5 ~My Angel~

2.8K 101 6
                                    

Menurutnya wajah tampan yang dimiliki orang didepannya ini malah membuat nya muak karena sifatnya yang seperti dewa.

***

Fara merasa bingung dengan orang dihadapannya ini. Apakah dia tak memiliki kekasih sampai ia mengatakan dirinya lah kekasihnya? pertanyaan itu terus muncul di kepala Fara, sampai ia bernai untuk mengatakannya.

"Maaf sebelumnya tuan tapi apakah tuan tak memiliki kekasih," gugup itulah yang Fara rasakan ketika mengucapkan satu kalimat itu

"Tidak, sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih tapi dia.... koma tiga bulan yang lalu," ucap Verno. Tergurat rasa perih diwajahnya yang menggambarkan ia sangat sedih atas kondisi kekasihnya saat ini.

Fara yang berusaha mencerna kalimat Verno kemudian ternganga mendengar fakta yang ia baru ketahui. Fara merasa iba akan apa yang terjadi pada Verno, tapi ia masih heran kenapa ia tak mengatakan yang sebenarnya saja kepada kedua orang tua nya.

" Tapi tuan, mengapa—."ucapan Fara terpotong karena Verno menyelanya.

"Sudah aku katakan kita menggunakan kata 'aku-kamu' saat sedang berbicara" ucap Verno yang tadinya melembut berubah menjadi dingin

"Eh-eh iya aku lupa," bela Fara karena ia memang benar-benar lupa. Alhasil ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Hari sudah mulai petang. Mereka pun masuk kedalam mansion. Tanpa mereka sadari sejak tadi ada seseorang yang terus memata-matai mereka. Orang itu adalah Elina mama Verno sendiri. Elina memang merasa curiga akan hubungan putranya itu. Ia yakin tak mungkin putranya itu mau membawa kekasihnya untuk diperkenalkan kepadanya maupun pada Reno. Yang pasti ia tahu kalau putranya itu menyembunyikan sesuatu.

***

"Ma—pa Verno antar Fara pulang dulu ya," pamit Verno pada kedua orang tua nya. Fara yang berada disampingnya hanya tersenyum kikuk.

"Baik, antar dia dan hati-hati di jalan," ucap Reno memperingatkan anaknya itu. Verno dan Fara beriringan keluar mansion menuju mobil Verno. Tanpa disuruh dua kali Fara langsung duduk di kursi penumpang depan.

Diperjalanan susana mobil amat sepi. Fara yang merasa tak tahan pun menyalakan music yang ada didepan nya. Menurutnya setidaknya ada suara diantara keheningan mereka dari pada tidak sama sekali.

"Rumah mu dimana?" tanya Verno akhirnya. Fara yang merasa dirinya lah yang diajak bicara segera menjawabnya

"Jalan melati!" jawabnya singkat, namun ada satu hal yang sedari tadi ia pikirkan dan ia ingin menayakannya kepada Verno. Ia pun menatap wajah datar Verno yang sedang fokus menyetir untuk memastikan susana hati lelaki didepan nya, kalau-kalau ia salah kata jadi tak perlu kena omelannya.

" Ver, em....emang pacar kamu koma kenapa?" tanya Fara dengan penuh kehati-hatian. Tanpa disangka raut wajah Verno langsung berubah 180° dan menatap Fara tajam. Sampai-sampai mobil yang ia jalankan berdecit karena ia mengerem mendadak. Fara yang tak memasang seatbeltnya akhirnya tertatuk dashboard yang ada didepannya. Ia meringis kesakitan karena ia tertatuk lumayan kencang.

"Hei, kalau mau ngerem mendadak itu bilang-bilang dong, kepala ku jadi sakit nih," omel Fara dengan memicingkan matanya menatap Verno yang juga sedang memasang tatapan tajam yang ditujukan pada Fara.

"Itu salahmu karena menanyakan hal yang tak perlu kamu ketahui," ucap Verno dengan penuh penekanan. Fara sadar bahwa ia tak memiliki hak untuk mengurusi permasalahan lelaki disampingnya ini, namun walau bagai manapun dirinya telah diseret kedalam kisah percintaannya. Fara hanya mendengus sebal akan ucapan yang dilontarkan pada nya.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang