45~My Angel~

1.3K 37 3
                                    

"Tapi sekarang gue pengen Verno jadi milik gue. Dan lo harus pergi supaya gue bisa milikin Verno seutuhnya!" Fara menggeleng tegas. Bagaimana bisa ia meninggalkan Verno jika baru saja dia mendengar Luna pernah bermain api dengan pria lain. Fara tak ingin hati pria yang ia cintai harus hancur untuk kesekian kalinya. Ia tak akan membiarkan semua itu terjadi

***

Tanpa di sadari oleh Fara, Dava sudah mulai mendekat ke arahnya. Gerak-gerik Dava disadari oleh Rania yang diam-diam memindai apa yang tengah terjadi. Menyimak perdebatan antara kakaknya dengan dua orang asing untuknya. Namun ia masih mengingat jelas salah satu wajah diantara dua orang asing itu. Pria yang di panggil kakaknya dengan sebutan Dava, Rania mengingatnya. Orang itu dulu sering berkunjung ke rumahnya untuk menemui kakaknya.

"Kak Ara!" seru Rania ketika Dava berhasil mengambil alih dirinya. Mengurungnya dengan kedua lengan kokoh miliknya. Menodongkan sebilah pisau yang tampak mengkilap diujungnya.

Fara baru tersadar ketika seruan Rania menarik kesadarannya kembali. Beberapa detik yang lalu ia terlalu terlena dengan imajinasinya sendiri hingga tak menyadari Rania sudah lepas dari perlindungannya.

"Dava lepasin Rania!" pintanya dengan nada meninggi. Tak tega melihat Rania yang kembali menangis sesenggukan.

"In your dream!" balas Dava tak kalah ketus. Dia melemparkan senyum ejekan untuk Fara yang berusaha mendekat ke arahnya. Dimana Dava sudah kembali berdiri di samping Luna yang masih bersedekap tangan menonton drama yang sedang dimainkan oleh pria di sampingnya. Tak cuma-cuma ia membujuk Dava untuk membantunya membalaskan dendam. Ia merasa puas dengan kinerja mantan selingkuhannya itu.

"Lo maju selangkah lagi. Kepala adik lo bakal kepisah sama tubuhnya!" ancam Luna yang merebut pisau di tangan Dava. Menempatkannya tepat dileher kecil milik Rania. Bahkan ujung mata pisau itu sudah menempel beberapa mili diatas kulit putih pucat itu. Membuat Fara berseru tertahan dengan apa yang ia lihat di depan matanya. Seseorang berhasil mengancamnya dengan memanfaatkan adik kecilnya. Apa yang harus ia perbuat sekarang. Kakinya mendadak lemas. Pikirannya blank. Semua bercampur aduk di dalam pikirannya. Memikirkan cara supaya adiknya bisa selamat. Tapi apa? Fara bingung.

"Aku mohon, kalian bisa menyakitiku tapi jangan Rania. Biarkan dia bebas. Kalian bisa melakukan apapun padaku, tapi ku mohon jangan sakiti Rania! Ku mohon!!!" Fara jatuh tersimpuh dengan kedua tangan yang saling bertaut. Tubuhnya lemas. Air matanya pun sudah berhasil merembes sejak tadi.

"Simple. Lo jauhin Verno. Adik lo....gue bebasin. Bukankah ini tawaran yang menarik?" balas Luna disela-sela kekehan yang terdengar menyeramkan. Sekarang ini Luna tampak seperti psycho gila dibandingkan dengan wajah cantik nan lugu yang terpampang di wajahnya.

Fara menengguk ludahnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fara menengguk ludahnya kasar. Ini pilihan sulit, tapi walau bagaimanapun dia harus tetap memilih.

"Oke. Aku bakal mundur dan pergi dari Verno. Sekarang lepasin Rania!"

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang