"Oke, mama akan izinin kamu tapi beri satu alasan kenapa mama harus biarin kamu untuk tidak pulang sama mama!"
"Itu karena------!"
"Fara!!!!" panggilan namanya membuat Fara menggantung kalimatnya.
***
Pria berpakaian jas mengkilap di padukan dengan aura intimidasi itu bergerak mendekat ke arah tiga orang yang berada di dalam restaurant. Ia mempunyai urusan dengan salah satu wanita di sana. Ditinggalkan sendiri di sebuah kedai membuatnya bingung mencari keberadaan wanita yang seenaknya sendiri pergi meninggalkannya begitu saja.
"Fara!!!" panggilnya saat dia sudah sampai dihadapan wanita yang ia cari. Dia hampir gila dibuatnya, mencari wanitanya itu seperti mencari jarum ditumpukan jerami. Sangat sulit.
"Verno!"
"Dia siapa Far?" tanya mama Fara ketika untuk pertama kalinya ia melihat Verno.
"Ayo pulang!" Verno menarik paksa tangan Fara.
"Siapa kamu, jangan semena-mena sama anak saya!" ucapan wanita disampingnya membuat Verno melepaskan cekalannya.
"Maaf tante, anak? Siapa yang anda maksud dengan anak?" banyak sekali pertanyaan yang bermunculan dalam benaknya.
"Dia anak saya, jadi lepasin dia!" mama Fara menujuk ke arah Fara yang masih terdiam.
"Kamu jelasin Far apa maksud semua ini, kenapa tante ini mengatakan jika kamu anaknya, kata kamu---!"
"Dia mama aku!" sambar Fara cepat, tak ingin mendegar kelanjutan ucapan Verno lagi.
"Dan ma, dia alasan aku kenapa aku nggak bisa pulang, Verno suami aku ma!" terang Fara dengan cepat. Mamanya kaget setengah mati, bagaimana bisa anaknya sudah berkeluarga.
"Kak Ara kakak itu siapa?" ujar Rania membelah suasana pelik yang kini tengah terjadi. Fara membungkukan badannya mengecup pelan kening adiknya.
"Dia teman kakak! Ayo kakak kenalin,"
"Fara!! Jelasin ke mama, bagaimana bisa kamu sudah menikah dengan pria ini!" mamanya menatap tajam ke arah Fara, meminta penjelasan.
"Panjang ceritanya ma, besok aja aku jelasinnya. Yang terpenting mama udah tahu kenapa aku nggak bisa pulang!" tatapannya kembali ke arah adiknya yang masih menunggu Fara mengenalkannya pada Verno yang masih berdiri mematung. Dia belum sepenuhnya mengerti akan fakta besar yang baru saja ia dengar.
"Dia Kak Verno, temen kakak." jelasnya yang diangguki oleh adiknya. Rania turun dari kursinya kemudian berjalan ke arah Verno. Ia mengulurkan tangan mungilnya seperti orang yang sedang mengajak kenalan. "Hallo Kak, aku Rania adiknya Kak Ara!" sadar ada anak kecil di depannya membuat Verno mengubah gimik wajahnya yang tadinya tegang berubah ceria.
"Hallo, nama kakak Verno. Kakak bukan temen Kak Fara tapi suaminya Kak Fara!" Verno meralat ucapan dari Fara yang memperkenalkannya hanya sebatas teman tidak lebih. Dan itu sangat mengganggu dirinya.
"Suami? Suami itu apa?" tanyanya polos membuat Verno terkekeh.
"Suami itu teman hidup, sahabat sejati!" jelas Verno dengan bahasa anak-anak supaya mudah dipahami
"Oh gitu, kalau gitu apa boleh Rania jadi teman hidupnya kakak?" Verno kembali terkekeh mendegar penuturan lugu anak kecil di hadapannya.
"Nggak bisa Rania, Kak Verno udah jadi teman hidupnya Kak Ara, kamu cari yang lain oke!"
"Tapi Rania pengin sama Kak Verno. Mama Kak Ara jahat!" Rania mengadukan perbuatan jahil kakaknya pada sang mama. Mama Fara yang tadinya masih termenung memikirkan fakta baru dari putri sulungnya mendadak kikuk saat mendapatkan aduan dari putri bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel
General FictionKehidupan seorang Verno Federic yang tadinya dingin berubah lebih hangat ketika seorang gadis bernama Faradina Anatasya datang dihidupanya. *** "Saya tau saya salah, tapi ini tak sebanding dengan kesalahan yang saya...