Ferro berdiri di depan pagar, memerhatikan wanita yang tengah berkebun di temani seorang penjaga yang membawa senjata api di pinggangnya. Rumah itu tidak sebesar mansionnya di Chicago, bahkan penjaga yang ada di rumah itu juga hanya beberapa dan mereka jauh lebih santai, mereka tidak perlu memperlihatkan senjata api mereka terang-terangan.
Ferro terdiam di sana hingga akhirnya wanita itu menyadari kehadirannya. "Ferro."
"Madre." Ibu. Ferro memanggil Alana dengan sebutan ibu meski ia tahu ia tidak berhak memanggil wanita itu sebagai ibu.
"Kau pulang." Tanpa ragu Alana meraup tubuhnya dalam pelukan, wanita itu jauh lebih mungil daripadanya membuat Ferro sedikit membungkuk untuk membalas pelukannya. "Dan kau membawa bunga."
"Ya." Ferro menyerahkan bunga yang ia bawa sedari tadi kepada Alana. "Bagaimana Carmine?"
"Carmine?" Wanita itu berjalan masuk ke dalam rumah, di mana seorang pelayan telah berada di sana menunggunya memerintahkan sesuatu, "Bisa kau membawa vas bunga untukku? Beri sedikit air, aku ingin menyimpan bunga dari anakku."
Ferro mengikuti wanita itu hingga Alana selesai merangkai bunga yang ia berikan di dalam sebuah vas bunga. Ia memerhatikan gerak-gerik wanita itu lalu mengembuskan napas panjang di dalam hati.
"Kenapa kau bertanya tentang saudaramu? Dia sedang sibuk berbisnis, bukan?" Alana meletakkan vas bunga itu di sudut meja lalu menghadap ke arahnya. "Apa kau mau pasta? Spaghetti atau mungkin fettucini?"
"Alana," Ferro memerhatikan wanita itu terdiam sesaat dengan raut wajah tak terbaca. "Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu?"
"Kau membawa seorang wanita ke mansionmu." Alana mengembuskan napas panjang seolah tak tahan lagi untuk menyimpan rahasia itu. "Aku mendengarnya berbicara di telepon."
"Itu bukan rahasia, madre. Ada seorang wanita di mansionku setiap hari." Ferro menggoda wanita paruh baya itu sementara Alana tidak terlihat terkesan sedikit pun.
"Aku tahu ada banyak wanita yang singgah di tempatmu, Ferro. Aku bersyukur kau menghentikan salah satu bisnis terkutuk itu, tetapi tak bisakah kau berhenti melakukan semuanya?" Alana bahkan tak bisa mengucapkan kata penjualan manusia sebagai salah satu bisnis yang pernah Outfit lakukan sebelumnya.
"Sudah terlambat, madre. Aku berhenti sekarang atau nanti, tetap saja akan ada orang yang berusaha membunuhku."
"Lalu bagaimana dengan gadis yang berada di rumahmu? Apa dia tahu apa yang terjadi?" Alana menyadari kalau ia tidak bisa mengetahui segala hal di dalam Outfit, di dalam dunia yang didominasi oleh pria ini. Namun, bukan hanya sekali wanita menjadi korban dan ia tahu seperti apa anak-anaknya.
Ferro tahu orang-orang bertanya kenapa ia membiarkan Cara Williams di rumahnya, makan makanan yang sama dengannya, atau bahkan tidur di salah satu ruang tamu di rumahnya. Gadis itu bukan tahanan Outfit, gadis itu adalah tahanan Ferro Belucci.
Bagi Outfit, gadis itu tidak berguna sama sekali, mereka bahkan menawarkan untuk menjual organ dalam gadis itu untuk menutupi hutang ayahnya, tetapi bagi Ferro, gadis itu seperti hiburan kecil baginya dan ia menolak semua tawaran paman-pamannya yang lain.
"Tidak, dia tidak tahu apa-apa." Ferro menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu lepaskan dia. Kau tahu apa yang akan Bratva lakukan." Alana meraih tangannya lalu meremasnya perlahan.
Ferro tersenyum miris, bahkan tanpa keterlibatannya pun Bratva akan tetap melakukan sesuatu terhadap Cara hanya karena gadis itu adalah anak dari Tony Williams.
"Sudah terlambat, madre." Ferro balas meremas tangan Alana perlahan lalu melepaskannya.
Ia masih ingat hari pertama ia menginjak rumah ini, untuk pertama kalinya ayahnya menggenggam tangannya dan berjalan di sisinya. Darah kering menempel di pakaian dan sebagian wajahnya, sementara mulutnya membisu. Hari itu juga pertama dan terakhir kalinya ia melihat ayahnya begitu peduli kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vendetta | ✓
Action"Semua benda punya harga. Bahkan manusia pun punya harga. Sekarang beritahu kepadaku, berapa hargamu?" Sebuah pertemuan singkat dengan pria itu membawa Cara Williams ke dalam sebuah lingkaran setan. Lingkaran yang mengurungnya, menguncinya, karena C...