Acara ulang tahunnya berakhir begitu saja, Cara bahkan belum sempat menyantap makanan yang dipesan oleh Alan ketika Christopher memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah.
"Tidak, tidak kau tidak mengerti! Dengar aku sialan, dia datang menghampirinya! Gadis itu ketakutan!" Suara Alan terdengar semakin keras seiring berjalannya waktu. "Apa maksudmu kau akan menyerahkannya begitu saja kepada bajingan itu?!"
Cara menatap Alan yang berjalan mondar mandir di dapur, cukup jauh darinya yang duduk di sofa ruang tamu. Christopher menunduk di hadapannya, menggenggam tangannya erat. Pria itu terlalu kalut melihat keadaannya yang diam termenung tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun untuk menguatkan keduanya, mengabaikan sebuah kalung indah yang tergantung di lehernya.
"Cara ... " Alan kembali dengan wajah gusar, di tangannya tergenggam ponsel, suara seseorang masih terdengar samar dari ujung teleponnya. "Cara .... "
Cara mendongakkan kepalanya, menatap mata cokelat Alan dan wajah kebapakan pria itu. Cara hanya bisa menarik napas panjang, bangkit berdiri lalu masuk ke dalam kamarnya. Ia tahu bila mimpi indah ini kapan saja akan segera berakhir, hanya saja ia tidak menyangka waktunya akan secepat ini.
"Chris." Alan mengalihkan pandangan wajahnya ke Christopher yang kini bangkit berdiri menghadapi Alan. Tubuh jangkungnya lebih tinggi beberapa senti daripada Alan, wajahnya terlihat datar, tidak berharap apa pun, dan sesungguhnya tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat wajah tanpa harap kedua anak itu. "Kau tahu Cara ... "
"Apa yang bisa kau lakukan?" Nada suara Christopher terdengar datar, dingin, wajahnya menatap Alan seolah tahu apa kata-kata yang akan pria itu ucapkan berikutnya.
"Kalian ... kau dan Cara bukan lagi anak di bawah umur, Chris. Tidak banyak yang bisa kulakukan untuk kalian."
"Oh." Christopher tahu cepat atau lambat pria itu akan menemukan celah yang bisa membawanya kembali ke sisi Cara, tetapi ia tidak menyangka bahwa Ferro Belucci dengan berani akan mendekati Cara saat dia berada di sisi gadis itu, saat polisi berada di sekitar mereka.
Pada titik ini Christopher menyadari bahwa ia tidak bisa berharap banyak dari orang-orang yang berada di sekitar mereka, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
"Semua nama-nama yang Cara berikan tidak membawa kepolisian ke arah mana pun, Chris. Bukan hanya itu," Alan terdiam sejenak, matanya menatap mata cokelat Christopher berusaha menemukan secercah harapan di mata dingin pria itu. "Apa kau tahu apa yang terjadi dua tahun lalu?"
"Apa yang ingin kau katakan, Alan?"
"Apa kau tahu kalau Cara menikahi Ferro Belucci?"
Christopher terdiam. Apa dia tahu? Sialan. Dia bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan Alan. "Apa kau yakin?" Christopher tertawa mencemooh. "Apa kau yakin Ferro tidak menikahinya secara paksa atau ini sekedar ... stockholm syndrome? Kau tahu berapa lama Cara bersama Outfit. Ini bukan pertama kalinya stockholm syndrome terjadi pada korban penculikan."
Alan mengusap wajahnya lelah. "Kau benar, aku akan berbicara dengan psikiater yang menangani Cara. Mereka mungkin bisa membatalkan pernikahannya atau menangkap pria itu dengan hukum kekerasan atau semacamnya."
Christopher mengangguk sekilas, ia melihat Alan Darlings berjalan menuju dapur, terdengar nada nyaring dari sambungan teleponnya pertanda siapa pun yang tadi berbicara dengan Alan telah menutup teleponnya.
Chris lalu berjalan menuju kamar Cara, pria itu menarik napas sekilas, berusaha menenangkan jantungnya dan mengubah ekspresi wajahnya kemudian mengetuk pintu kamar Cara.
"Cara?" Chris membuka pintu kamar Cara, mendapati wanita itu duduk di atas kasur, tangannya menggenggam pigura berisi foto mereka bertiga, Chris, Cara, dan Alan, di Disneyland setahun yang lalu saat ulang tahunnya yang ke dua puluh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vendetta | ✓
Acción"Semua benda punya harga. Bahkan manusia pun punya harga. Sekarang beritahu kepadaku, berapa hargamu?" Sebuah pertemuan singkat dengan pria itu membawa Cara Williams ke dalam sebuah lingkaran setan. Lingkaran yang mengurungnya, menguncinya, karena C...