap Taeyong.
"Huhh... "Gue menghelakan nafas kasar.
"Gue juga kayak gak bisa. Ada kemungkinan Appa gue selesai kerja di kota ini pada saat musim dingin. "Ucap gue.
"Ha? "
Mereka berdua seketika natap gue.
"Berarti lo bakal pergi lagi dari kota ini Hye? "Tanya Taeyong.
"Humm... Iya. Gak ada pilihan Yong, gue bakal balik ke Landon lagi. "Jawan gue.
"Yah, jangan lah Hye. Entar yang melengkapi trio sedeng kita siapa? Kalau gak ada lo? "Tanya Seulgi.
"Tapi gimana ya Gi. Di suatu sisi gue rindu sama teman teman gue yang ada di Landon. Di sisi lain gue pengen tetap di sini, karena gue udah terlanjur nyaman di kota ini. "Ucap gue.
"Kalau gue pergi, akan ada banyak kenangan yang akan gue tinggal di kota ini. "Lanjut gue.
"Nah tuh lo tau sendiri. "Ucap Taeyong. Gue ingin tinggal di kota kelahiran gue ini.
Gue menghelakan nafas gue kasar. Ini benar benar pilihan yang sangat sulit.
***
Author pov
Taeyong dan Seulgi hanya berjalan jalan sore setelah bertemu dengan Hye Sun tadi.
"Yong, gimana caranya agar Hye Sun gak balik ke Landon? "Tanya Seulgi.
"Gue gak tau Gi. Gue juga gak mau dia pergi lagi. "Jawab Taeyong.
Tiba tiba Seulgi berhenti, dan duduk di tepi trotoar. "Seulgi, lo ngapain di situ? "Tanya Taeyong.
Seulgi tetap gak mau bergerak, dan menunjukan ekspresi cemberutnya.
"Lo ngapa dah? "Tanya Taeyong menghampiri Seulgi. "Mau jadi gembel? "Tanya Taeyong lagi.
"Bukan itu huuaaaa.... "
"Lo ngapa nangis dah? "Tanya Taeyong. "Yah jangan nangis. entar gue lagi yang di tuduh yang ngebuat lo nangis. "Ucap Taeyong.
"Yang nangis juga siapa nyet?gue capek."Jawab Seulgi. "Yaelah Gi. Gue kira lo kenapa tadi. "Ucap Taeyong. "Ya udah sini gue gendong lo nya."Ucap Taeyong sambil membungkukan punggungnya dan memberi aba aba agar Seulgi naik ke punggungnya.
"Beneran nih? "Tanya Seulgi. "Iya, ayok cepetan naik. "Jawab Taeyong. "Entar lo capek. "Ucap Seulgi. "Kagak,kan udah dekat juga dari rumah lo. "Jawab Taeyong.
Dengan segera Seulgi naik ke punggungnya Taeyong.
"Lo berat juga ya ternyata. "Ucap Taeyong sambil sedikit tertawa. "Ihh, yong. "
"Gak gak, gue canda. "Jawab Taeyong.
Seulgi semakin mengeratkan pelukannya.
Di dalam perjalan Seulgi merasa ngantuk, tampa dia sadari dia tertidur di bahu Taeyong.Orang orang yang berjalan di sekitar mereka sedikit melirik ke arah mereka dengan tertawa kecil.
"Dia beruntung mendapatkan mu. "Ucap salah satu perempuan yang menghampiri mereka,mungkin umurnya sudah 35 tahun.
"Ah. "Ucap Taeyong sambil tersipu malu. "Jaga dia, agar kalian bisa hidup bersama lebih lama. "Ucap wanita tua itu lalu berjalan pergi.
'Apa maksudnya? 'Batin Taeyong.
Taeyong melihat sekilas wajah Seulgi.
"Dia sangat imut saat tertidur. "Gumam Taeyong.****
TBC 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHanya untuk pelampiasan semata atau benar benar cinta? Atau mungkin hanya Fake Love? {BELUM DI REVISI }